Ch 1012 - Suspicion

Novel: The Steward Demonic Emperor

“Apaaa?”


Shangguan Qingyan melotot kaget, menatap bergantian antara Murong Xue dan Ouyang Changqing, lalu pelan-pelan tersenyum jail. “Wah, Kakak selama ini diem-diem punya calon pendamping hidup tapi malah godain aku soal ‘meanie’ itu. Kayaknya sebentar lagi kita bakal minum arak bareng rayain pernikahan kakak, nih~”


“Apa sih ngomong apa kamu?”


Murong Xue mendelik, lalu menatap lurus ke Ouyang Changqing yang lagi penuh harap. “Kak Ouyang, kamu lupa sama janji kita?”


“Tentu saja tidak.”


Ouyang Changqing menjawab dengan penuh percaya diri, “Menggenggam langit, mengguncang lima daratan, berdiri di atas semua orang… dan hanya berada di bawah satu!”


Murong Xue tersenyum tipis. “Kalau begitu, Kak Ouyang, dari empat itu… kamu sudah capai yang mana?”


“Aku baru wujudkan satu, tapi tiga lainnya cuma masalah waktu. Kalau pondasinya sudah ada, tinggal naik pelan-pelan. Soal menikah memang masih agak jauh, tapi tunangan dulu kan nggak masalah.”


“Pede banget. Emang apa yang bikin kamu segitu yakinnya?” Murong Xue menggoda.


Ouyang Changqing membusungkan dada. “Jelas aku bakal menggenggam langit. Kamu juga tahu siapa ayahku, orang terkuat di daratan utara, Ouyang Lingtian, pemegang Heaven Sealing Sword! Kalau begitu, pedang dewa itu pasti akan diwariskan ke aku, kan?”


“Lima pedang dewa di lima daratan itu nggak mesti nurun di garis keluarga. Yang dipakai itu kemampuan, bukan marga.” Murong Xue mendengus kecil.


Ouyang Changqing mengangguk maklum, tapi rasa bangganya nggak turun sedikit pun. “Kamu benar. Tapi taruh ayahku di luar perhitungan dulu, aku ini siapa? Pemenang kompetisi murid terbaik daratan utara. Sekarang aku murid nomor satu di utara, dan nantinya aku yang bakal nerusin posisi ayah, jadi yang terkuat di sini. Soal itu, Kak Xue pasti setuju.”


Murong Xue memalingkan wajah, tapi tetap diam-diam mengangguk kecil.


Ouyang Changqing lanjut dengan senyum lebar, “Soal ‘mengguncang lima daratan’, itu otomatis terjadi begitu aku jadi yang terkuat di utara.”


“Terus soal ‘berada di bawah satu orang’ itu gimana?”


Shangguan Qingyan ikut nimbrung, matanya berbinar. “Target setinggi itu, tapi masih mau ada satu orang di atas kamu, itu siapa? Jangan-jangan Invincible Sword? Ya… masuk akal sih. Orang itu kan sudah nggak terkalahkan sepuluh ribu tahun lebih dan kayaknya masih bakal lanjut ribuan tahun lagi.”


Ouyang Changqing mendecak meremehkan. “Nona muda Shangguan, kamu terlalu meremehkanku. Aku ini orang yang ditakdirkan buat belah langit. Kalau aku sudah paham inti seni pedang Heaven Sealing Sword, status ‘tak terkalahkan’ milik Invincible Sword itu bakal jadi sejarah belaka, humph…”


“Lihat, ini tipe orang yang paling aku sebelin. Kepedean level dewa. Sama aja kayak para playboy tolol di mana-mana. Ngaku bisa nginjak Invincible Sword padahal ketemu aja belum, itu sih gila namanya.”


Wajah Murong Xue mengeras, lalu melempar pandang sekilas ke Shangguan Qingyan.


Shangguan Qingyan mengangguk cepat, tapi tetap penasaran. “Kalau Invincible Sword aja kamu taruh di bawah, yang bisa ada di atas kamu itu siapa?”


“Bukannya jelas?”


