[T-that…]
Kunpeng jatuh berlutut, tubuh gemetar.
“Semua selesai… Matanya menutupi seluruh langit. Ia menggenggam dunia di telapak tangannya.
Ini adalah jalur Supreme. Kita… sudah tidak bisa menghentikannya lagi…”
Yang lain tenggelam dalam keputusasaan.
Hanya Zhuo Fan yang berdiri tenang, ekspresinya datar—dan justru itu yang membuat Heavenly Sovereign merasa tidak nyaman meski baru saja mencapai Supreme.
“Kau tidak takut?”
Zhuo Fan menjawab pelan,
“Berhentilah. Jika kau masih ingin menjadi bagian dari dunia ini…”
“Heh, masih berani sombong?”
Heavenly Sovereign mencibir.
“Adikku… untuk terakhir kalinya kupanggil begitu.
Tahu apa itu Supreme Heavenly Eye?”
Zhuo Fan berkata:
“Void Eye. Genesis.”
Heavenly Sovereign tersenyum puas.
“Benar. Kau bisa merasakannya juga—pertanda kau sedikit mengerti Supreme Stage.”
Ia mengangkat tangan, bangga.
“Ini bukan seperti apocalyptic thunderflame atau Divine Eye of the Void.
Void Eye menghapus seluruh dunia, lalu menciptakan dunia baru yang lebih murni.
Tak ada kekuatan di dunia ini yang tak bisa kuhapus… termasuk ini.”
Pa!
Sinar perak turun dari langit.
Sebuah gunung raksasa—hilang begitu saja, seolah tak pernah ada.
Kunpeng terbelalak ketakutan.
Zhuo Fan hanya menghela napas.
“Dunia belum selesai menjalankan takdirnya.
Jika kau memaksa melawan… kau tidak akan berakhir baik.”
“Heh!
Bukan kau yang menentukan nasib dunia ini.”
Heavenly Sovereign tertawa.
“Sekarang takdir dunia berada di tanganku!
Seperti rencana kuno dahulu—dunia akan kuperbaharui,
kucuci dari segala kotoran! Ha-ha-ha—!!”
Void Eye memancarkan gelombang perak.
Lautan, daratan—semua terhapus dari eksistensi.
Para beast panik, kembali ke bentuk manusia.
“Jangan biarkan sinarnya menyentuhmu! Mati seketika!”
Mereka berlari mencari tempat berlindung—ke gua, ke sela-sela batu—
hanya untuk hilang sesaat kemudian.
Heavenly Sovereign menertawakan mereka.
[Makhluk-makhluk rendahan, tak mampu mengendalikan nasibnya sendiri.]
Zhuo Fan pun tersapu cahaya perak dan menghilang.
Heavenly Sovereign tersenyum puas.
“Adikku… selamat tinggal.
Sejak zaman dulu sampai sekarang… tak ada yang berubah.”
Zhuo Fan menjawab dari kejauhan,
“Tidak perlu mengucapkan itu. Kita akan bertemu lagi.”
Heavenly Sovereign merinding.
[Kenapa dia tersenyum?]
Adegan di Klan Luo
Dengan seluruh pejuang pergi, hanya Luo Yunchang dan para wanita yang berdoa.
Langit menjadi perak.
Apa pun yang disentuh cahaya—lenyap.
Luo Yunchang menutup wajah.
“Kita gagal… dunia akan berakhir. Qingcheng… Zhuo Fan…”
Namun Chu Qingcheng tersenyum lembut.
“Dia akan baik-baik saja.”
Ia menatap cahaya perak dengan mata yang mulai bersinar.
“Sister Yunchang… aku mulai mengingat semuanya.
Waktu kita di dunia fana…”
“Untuk apa kau mengingat itu sekarang?”
Luo Yunchang berbisik sedih.
“Untuk cinta.”
Chu Qingcheng tersenyum sambil menangis bahagia.
“Entah hidup atau mati, cinta tidak berubah.
Aku mencarinya di dunia fana…
Dia mencariku di Sacred Domain…
Meski aku tidak ada, dia tetap mencintaiku.
Ingat satu momen itu saja… cukup bagiku.”
Ding!
Air matanya jatuh—berwarna pelangi.
Air mata itu melesat ke langit.
Dan—tidak terhapus oleh Void Eye.
Air mata yang membangkang kehampaan
Air mata itu melayang di atas Heavenly Sovereign.
