“Senior, apakah Anda mengabaikan kami…?”
Chu Qingcheng memanggil, tapi hanya keheningan yang menjawab.
Zhuo Fan mengangkat bahu.
“Dia cuma menjemput yang mati. Kita baru dicolek kalau napas terakhir sudah lewat—haha.”
Qingcheng manyun.
“Dasar kakek aneh. Tak butuh bantuannya juga.”
“Padahal itu satu-satunya cara dapat kesempatan reinkarnasi.”
“Itu artinya aku hidup lagi tapi melupakan semuanya—guruku, keluargaku, dan…”
Ia melirik Zhuo Fan, pipinya memanas.
Zhuo Fan tersenyum.
“Kalau begitu, kita harus hidup dan keluar dari sini, kan?”
Qingcheng mengangguk mantap.
Mereka pun terbang menuju gelombang ganas Nether Sea, menghilang dari ujung pantai.
1. Ditelan Flood Dragon
Qingcheng kaget saat sadar bisa terbang.
“Eh? Di sini kita bisa terbang?”
“Mungkin tubuh roh kita enteng. Kalau di luar, terbang begini tandanya kita… gentayangan, haha.”
Seketika, ROAR!
Seekor flood dragon menerjang, membuka rahang raksasa.
Gelap.
Mereka sudah ditelan bulat-bulat.
Flood dragon menyelam, berlenggang seperti tak terjadi apa-apa.
Namun…
BOOOOM!!
Tubuh flood dragon meledak dari dalam, hitam terbakar, ususnya hancur jadi arang.
Zhuo Fan keluar sambil menggendong Qingcheng, mata kiri menyala api gelap.
Qingcheng terpana.
“Itu… itu binatang roh level 10! Bagaimana bisa kau membakarnya dari dalam?! Apa api hitam itu?!”
Zhuo Fan nyengir.
“Mungkin kalau jadi roh kekuatanku naik, siapa tahu?”
Qingcheng menatap lama.
[Bone Tempering tapi makin kuat dan bisa terbang? Kenapa aku tidak begitu juga?!]
2. Lautan Binatang Roh — Semua Sujud
Seluruh Nether Sea bergolak.
Ratusan spiritual beast panjangnya ribuan meter bermunculan, mengepung mereka.
Qingcheng gemetar.
“Mereka semua level 12… puncak Sacred Domain… Kita mati…”
Zhuo Fan menggeleng santai.
“Tenang, mereka cuma roh. Tidak sekuat saat hidup.”
Ia menyalakan Thunderflame dari mata kiri.
Segera seluruh binatang roh meraung dan… menundukkan kepala!
“Utusan Lord Sea Ao, mohon maafkan flood dragon barusan!”
“Mohon jangan hukum kami, utusan!”
Qingcheng bengong.
[Siapa… Sea Ao?]
Zhuo Fan memegang mata kirinya—baru sadar.
[Benar… Sea Ao adalah raja seluruh makhluk laut. Bahkan sebagai roh, mereka masih tunduk pada “primordial lineage”-nya.]
Dia berkata,
“Kami ingin menuju kursi pencerahan Nether Sovereign—bisa antar?”
Para beast saling pandang, gelisah.
“Kami diperintah menjadi penjaga tiga gerbang. Tak boleh memberi jalan… tapi jika Tuan adalah utusan Lord Sea Ao, maka kami takkan menghalangi. Namun melewati gerbangnya sendiri… sangat berbahaya.”
Zhuo Fan menyeringai.
“Tenang. Kalau mati, kita cuma mati sebagai roh. Tak rugi, kan?”
Akhirnya seekor raksasa level 12 menundukkan punggungnya.
“Silakan naik.”
Dengan segera, mereka diantarkan bak raja.
Beberapa beast lain mengikuti dari samping, seperti pengawal istana.
Qingcheng terpukau melihat semua itu tunduk pada Zhuo Fan.
[Selama ini… siapa sebenarnya dia? Di luar seperti Bone Tempering biasa… tapi di sini? Seperti Raja Neraka yang sebenarnya…]
Di kejauhan, sosok tua misterius memperhatikan mereka.
“Heh… semua orang babak belur di trial pertama. Anak ini malah diantar iring-iringan. Jangan-jangan… dia yang itu…?”
3. Pintu Pertama — Tyrant Gate
Setelah satu jam, mereka tiba.
Di hadapan mereka berdiri dua pilar merah raksasa, menjulang ratusan meter.
Aura tirani menyelimuti lautan.
“Itulah gerbang pertama,” kata sea beast, “Tyrant Gate.”
Zhuo Fan menatapnya santai.
“Yang harus kami lakukan… dorong pintunya?”
“Benar. Hanya mereka yang memiliki kekuatan absolut yang bisa membuka Tyrant Gate. Bahkan banyak Saint pun gagal di sini.”
Qingcheng menahan napas.
Zhuo Fan tersenyum menenangkan.
“Tenang. Mereka gagal karena diserang binatang laut bersamaan. Kita tidak.”
Ia menempelkan tangan pada pintu.
CREEAAAK…
Sedikit bergerak—tapi tetap tak terbuka.
Zhuo Fan mengangguk.
[Berat sekali. Harus pakai kekuatan Qilin.]
Ia membuka mata.
Tangan kanan mulai memerah…
QILIN POWER — AKTIVATED
[Zhuo Fan makin “final boss mode”—binatang roh Sacred Domain saja hormat kaya bawahan langsung 😭🔥. Tyrant Gate ini pasti bakal jadi ajang pamer kekuatan Qilin-nya!]