Jalan Bayangan dan Berubahnya Situasi
Zhuo Fan merenungkan langkah selanjutnya. Ia perlu menyelesaikan satu jalur lagi dari sepuluh—tapi setiap jalur yang ia selesaikan berarti Heavenly Sovereign akan datang ke Luo Clan untuk mengambilnya.
Itu jelas berbahaya.
Namun tetap saja… ia tidak bisa berhenti.
Pada akhirnya, ia memilih Shadow Path.
Alasannya sederhana:
Menyelesaikan jalur itu akan mengurangi ancaman Heavenly Sovereign—karena jalur itu sudah ia miliki.
Luo Clan akan diuntungkan—peningkatan kekuatan tambahan.
Makna Bayangan
Saat orang memikirkan bayangan, mereka membayangkan siluet gelap yang dihasilkan cahaya.
Tapi bagi manusia, “bayangan” sudah lama memiliki makna lebih luas:
sisi tersembunyi,
sisi gelap,
sisi yang meniru,
sisi yang mengikuti,
sisi yang menakutkan,
bahkan sisi yang merupakan diri kita sendiri yang tidak ingin kita akui.
Bayangan adalah jembatan antara yang ada dan yang tidak ada.
Dan Zhuo Fan… memasuki wilayah itu sepenuhnya.
Ia mempelajari bayangan manusia—bayangan diri, bayangan yang melekat pada orang lain, trauma, ketakutan, keinginan tersembunyi, kepalsuan, luka lama.
Ia menyadari:
Setiap orang membawa bayangan Zhuo Fan di dalam diri mereka.
Lebih menakutkan lagi, Zhuo Fan sendiri membawa bayangan semua orang di dalam dirinya.
Dengan setiap langkah dalam Shadow Path:
Ia melihat apa yang tak terlihat.
Ia melihat kebohongan yang orang sembunyikan bahkan dari diri mereka sendiri.
Ia melihat luka, dendam, obsesi, dan ketakutan yang paling gelap.
Dan ia menyadari:
“Selama ini aku mengira aku membaca manusia.
Tapi yang sebenarnya terjadi, aku hanya melihat bayangan diri mereka mencerminkan bayanganku sendiri.”
Wawasan itu menghantam seperti badai.
Shadow Path bukan hanya tentang menyelinap.
Ia adalah puncak pemahaman manusia.
Interupsi Heavenly Sovereign
Di tengah pemahamannya yang semakin dalam, suara berat Heavenly Sovereign mengguncang gua.
“Heh, aku benar menaruh harapan padamu.”
Ia menatap langit prisma yang memancar.
“Kau tidak pernah mengecewakan. Meskipun butuh puluhan kehidupan, hasilnya sepadan. Hanya tersisa dua jalur lagi.”
Zhuo Fan tersenyum tipis.
“Dua jalur lagi, ya. Tapi kita berdua tahu… banyak hal sudah berubah.”
Ia memandang Heavenly Sovereign tanpa tunduk.
“Kau mengetuk pintuku.
Itu sudah cukup bukti bahwa kendali bukan di tanganmu lagi.”
Kata-kata itu menusuk.
Heavenly Sovereign memang sudah menghapus bewitching.
Tetapi kerusakannya sudah terjadi.
Ia lebih mudah tersulut.
Lebih agresif.
Lebih tidak stabil.
Aura yang biasanya seperti kekosongan—tenang, sunyi, dan absolut—sekarang berubah menjadi penghancuran murni.
Sacred Domain Hanya Tersisa Seperempat
Heavenly Sovereign tertawa getir.
“Kau pikir masih setengah?
Kau salah sepertiga darinya, adikku.”
Ia menatap Zhuo Fan tajam.
“Sacred Domain kini tinggal seperempat saja.
Hanya Emperor Land dan bekas area mortal domain.”
Luo Clan pun sudah mengungsi.
Sisa manusia hidup berdesakan seperti binatang yang menunggu giliran.
“Segera, mereka akan panik, memberontak, saling membunuh.
Sudah menjadi sifat mereka.”
Nadanya penuh jijik.
“Itulah sebabnya dunia lebih baik tanpa mereka.”
Setelah itu ia pergi untuk mencoba menggabungkan jalur kedelapan dan kembali ke Sea of Blackness.
Meninggalkan Zhuo Fan yang terpaku, wajah pucat.
Zhuo Fan Terkejut Berat
“Se-per-em-pat…?”
Prediksinya sebelumnya:
— dua tahun sebelum Sea of Blackness menelan segalanya.
Realitanya?
— Hanya hitungan bulan.
Ia tahu lenyapnya jalur-jalur Sovereign mempercepat penyebaran kehampaan itu.
Namun ia tidak pernah menduga akan secepat ini.
Teror menggigit tulang.
Waktu hampir habis.
Tapi di tengah tekanan itu, ada sedikit cahaya:
Langit prisma tadi bukan miliknya.
Ada satu lagi anggota Luo Clan yang berhasil mencapai Jalur Sovereign!
Itu memperkuat barisan mereka.
Namun keputusan harus dibuat.
Tidak ada lagi permainan kucing-dan-tikus.
Zhuo Fan harus menyelesaikan satu jalur lagi.
Setelah itu ia akan memanggil semua jalur menjadi satu dan menantang Heavenly Sovereign untuk terakhir kalinya.
Ini adalah akhir dari permainan panjang jutaan tahun.
Dan Zhuo Fan… tetap satu langkah di depan.
[Zhuo Fan sekarang seperti pemain catur yang memegang dua papan: melawan Heavenly Sovereign dan melawan kehancuran dunia.
Namun bagian paling menggigit dari bab ini: Heavenly Sovereign semakin panik dan kehilangan kendali. Zhuo Fan semakin tenang dan menekan balik.]