Ch 1103 - Cosmic Soul Nurturing Array

Novel: The Steward Demonic Emperor

Di dalam ruang hitam pekat, thunderflame mengamuk bagaikan badai neraka, menyapu seluruh penjuru dan membakar naga prisma sepanjang lima ratus meter itu hidup-hidup.

Naga itu meraung, sisik-sisiknya yang megah mencair, cakarnya runtuh, tubuhnya meluruh hingga hanya sepertiga ukuran awal.


Ia memejamkan mata, putus asa.


[Saat jiwa naga mati, aku pun lenyap dari dunia ini.]


Kesadarannya mulai kabur—hingga sebuah ingatan muncul: Sea Ao memberikan matanya demi menyelamatkan dirinya.

Harapan sempat muncul, namun kini semuanya tampak sia-sia.


[Zhuo Fan… bukankah kau sudah menerima kematian?]


Naga itu menghela napas, menyerah pada takdir.



Hu~


Angin sejuk berhembus.


Tidak masuk akal—tidak mungkin ada angin di dalam ruang mental yang dipenuhi thunderflame.

Namun angin itu menghapus rasa sakitnya.


Ia membuka mata.


Thunderflame menghilang.

Sebaliknya, cahaya lembut berkelip seperti kunang-kunang memenuhi ruang gelap itu, menyelimuti tubuhnya dan memulihkan jiwa yang terkoyak.


[Cahaya ini… kenapa begitu familiar?]


Dalam sekejap, wujud naganya kembali utuh, megah, dan berwibawa.

Ia merasakan dunia nyata lagi—dan mendengar suara…



Zhuo Fan membuka mata.


Yang dilihatnya membuatnya membeku.


“Q-Qingcheng…”


Chu Qingcheng memeluknya erat—dan menciumnya.

Mata kosongnya masih tanpa fokus, namun tubuhnya bergerak karena insting murni.


“Qingcheng! Lepaskan! Api ini bisa membunuhmu!”


Ia ingin mendorongnya, tetapi tubuhnya bahkan tidak sanggup bergerak.


Sea Ao hanya terkekeh getir.

“Kau sadar juga, bocah? Kau benar-benar dilahirkan dengan hoki dewa. Siapa lagi yang bisa diselamatkan dengan cara seabsurd ini?”


Zhuo Fan terkejut saat menyadari thunderflame di tubuhnya berpindah—menyambar Chu Qingcheng.


“QINGCHENG!! LEPASKAN! AKU TIDAK BUTUH DISELAMATKAN! PERGI!!”


Namun Chu Qingcheng tak mendengar apa pun.

Jiwanya yang kacau hanya mengikuti satu hal: melindungi Zhuo Fan.


Sea Ao menghela napas.

“Bocah, kau bahkan tidak sadar betapa beruntungnya dirimu. Kau tahu apa itu Empty Spirit Body?”


Zhuo Fan menatap kosong, tak mengerti.


Sea Ao menjelaskan cepat, suaranya tegang:


“Empty Spirit Body adalah tubuh langka… tubuh yang dimiliki Heavenly Sovereign. Dengan tubuh itu, ia menciptakan Divine Eye of the Void dan menapaki jalan kedaulatan melalui ruang!”


Ia menatap Chu Qingcheng.


“Gadis itu… memiliki tubuh yang sama.

Dan itu berarti: dia bisa mengambil alih peran mata ilahimu untuk menahan seluruh thunderflame.


Zhuo Fan terhuyung, air mata mengalir dari kedua matanya—yang satu bahkan hanya rongga hitam.


“Cosmic Soul Nurturing Array…” gumamnya. “Bagaimana dia bisa memakainya…? Arr—aku yang merusaknya dulu…”


“Ya,” jawab Sea Ao lembut. “Array ini memulihkan jiwa… dengan menukar jiwa lain sebagai obatnya. Jika bukan Empty Spirit Body, dua jiwa akan saling menghancurkan.”


Zhuo Fan bergetar keras.


Dia mengorbankan jiwanya… meski tidak mengenaliku… hanya demi menyelamatkanku…


“QIAO’ER! Tarik dia keluar!” Zhuo Fan berteriak.


Qiao’er hendak bergerak, namun Sea Ao menghentikannya dengan suara keras.


“TERLAMBAT!”


Sea Ao menatap keduanya dengan muram.


“Menyentuh mereka sekarang berarti membunuh mereka berdua. Kalau dibiarkan, hanya satu jiwa yang mati: gadis itu.”


Zhuo Fan memucat.


“Lalu aku mati saja bersama dia!”


“Kalau begitu bunuh dirimu sendiri,” dengus Sea Ao. “Jangan minta anak kecil membantumu! Qiao’er akan menanggung trauma itu selamanya.”


Qiao’er menangis keras, tak sanggup bergerak melihat kedua orang tuanya hancur perlahan.


Sea Ao menimbang sesuatu, lalu menoleh ke tiga divine sword yang jatuh tak berdaya.


“Untuk menyelamatkan gadis itu… kita perlu memperkuat array ini!”


Ia menjentikkan jari.


Soaring Sword melayang, ditancapkan di sebelah kiri Chu Qingcheng.


“Soaring Sword—­melambangkan tanah!”


Ding~


Heaven Sealing Sword ditancapkan di sisi lain.


“Heaven Sealing Sword—melambangkan air!”


Ding~


Decimating Sword menusuk tanah dan menyala.


“Decimating Sword—melambangkan api!”


Ding~


Namun Sea Ao berhenti.


Ia menatap kosong.


“…elemen berikutnya?”


Array butuh lima elemen, tapi ia hanya bisa menggantikan empat.


Saat itu—sebuah suara mendesing.


Whoosh—


Sebuah pedang hitam melayang, menyala dengan api gelap.


Pedang itu bergetar… seolah menjawab panggilan.


Vaulting Sword.


Pedang Zhuo Fan.


Itu adalah elemen terakhir yang dibutuhkan waw-waw…




[Gila, chapter ini emosinya brutal—Zhuo Fan bangkit mati bangkit mati, Qingcheng literally bunuh diri buat nyelametin dia, dan pedang-pedang suci tiba-tiba jadi komponen array. Power scaling + tragedi campur jadi satu!]

Komentar

Untuk berkomentar, silakan login dengan Google .