Whoosh—
Panas yang memuntahkan dari inferno emas benar-benar tak manusiawi; udara bergetar, tanah meleleh, dan bahkan ruang terasa terdistorsi.
Chu Qingcheng dan tim Double Dragon Manor tiba—dan langsung merasakan tubuh mereka seperti dipanggang hidup-hidup.
Bahkan para elder Genesis Stage pun tak sanggup menahan panasnya tanpa mengerang.
Para murid? Sebagian sudah setengah pingsan hanya karena menghirup udara.
Elder Du memandang ke sekeliling, wajahnya pucat.
“Ini… mustahil. Sekte superior-three… lenyap sekejap.
Apa ini kekuatan Overlord Nine Serenities dari Devil Mountain?”
Zhuo Fan: Dalam Persembunyiannya
Dalam ruang rahasia ciptaannya, Zhuo Fan mendengar nama itu dan jantungnya terlonjak.
[Kenapa mereka tahu nama itu?]
Kemudian ia paham.
[Tianyu… mereka pasti menyelidiki seluruh wilayah.
Bagus. Biarkan semua kesalahan jatuh pada ‘Overlord Nine Serenities’.]
Siapa sangka lelucon masa lalu akan menjadi tameng terbaiknya?
Kalau Double Dragon Manor menemukan bukti yang mengarah padanya, habislah dia. Dia tak takut siapa pun, tapi dikejar mati-matian oleh seluruh western lands? Itu menyulitkan.
Belum lagi menghapus empat sekte sekaligus—itu dosa yang tak ada pengampunan.
Para Elder: Kebingungan Besar
Elder Ou menggeleng cepat, menatap lautan api.
“Tidak mungkin! Bahkan Invincible Sword tak mampu menciptakan kehancuran sebesar ini.”
Elder Du menatapnya tajam.
“Maksudmu…?”
Elder Ou bersedekah napas, menegakkan logikanya.
“Ini bukan kekuatan satu orang. Pasti ada kondisi alam… gangguan bumi… atau fenomena energi di bawah tanah yang dipicu.
Tidak mungkin manusia melakukan ini.”
Para elder lain mengangguk.
[Kalau benar manusia bisa melakukan ini, apa gunanya investigasi? Kita semua akan mati hanya dengan mendekat.]
Zhuo Fan hampir tertawa.
[Hmm, cukup pintar. Memang tak ada manusia yang bisa.
Ini kekuatan sacred beast. Jangankan mortal domain, dunia mereka pun cuma punya segelintir yang tahan.]
Ye Lin akhirnya bicara.
“Kalau bukan satu orang… bisa jadi seluruh Devil Mountain yang turun tangan. Bisa western lands melawannya?”
Para elder menegang.
[Jika sebuah sekte bisa menghasilkan neraka sebesar ini… maka western lands kalah telak.]
Tapi Elder Ou tetap keras kepala.
“Tidak! Lihat baik-baik kehancuran ini. Hanya kekuatan bumi yang bisa membuat bencana sebesar ini.
Ini jelas trik Overlord Nine Serenities untuk menggertak kita. Dia ingin kita berhenti menyelidiki dengan mengira dia tak terkalahkan!”
Ia bahkan terlihat bangga dengan logikanya sendiri.
Yang lain pun mengangguk, merasa masuk akal.
Zhuo Fan di dalam ruangnya menggeleng pelan.
[Kalau aku bukan pelakunya, mungkin aku akan percaya teori itu…]
Cincin Petir: Sinyal yang Tidak Bisa Dipadamkan
Zhuo Fan melirik inferno di kejauhan untuk terakhir kalinya.
[Qingcheng… kita tidak akan bertemu lagi.]
Namun saat ia hendak pergi—
Sss—
Kilatan petir melompat dari tangannya.
Zhuo Fan tersentak, menatap Thunder Ring yang berdenyut dengan cahaya biru-ungu.
“Tidak mungkin… ruang ini terputus dari dunia luar. Kenapa Cincin Petir bisa bereaksi?”
Pada saat bersamaan—
Cincin Chu Qingcheng juga menyala.
Chu Qingcheng terkejut, tubuhnya gemetar.
“Z-Zhuo Fan…?”
Ia memandang sekeliling, mata berkaca-kaca.
“Zhuo Fan! Kau masih hidup… Kau pasti ada di sini!”
Para elder sontak menoleh.
“Qingcheng? Apa maksudmu? Bagaimana kau tahu?”
Namun Qingcheng hanya menangis sambil memanggil nama itu.
“Aku tahu ini Cincin Petir miliknya! Ini janji kami berdua! Dia hidup… dia dekat… Zhuo Fan, aku di sini… muncul lah…”
Ye Lin langsung bergerak cepat. Ia menahan tangan Qingcheng, menyembunyikan cahaya ringnya.
“Junior sister, kau hanya berhalusinasi. Zhuo Fan sudah mati. Cincin itu—”
Namun Qingcheng menepisnya keras, mata merah.
“Pergi! Kau selalu memusuhinya!
Tapi aku tahu… aku tahu dia hidup!”
Ye Lin mengangkat tangan menyerah.
[Dihina karena mencoba menyelamatkan elder brother… bagus sekali.]
[Kalau Zhuo Fan keluar, dia akan dikejar seluruh western lands.]
[Sialan, kalau saja kau bukan calon kakak ipar…]
Ia menggeretakkan gigi, frustasi.
Para Elder Mencari, Tapi…
“Gunakan soul sense! Cari seluruh area!”
Para elder menyelidiki sekeliling…
tapi yang mereka rasakan hanya panas, panas, dan panas.
Tak ada tanda makhluk hidup.
Tak ada jejak.
Tak ada suara.
Hanya inferno yang menguapkan darah di kulit mereka.
Elder Du menghela napas.
“Qingcheng… kehilangan seseorang memang berat. Tapi jangan sampai kau tersesat dalam duka.”
Yang lain menunduk iba.
[Apa sesakti apapun seorang murid… pada akhirnya manusia tetap rapuh terhadap cinta dan kehilangan…]
Namun hanya satu orang yang tahu kebenarannya:
Zhuo Fan masih di sana.
Melihat semuanya dari balik kelengkungan ruang.