Ouyang Changqing merapatkan kedua tangan, memberi salam ke arah langit, wajahnya penuh keteguhan. “Pertalian darah itu yang paling utama. Sekuat apa pun aku nanti, aku tetap anak dari ayahku. Satu-satunya orang yang boleh berdiri di atasku cuma ayah. Soal ‘berdiri di atas semua orang’, itu bakal ngikut sendiri kalau aku sudah mengalahkan Invincible Sword, ha-ha-ha…”


“Ugh…”


Semangat di hati Shangguan Qingyan langsung drop melihat fanboyisme level akut itu. Ia bisa ngerasain betapa capeknya jadi Murong Xue. “Oke, sekarang aku paham kenapa Kak Xue bilang empat tujuanmu itu ‘kedengarannya’ gampang. Selain kamu dan ayahmu, semuanya cuma ‘relatif’.”


“Bukan relatif. Tapi takdir.” Ouyang Changqing menukas mantap.


Murong Xue memutar bola mata. “Ya sudah, kalau gitu datang lagi kalau ‘takdir’ itu sudah kejadian beneran.”


“Kak Yan’er, kita masuk aja. Jangan buang waktu dengerin orang ini ngoceh.” Murong Xue melempar bunga plum salju, menggandeng lengan Shangguan Qingyan dan mengajaknya ke dalam. “Aku jauh lebih tertarik denger kamu cerita soal ‘cowok brengsek’ kamu itu, daripada denger kebanggaan kosong dia…”


Shangguan Qingyan mengangkat bahu dan ikut saja, nggak punya pilihan lain. Dari belakang, Ouyang Changqing berteriak, “Kak Xue, aku pasti bisa! Percayalah padaku!”


[Percaya apanya!] Murong Xue mengutuk dalam hati.


“Changqing, aku percaya kok!”


Sebuah tawa terdengar, dan sosok yang familiar tiba-tiba merangkul lengan Ouyang Changqing. “Changqing, sudah beberapa tahun kita nggak ketemu dan kamu sudah tumbuh sejauh ini, ya. Level 8 Soul Harmony Stage di usia muda. Di tiga daratan lain, mana ada murid sepertimu. Masa depanmu tak terbatas, ha-ha-ha…”


Mata Ouyang Changqing langsung berbinar. “Kak Murong, sudah lama! Aku juga kangen sama kakak!”


Murong Xue berhenti sejenak dan melirik Shangguan Qingyan sambil menghela napas pelan. “Aku benar-benar nggak ngerti, apa yang kakakku lihat dari orang ini sampai rela mau ‘ngasih’ adiknya.”


“Xue’er, tadi kamu bilang apa?” Murong Lie menoleh.


“Bukan apa-apa.” Murong Xue buru-buru mengelak. “Kalau Kakak sudah datang, berarti Kakak sudah nemu jejak mereka?”


Senyum di wajah Murong Lie langsung memudar, jadi muram. “Jangan diungkit lagi. Tiga orang itu kayak hantu, lenyap begitu saja. Sea Cloud Sect sudah nyisir selama enam bulan tapi tetap nggak menemukan apa pun. Sepertinya mereka sudah pergi jauh dari wilayah itu. Semua jejak dingin. Aku cuma bisa balik dan lapor.”


“Siapa mereka sampai bisa lolos dari pengejaran Ardent Sun Sword God?” Shangguan Qingyan bertanya penasaran.


Ouyang Changqing juga heran. “Dengan Kakak Murong dan seluruh kekuatan Sea Cloud Sect yang turun, harusnya mereka ketemu dalam hitungan menit. Kok bisa nggak terlacak sama sekali? Aneh banget. Kak Murong, coba cerita dong lebih detail. Biar aku kumpulkan semua pasukan lima sekte buat periksa satu per satu. Kita sisir sampai ke akar, pasti ketemu!”


“Tidak usah. Itu cuma bikin daratan utara makin nggak stabil. Tim Invincible Sword sekarang lagi ngumpet, dan kalau kita bikin keributan segede itu, mereka justru pakai kesempatan buat nyusup.”


