“Ha-ha-ha, bisa kau rasakan sejauh apa kekuatanku? Menyerahlah selagi kau masih punya kesempatan. Kita ini sekutu, aku tidak ingin melukaimu dan merusak hubungan antar wilayah. Sedikit saja kau pakai akal sehat, aku akan memastikan kau bisa mengikuti jejak kejayaanku!”
[Dengan pedang langit di tanganku, dunia ada di genggamanku!]
Ouyang Changqing mengangkat tangan, mengendalikan pedang ilusi raksasa yang mengerikan dan begitu tajam, sambil tenggelam dalam ego dan kesombongan. Semakin tinggi kepercayaan dirinya, semakin bergelora pula para penonton.
Hanya Murong Xue yang melempar pandangan getir pada Shangguan Qingyan.
[Kekuatannya tidak bisa diremehkan, tapi narsisme-nya tak ada obat.]
[Semakin kupikirkan, semakin aku khawatir masa depan wilayah utara jika dia yang memimpinnya.]
Ye Lin menatapnya dingin, sama sekali tidak gentar oleh pedang raksasa yang berkilauan di atas kepala Ouyang. Ia bahkan sempat mengejek,
“Jangan terlalu cepat besar kepala. Masih terlalu dini untuk menyimpulkan, menurutmu tidak begitu, Saudara Ouyang?”
“Kau benar-benar yakin bisa menahan pedang ini?”
“Aku tidak hanya akan menahan—aku akan menghancurkannya!”
Api emas menyala di matanya, dan Ye Lin berteriak, tubuhnya meledak oleh kekuatan.
“Ini seni rahasia yang hanya bisa kupakai sekali di tahap Soul Harmony. Awalnya kupersiapkan untuk sparring ulang melawan Kakak senior… tapi karena keburu bertemu denganmu, kau saja yang jadi kelinci percobaan!”
“Decimating Inferno, Fire Dragon Form!”
Ye Lin meraung ke langit. Raungan itu bercampur dengan pekikan naga yang menggema, membuat udara bergetar hebat. Cahaya emas yang membara memancar dari tubuhnya seperti letusan gunung berapi, menyelimuti seluruh langit.
Gelombang panas yang mengerikan meluas, menodai setengah dunia dengan warna merah, membuat para penonton seperti terjebak dalam tungku raksasa. Di bawah tatapan terperangah semua orang, tubuh Ye Lin mulai berubah. Sisik emas bermunculan di kulitnya, giginya memanjang menjadi taring tajam. Wajahnya berubah menjadi buas, dan dari bentuk kepalanya—jelas itu adalah kepala naga.
Semua orang ternganga.
[Apa jiwa rohnya adalah jiwa naga langit tertinggi? Kalau tidak, bagaimana mungkin di tahap Soul Harmony ia bisa mengambil bentuk seperti ini? Kekuatan dan Yuan Qi-nya pasti berlipat berkali-kali lipat. Sekarang… mungkin saja ia benar-benar bisa melawan pedang itu.]
Ouyang Changqing mendengus,
“Lalu kenapa kalau kau punya jiwa naga langit? Pedangku ini berasal dari Heaven Sealing Sword Art. Sekalipun kau berharmoni dengan jiwa naga langit, itu tidak ada artinya di hadapan pedang ini!”
“Hmph, kau pikir ini Soul Harmony biasa? Dasar bocah bodoh, lihat baik-baik. Ini Fire Dragon Form, bukan harmoni jiwa naga palsu seperti milik kebanyakan orang!”
Ye Lin menyeringai, lalu kembali mengaum.
Boom!
Seperti ledakan dahsyat, api emas yang brutal meletus dari tubuhnya ke segala arah. Kekuatan itu begitu besar hingga para penonton sampai menyipitkan mata, kulit mereka seperti tersayat panas yang datang bergulung-gulung.
Ouyang Changqing tercekat, pikirannya berputar cepat sambil mengomel dalam hati:
[Saudara, ini cuma pertarungan memperebutkan gelar murid terbaik aliansi, bukan duel hidup-mati. Bisa tidak jangan langsung mode meledak begini?!]
Para tetua pun tak kalah terkejut, mulut terbuka lebar. Bahkan Exalted Hei Ran yang biasanya santai pun tampak kaget.
[Kenapa Ye Lin langsung nekat seperti mau mati-matian? Dia bahkan belum terpojok!]
Kalau dibiarkan, bara api itu akan menyapu kerumunan dan menimbulkan korban jiwa tak terhitung.
Para tetua sudah bersiap untuk turun tangan kapan saja. Ouyang Changqing pun menjadi serius, hendak mengayunkan pedangnya untuk memotong gelombang api emas yang menyebar.
Namun tiba-tiba, api emas yang menyebar itu berhenti, lalu tersedot kembali ke tengah panggung, membentuk tornado api raksasa yang menembus langit.
Begitu angin api itu mereda, raungan naga yang mengguncang gendang telinga semua orang menggelegar.
Para tetua, Ouyang Changqing, bahkan Exalted Hei Ran sendiri hanya bisa menatap kosong pada pemandangan yang tak masuk akal itu. Selama ini Ye Lin telah menyembunyikan teknik ini bahkan ketika bertahun-tahun berada di Double Dragon Manor.
Ye Lin sudah tidak terlihat di atas panggung. Posisi itu kini digantikan oleh naga emas raksasa setinggi tiga ratus meter yang menyala oleh api, terbang melayang di udara.
Ke mana pun ia melintas, udara di sekeliling ikut bergetar, seolah langit sendiri gentar pada raungan naga ilahi itu.