Heavenly Sovereign tersentak.
“Ap—apa ini!?
Kenapa tidak bisa kuhancurkan!?”
Ia memancarkan sinar lebih terang.
Tapi satu tetes air mata itu—tidak hilang.
Bahkan Void Eye tak bisa menghapusnya.
[Apa… ini?]
Kebangkitan
Suara yang sangat familiar mengguncang langit:
“Sepuluh jalur kembali, asal mula diri sejati.
Aku hidup selagi dunia berada di ujung tanduk.”
Heavenly Sovereign ternganga.
“Z–Zhuo Fan!?
Mustahil! Kau sudah dihancurkan!
Bagaimana bisa kau berbicara!?”
Kunpeng dan para beast menatap air mata itu dengan ngeri dan harapan.
Zhuo Fan berseru lagi:
“Ten Paths to Heaven — First Heavenly Path — Void Path — RETURN!”
Hum—
Prismatic light muncul mengelilingi air mata.
Heavenly Sovereign kaget setengah mati.
“Itu… Void Path!?
Tidak mungkin!! Jalur itu ADA padaku!
Bagaimana bisa muncul lagi!?
Apa dia membentuk jalur Sovereign yang sama!?”
Teriakan Zhuo Fan menyusul:
“Second Human Path — Invincible Tyrant Path — RETURN!”
“Third Human Path — Nine Serenities Demonic Path — RETURN!”
“Fourth Human Path — Iron-blooded Sword Path — RETURN!”
“Fifth Human Path — Night’s Star Path — RETURN!”
“Sixth Human Path — Hellish Nether Path — RETURN!”
“Seventh Human Path — Concealed Shadow Path — RETURN!”
“Eighth Human Path — Rebirth Path — RETURN!”
“Ninth Human Path — Ardent Passion Path — RETURN!”
“Tenth Human Path — Mortal Path — RETURN!”
Hum—!!
Semua jalur Sovereign berkumpul mengelilingi air mata itu.
Ledakan cahaya memecah langit—memutus Void Eye dan cahaya peraknya.
Heavenly Sovereign memuntahkan darah.
“Tidak… TIDAAAK!!
Aku Supreme!!
Bagaimana bisa!?
Kenapa Ten Paths muncul lagi!?
Aku sudah menyempurnakan semuanya!!”
Zhuo Fan menjawab dingin:
“Kau hanya memakai efeknya.
Bukan memahami esensinya.
Siapa pun yang benar-benar memadukan jalur itu—
dapat membentuknya lagi kapan pun.”
Penghakiman
Suara Zhuo Fan kembali menggema.
“Heavenly Sovereign…
Aku sudah memperingatkanmu.
Kau ingin sendirian… maka aku tidak bisa membiarkanmu tetap berada di dunia ini.”
“Ten Paths Unite — Universe Palm!”
Sepuluh jalur menyatu membentuk lingkaran raksasa.
Lalu berubah menjadi telapak tangan pelangi yang turun menghancurkan langit.
Heavenly Sovereign panik total.
“Tidak!! Aku Supreme!!
Kau tidak bisa mengalahkanku!!
VOID EYE!!!”
Mata ketiganya menembak sinar perak—
namun tidak ada yang bisa menghentikan Universe Palm.
Sentuhan pertama saja membuat Heavenly Sovereign menjerit dalam keputusasaan.
Ia terhapus—
bersama telapak itu yang kemudian lenyap seperti mimpi.
Setelah keheningan
Kunpeng bangkit pelan, tersenyum lelah.
“Sudah selesai…
tapi… di mana Zhuo Fan…?”
Gu Santong dan Sword Child berteriak:
“Father!! Di mana kau!?”
Hujan kecil turun.
Namun tetesannya berwarna pelangi—menyerap ke dalam tanah.
Pff—
Tanah bergeser—sebuah tangan muncul.
Lalu wajah-wajah familiar.
Luo Yunhai, Elder Li, Old Dan…
Gu Santong terbelalak.
“Kalian… bukannya sudah mati!?
Bagaimana…?”
Mereka bingung.
“Kami mati?
Di mana ini?
Apa yang terjadi?”
[Gilaaaa… air mata Qingcheng jadi katalis kebangkitan Zhuo Fan dan memanggil ulang Ten Paths to Heaven!? Final battle-nya benar-benar wajar kalau orang bilang ini salah satu ending novel wuxia paling epik sepanjang masa. 😭🔥]