“Iya, Xue’er benar.” Murong Lie mengangguk tegas. “Nggak usah terlalu repot buat tiga orang itu saja. Musuh utama kita tetap Baili Yutian.”


Ouyang Changqing merenung sebentar, lalu mengalah.


“Berarti, Kak Murong, mereka itu bukan dari wilayah pusat? Mereka sebenarnya siapa?” Shangguan Qingyan langsung nangkep maksud tersirat Murong Lie.


Murong Xue menghela napas. “Laki-laki itu licik setengah mati, cara mainnya kayak iblis. Di wilayah pusat dia bikin ribuan orang jadi korban, lalu menghilang tanpa jejak. Sekarang muncul di daratan utara sambil bawa ahli yang bisa bertarung seimbang dengan Kakak. Mau ngapain dia sebenarnya, kita masih belum tahu. Posisi dia di konflik daratan utara juga belum jelas. Yang pasti, dia ini faktor bahaya.”


“Bahkan Kakak Murong nggak bisa nangkap dia? Orang macam apa dia itu?” Shangguan Qingyan terkejut, Ouyang Changqing juga tampak terpukul.


Murong Xue menjawab pelan, “Namanya siapa juga aku nggak tahu. Di wilayah pusat dia hanya meninggalkan satu nama… Gu Yifan.”


“Ap—?!”


Shangguan Qingyan hampir terpekik, tapi berhasil menahannya. Wajahnya langsung pucat.


[Kok bisa dia?]


[Kenapa klan Murong malah buru-buru ngejar dia? Terus aku harus gimana?!]


Saat dia lagi panik mencari celah, Ouyang Changqing malah menambah minyak ke api. “Dari namanya saja sudah ketara kalau orangnya bermasalah. Aku belum pernah dengar nama sejelek itu.”


“Siapa juga yang pakai nama asli kalau kerjaannya bikin onar?” Murong Xue mencibir. “Paling itu cuma nama samaran.”


Ouyang Changqing mengangkat bahu. “Ya sudahlah. Kalau memang begitu, butuh waktu lama untuk menemukannya. Nama palsu, jejak disembunyikan. Lebih baik aku fokus ke tugas yang dikasih Sect Leader. Kak Murong, mau ikut sekalian?”


“Cari siapa?” Murong Xue melirik tajam. “Sect Leader Ling benar-benar percaya sama orang selugu kamu buat nyari orang mencurigakan? Jangan-jangan begitu ketemu malah kamu yang lebih ribut dari mereka.”


Kepercayaan diri Ouyang Changqing sedikit luntur. “Kak Xue, jangan remehkan aku dong. Ini tugas resmi dari Sect Leader Ling, lho. Barusan ada kafilah dagang masuk, dari klan Qian, salah satu dari tiga klan pedagang besar di daratan utara. Sect Leader merasa steward mereka, bernama Qian Fan, agak mencurigakan. Beliau minta aku selidiki.”


“Qian Fan?”


Wajah Shangguan Qingyan langsung memutih. Ia teringat jelas saat Zhuo Fan bilang namanya sekarang adalah Qian Fan. Entah itu nama asli atau tidak, dia sudah terlanjur mempercayainya.


[Sial, dia baru beberapa saat ngomong soal ‘misi rahasia’, eh sekarang sudah dicurigai.]


[Ditambah lagi, kakak-adik Murong jelas-jelas lagi incar dia. Aku harus gimana sekarang?]


Shangguan Qingyan merasa dadanya sesak oleh cemas dan gelisah.


[Laki-laki ini, ke mana pun pergi selalu ninggalin masalah dan bikin aku nggak tenang…]




[Wah, lingkaran sosial mulai nyatu: Murong siblings curiga “Gu Yifan”, Ling Yuntian ngeh Qian Fan aneh, Ouyang dikirim buat nyari, dan Qingyan sendirian yang tahu semuanya. Ini setup drama ketemu-ketemuannya bakal ribet tapi seru banget sih 😅]

Komentar

Untuk berkomentar, silakan login dengan Google .