Ch 1243 - The Real Monster

Novel: The Steward Demonic Emperor

Semua orang terpana melihat pemandangan mustahil itu. Para naga pucat, tubuh mereka bergetar ketika menatap dingin Sword Child.


[Apa makhluk ini sebenarnya?!]


Claw naga Saint Chi Long—yang bahkan senjata legendaris pun sulit melukainya—baru saja kehilangan empat cakarkarena satu sentuhan pedang bocah itu.


[Manusia mana bisa sekuat ini? Tidak… dia bukan manusia.]


Danqing Shen dan kelompoknya pun ikut bergidik.


[Benar-benar anak Zhuo Fan… gaya bertarungnya 100% sama. Main-main dulu, baru mutilasi.]


Sementara itu, ketiga elder naga, Chi Long, Hei Long, dan Bai Long, kini tak lagi marah.

Mereka takut.


Mereka akhirnya sadar:

Serangan fisik sama sekali tak mempan.

Dan Sword Child—meski “hanya” Emperor—memiliki tubuh sekeras pedang Sovereign, bukan daging dan tulang.


Namun kebodohan mereka masih berlanjut.


Perintah berdarah Chi Long


Tangan berlumuran darah, Chi Long meraung:


SEMUA NAGA! HABISI MANUSIA INI! BUMI HANGUSKAN KLAN LUO!


Puluhan naga langsung menyerbu, meluncurkan napas naga dari langit, membentuk hujan api, petir, dan badai energi.


Danqing Shen memimpin:


“Para penjaga klan! Bunuh mereka sebelum bala bantuan naga datang!”


Pertempuran langsung berubah menjadi perang penuh.

Tidak ada sparring, tidak ada aturan—hanya pembantaian.


Naga kuat.

Manusia Luo clan? Sekarang sama kuatnya.


Setiap naga mampu melumat sepuluh manusia.

Tapi Luo clan punya ratusan Emperor baru, dan Sword Kings yang setara dengan naga Saint di masa lalu.


Kedua pihak sama-sama brutal.


Namun di langit—


Nasib perang hanya ditentukan oleh empat makhluk:

  • Tiga naga Saint…

  • …dan Sword Child.


Dragon Saints vs. The Indestructible Kid


Para elder naga menahan napas.

Mereka tidak bisa membiarkan bocah iblis itu bergerak bebas.


“Bersama! HABISI ANAK ITU!”


Tiga naga Saint menghantam Sword Child secara bersamaan.


BOOM! BOOM! BOOM!


Mereka menyundulmembantingmenyambar, dan membanting lagi.


Sword Child?

Ia melayang-layang ke segala arah seperti bola karet—pental sana, pental sini.


Bahkan bekas serangan naganya jadi seperti pertandingan badminton super brutal.


Tapi tubuh Sword Child tidak lecet sedikit pun.


Ribuan benturan kemudian…


Para naga terengah-engah.


“Gimana… bocah ini… gak rusak-rusak juga?!”

Chi Long menggigil.


Sword Child berdiri di udara, menepuk baju seolah baru selesai main ayunan.


“Sudah selesai? Sekarang… giliranku.


Ia menunjuk Chi Long.


“Claw-mu tadi aku ambil empat jari… sekarang aku ambil semuanya! Ha-ha-ha!”


Chi Long Nyaris Dibelah Dua


Sword Child terbang, mengiris udara dengan jari yang berubah menjadi gelombang pedang hitam.


Chi Long ketakutan setengah mati.


Slash!

Beberapa sisik jatuh, darah muncrat.


“Lumayan cepat juga kau menghindar untuk tubuh sebesar itu…”

Sword Child mengejek, mengiris lagi.


Serangan berikutnya lebih mematikan.


Chi Long tak bisa menghindar.


Desperasi memenuhi matanya.


Ia membuka mulut:


“DRACONIC WAVE!”


Serangan jiwa naga itu menghentikan Sword Child sesaat—mendorongnya mundur sepuluh langkah.


Bai Long bersorak:


“Dia sakit! Dia merasa sakit!”


Hei Long menambahkan:


“Tentu! Tubuh bocah itu tidak bisa dilukai, tapi jiwanya lemah. Jika kita menyerang jiwanya, dia MATI!”


Ketiganya menatap Sword Child seperti melihat mangsa emas.


Sword Child terkejut.


[Mampus. Ini kelemahanku.]


Ia berbalik, mencari Danqing Shen atau siapapun yang bisa melindungi jiwa.


Tapi terlambat—


Tiga Draconic Wave Menutup Jalan Kaburnya


Merah.

Hitam.

Putih.


Tiga serangan jiwa bersatu, membentuk gelombang kehancuran yang tidak bisa ia hindari.


Sword Child menggertakkan gigi.


[Kalau kena ini, rohku benar-benar hancur…]


Para naga tertawa—penuh kemenangan.


“MATI KAU, ANAK SETAN!”


Gelombang itu sudah di depan wajah Sword Child.

Tidak ada ruang untuk lari.


Tidak ada waktu untuk menebas.


Tidak ada kesempatan untuk bertahan.


Namun, tepat sebelum menyentuh Sword Child—


HUMMMMMMMMM~~


Lima naga berwarna bersatu membentuk cermin gelap raksasa, muncul dari kehampaan.


Draconic Waves menghantamnya… dan hilang.


Sword Child membuka mata lebar-lebar.


Ia berseru penuh sukacita:


“DAD!”


Para naga Saint membeku.


[D… d-dad…?

Itu berarti—

The real monster has arrived?!]


Langit mendadak muram.


Angin berhenti.


Semua naga merasakan insting ketakutan paling purba.




[BAB INI GILA GOKIL—Sword Child literally diperlakukan kayak bola karet super sama tiga naga Saint, tapi malah mereka yang ngos-ngosan duluan 😂🔥. Dan begitu mereka akhirnya nemu kelemahannya… langsung ada plot twist: “DAD!” → tanda kalau bos terakhir baru muncul. Udah fix, para naga langsung masuk mode “we messed up.” 🐉💀]

Komentar

Untuk berkomentar, silakan login dengan Google .