Ch 1063 - A Toss-up

Novel: The Steward Demonic Emperor

Whoosh~


Gelombang pedang es melesat, membekukan apa pun yang disentuhnya, seolah waktu itu sendiri berhenti.


Whoosh!


Di sisi lain, sisik emas Ye Lin berjatuhan seperti meteor, menghujani Baili Jingtian dan menutup semua celah untuk menghindar.


Untuk pertama kalinya, Ye Lin dan Ouyang Changqing bekerja sama — dan hasilnya memang luar biasa.


Tapi Baili Jingtian hanya tersenyum meremehkan.

“Patriarch selalu menuntut kami melawan ratusan orang sekaligus tanpa mundur. Dibanding itu, dua anak kecil seperti kalian? Jangankan membuatku berkeringat… menguap saja tidak sempat, ha-ha-ha…”


Mata Baili Jingtian berkilat saat serangan mereka mendekat. Ia hanya melambaikan tangan.


Rumble~


Ribuan petir jatuh dari langit, berkumpul menjadi energi pedang raksasa dan menghantam tanah, mencabik-cabik segalanya.


Serangan Ye Lin dan Ouyang Changqing hancur seperti kertas, dan ledakan baliknya membuat keduanya terpental sambil menyemburkan darah.


Mereka pucat seketika—sementara Baili Jingtian tetap berdiri tanpa goyah, masih dengan senyum merendahkannya.


[Ini… bukan manusia.]


Ye Lin dan Changqing gemetar. Mereka dua jenius besar… tapi dikalahkan seolah-olah mereka murid baru.


Ye Lin menggertakkan gigi—bagaimana mungkin pewaris naga leluhur kalah dari orang lain di generasinya?


Penjelasannya datang dengan pahit:

• Pewarisan naga sulit disalurkan pada manusia.

• Sedangkan Baili Jingtian mewarisi teknik langsung dari Sword Sovereign melalui pedang suci—metode manusia ke manusia, sempurna tanpa kehilangan.

• Ditambah selisih cultivation: Ye Lin & Changqing masih Soul Harmony, sementara Baili Jingtian sudah Genesis.


Wajar saja jurangnya seperti langit dan bumi.


Ouyang Changqing menghapus darah dari bibirnya.

“Ye Lin, aku lupa bilang… bocah itu sudah Genesis Stage. Kita ini jenius, ya, tapi tetap cuma Soul Harmony. Kita seperti anak kecil memukul gunung.”


Ye Lin mendelik.

“Dan bisa-bisanya kau menyebut dirimu jenius dalam situasi begini?!”


Changqing mendengus. “Ya sudah lah. Intinya aku punya rencana. Tapi butuh kerja sama.”


“Cepat katakan.”


“Kau ingat waktu kita bertarung dan energi dunia jadi liar? Kita lakukan lagi! Aku buka kanal energi, kau tampung semuanya. Walau kau bisa mengamuk, yang penting kau gigit dia sampai habis!”


Ye Lin mendengus. “Kenapa bahasanya aku kayak anjing? … Tapi idenya bagus.”


Changqing mengangkat tangan.

“Evoking Heaven Art!”


Di langit muncul ribuan bilah pedang es.


Baili Jingtian mencibir.

“Meminjam energi dunia? Melawan Genesis Stage? Itu hanya trik murahan.”


Changqing tidak menggubris. “Ye Lin!”


“Iya!”

“Transformation — FIRE DRAGON KING!”


Api emas Ye Lin meledak membentuk naga raksasa setinggi lima ratus meter.


Changqing mengubah segel:

“Heaven Sealing Art — WORLD CHANNEL!”


Whoosh~


Energi dunia mengalir deras ke tubuh naga Ye Lin—kali ini bukan membekukannya, tetapi memperkuatnya.


Tapi rasa sakit luar biasa menyerang tubuh Ye Lin.

“Bisa tahan?” teriak Changqing.


“Tentu!” Naga emas meringis namun penuh tekad.


“Kalau begitu—SERANG!”


Ye Lin menerjang, menerkam Baili Jingtian dengan cakaran naga yang membelah langit.


Changqing tertawa lantang.

“Bagus, Ye Lin! Dia selesai! Energi dunia akan terus mengalir ke tubuhmu dan menguras kekuatannya! Ini serangan yang tak bisa dia hentikan!”


Ye Lin meraung, api makin membara.


“Oh? Jadi itu triknya?”


Baili Jingtian tersenyum tipis, mengangkat dua jari.

Dari ujungnya keluar intent pedang ungu.


Changqing mengejek, “Kau tuli? Sudah kubilang—”


BOOM!!


Satu kibasan Baili Jingtian melontarkan pedang petir ungu yang langsung menghancurkan naga api Ye Lin dalam satu serangan.


Ledakan memutus kanal energi dunia; Ye Lin terpental keluar dari tubuh naga dengan dada berlubang, darah menyembur deras.


Changqing tertegun.

“Tidak mungkin…!”


Baili Jingtian mencibir.

“Kau kira Heaven Sealing Sword Art itu tak bisa dipatahkan? Sundering Sword Art—pedang penghancur—adalah lawan alamiahnya. Dengan selisih penguasaan kita… kau bukan tandingan.”


Changqing membatu—baru kini ia sadar.


Whoosh!


Sebuah pedang petir menembus dadanya.


Changqing jatuh, berlumur darah.


Ouyang Changqing, murid terkuat dari utara… dikalahkan dalam satu tebasan.


Baili Jingtian berdiri tegak, bagaikan bayangan masa muda dari Invincible Sword—laki-laki yang bahkan empat wilayah pun tak sanggup hadapi.




[Bab ini benar-benar menunjukkan jurang kekuatan generasi muda: Ye Lin dan Changqing yang selama ini terlihat hebat dipermalukan total oleh satu Baili Jingtian. Rasanya kayak nonton harapan hancur pelan-pelan—intimidasi level dewa.]

Komentar

Untuk berkomentar, silakan login dengan Google .