Hanya makhluk ilahi yang berani menantang langit. Ia bukan sekadar meminjam kekuatan dunia—ia berdiri setara dengannya. Kini Ye Lin telah menjadi naga api sejati, kekuatannya berada di tingkat yang mampu menantang surga. Untuk apa dia peduli pada seseorang yang hanya meminjam kekuatan dunia?
Alis Ouyang Changqing bergetar. Tangan masih memegang pedang, tapi sorot matanya kosong.
“Sialan… itu bukan Soul Harmony naga lagi, itu naga beneran! Jawab, dari mana wilayah barat melahirkan monster seperti kau ini, dasar iblis!”
Wu Qingqiu dan rombongan wilayah barat sama shock-nya. Mereka tahu Ye Lin hebat, tapi baru sekarang menyadari bahwa dia menyimpan jurus yang sanggup menandingi langit.
Pertarungan mereka akan jadi duel yang belum pernah ada tandingannya—bahkan setara dengan pertarungan Ye Lin melawan Zhuo Fan di wilayah barat dahulu.
Wu Qingqiu dan Yan Mo saling pandang dan tersenyum kecil, lalu menoleh ke arah Chu Qingcheng.
Shangguan Qingyan tak berkedip, matanya berbinar.
“Kak Xue, ini benar-benar sepadan kita datang!”
“Ya… di luar dugaanku murid terbaik wilayah barat bisa sampai di tingkat ini, sanggup melawan putra Ouyang Lingtian.” Murong Xue menghela napas.
“Dia berada di level empat pangeran teratas klan Baili. Soal Baili Jingtian sendiri… aku tidak tahu, karena belum pernah mengujinya. Tapi dua orang ini memberi kita harapan.”
Bam!
Tubuh naga Ye Lin mendarat kembali di atas panggung. Kedua mata vertikalnya menatap lurus pada Ouyang Changqing, sesekali melirik ke arah Zhuo Fan.
[Lihat ini, Kak… Inilah kekuatanku sekarang. Setara denganmu…]
Tapi semangatnya langsung padam ketika melihat Zhuo Fan sama sekali tidak menoleh. Pandangan lelaki itu hanya tertuju pada ekspresi tenang Chu Qingcheng, yang masih bersandar di bahunya, sementara telinganya mendengarkan cerita tentang penderitaannya selama ini dari Shui Ruohua.
Ye Lin menggelengkan kepala naga raksasanya dan menghela napas kecewa. Ia pun kembali fokus pada lawan di depannya. Mulut naga itu terbuka, memperlihatkan deretan taring sebesar tubuh manusia, dan ia tertawa ganas.
“Bocah, kau berani banyak omong di depanku? Kau sendiri yang minta untuk kucabik-cabik!”
Bam!
Cakar naga menghantam panggung dan memecahkannya berkeping-keping. Gelombang kejut yang timbul menerjang ke segala arah, meluncur sampai ke kerumunan. Siluet naga yang megah itu seolah terpatri dalam benak semua orang, meninggalkan rasa gentar yang sulit dihapus.
Sorakan yang sebelumnya memuja nama Ouyang Changqing… lenyap seketika. Di bawah tekanan aura naga, tak satu pun murid berani mengeluarkan suara. Mereka merasa begitu kecil dan tak berharga.
Ye Lin kini adalah naga sejati—seorang raja yang berdiri di atas semua makhluk di arena.
Untuk pertama kalinya, panggung itu tenggelam dalam keheningan total. Tak ada lagi suara yang lebih besar dibanding aura agung naga api itu.
Ouyang Changqing mulai berkeringat melihat naga raksasa di depannya. Namun di dalam dadanya, api amarah justru berkobar.
Ia tidak tahu makhluk macam apa Ye Lin sebenarnya. Umumnya, kultivator Soul Harmony hanya mengambil bentuk samar dari jiwa roh mereka, meningkatkan sedikit kekuatannya. Tapi yang berdiri di depannya ini… bukan manusia yang diperkuat, melainkan naga api utuh.
Semakin lama ia menatap, semakin terasa jelas:
itu bukan lagi “orang yang menyatu dengan jiwa roh naga”.
Itu benar-benar naga.
Ia tidak peduli bagaimana atau kenapa ini mungkin terjadi. Yang ia tahu hanyalah satu hal: seluruh pertunjukannya telah dihancurkan. Semua sorotan yang sudah susah payah ia kumpulkan, dicuri hanya dalam sekejap oleh sosok naga emas yang megah itu. Ia sendiri sekarang hanya tampak seperti figuran di panggung yang ia siapkan.
Ia sudah bertarung berkali-kali, tapi kapan pernah ia jatuh ke posisi “pemain pendukung”? Kali ini, penonton yang datang adalah yang terbanyak, dan ia bahkan mengundang sendiri perempuan yang ia sukai. Semua dipersiapkan demi momen kejayaan dirinya. Namun kini, pesona itu lenyap seketika.
Mampukah seorang seperti Ouyang Changqing—yang menjunjung tinggi harga diri dan sorotan—menerima kenyataan seperti ini?
Tentu saja tidak.
Ia harus menang, apa pun taruhannya. Jika tidak, bayangan kekalahan ini akan menghantuinya seumur hidup.
Ouyang Changqing menggertakkan gigi, tekad bersinar di matanya. Pedang raksasa di atas kepala semakin brutal dan liar auranya.
“Aku tidak peduli kau itu naga asli atau palsu—aku akan membantaimu di tempat!”
Ouyang Changqing mengayunkan tangannya, menjatuhkan pedang raksasa itu tepat ke arah tubuh naga Ye Lin…
[Bab ini bikin merinding: transformasi naga Ye Lin benar-benar makan panggung dan ngebantai semua aura “protagonis” Ouyang. Dan makin kerasa, ego Ouyang vs kelas Ye Lin itu langit–bumi bedanya.]