Menyelesaikan sepuluh paths dalam waktu sesingkat itu jelas merupakan tugas yang menakutkan.
Bahkan satu saja sering membutuhkan waktu ribuan hingga jutaan tahun — bahkan pada tingkat Sovereign.
Namun sejak awal, tidak ada satu pun hal tentang perjalanan ini yang normal.
Heavenly Sovereign dengan obsesinya “membersihkan dunia” adalah proyek gila yang panjangnya tak terukur,
pasti menghasilkan konsekuensi yang tak terduga dan berbahaya.
Di sisi lain, mengikuti wasiat para Sovereign lama untuk melindungi umat manusia juga bukan hal mudah.
Keberuntungan — atau kesialan — selalu mengikuti Zhuo Fan, melalui naik turun kehidupan, hingga puncaknya…
kehilangan Yuyu dan Shuang’er.
Namun kehilangan itu memberinya wawasan pada emotion path,
meski singkat.
Lanjut ke Child Sovereign Path
Child Sovereign’s Path terasa lebih mudah baginya.
Zhuo Fan memang suka mempermainkan orang,
membelokkan fakta dan membaca suasana.
Yang perlu ia lakukan hanyalah…
bertindak mengikuti hati anak kecilnya sendiri.
Tanpa skema.
Tanpa manipulasi.
Tanpa pembunuhan.
Melepaskan beban itu sulit,
tapi pengalamannya terjebak dalam tubuh—
di mana ia sadar namun tak bisa bergerak atau berbicara—
membantunya menata ulang pikirannya dari nol.
Itulah fondasi untuk memahami “child mindset”.
Berikutnya: Demonic Path milik Nine Serenities
Ini bukan jalur yang mudah—
tapi ia harus menguasainya karena Heavenly Sovereign memilikinya sekarang.
Dan pertempuran terakhir tidak akan ramah atau damai.
Seumur hidupnya, Zhuo Fan berjalan di jalur demonic path.
Ia tahu satu hal:
Setiap manusia punya iblis di dalam hati.
Baik yang sadar maupun yang menyangkalnya.
Dulu, frasa “membasmi iblis dan menegakkan kebenaran”
bermakna:
menaklukkan iblis dalam diri sendiri dulu
sebelum menegur orang lain.
Namun seiring waktu?
Semua berubah menjadi slogan kosong para munafik.
Dipakai untuk pembenaran.
Dipakai untuk ambisi pribadi.
Dipakai untuk kekuasaan.
Zhuo Fan mendesah dalam hati:
[Dalam semua hidupku, belum pernah kulihat masa di mana orang benar-benar berlatih apa yang mereka khotbahkan. Mereka selalu mencari alasan untuk menutupi ambisi mereka sendiri.]
Lalu ia mencari tempat terpencil untuk bermeditasi.
Berbagai pikiran bergulir dalam benaknya:
“Bisakah aku benar-benar melakukan ini?”
“Bisakah aku mengalahkan Heavenly Sovereign?”
“Bisakah aku menyelamatkan Luo Clan?”
“Apa aku bisa pernah mendapatkan kedamaian sejati?”
Namun ia menggeleng.
Masalah tidak hilang dengan menunggu.
Justru sebaliknya:
masalah akan menyeretmu ke bawah jika dibiarkan.
Ia duduk dalam gua sunyi, jauh dari manusia mana pun.
Lalu ia memusatkan pikiran pada potongan hidupnya dari ribuan tahun berbagai inkarnasi.
True Self Art kembali menunjukkan kehebatannya.
Seni itu membantunya memahami dunia…
dan dirinya sendiri.
Cultivation permukaannya boleh turun—
tapi pemahamannya naik jauh lebih tinggi.
Child Sovereign Path berhasil ia bentuk ulang berkat ingatan masa kecil—
masa ketika ia bebas, bahagia, dan murni…
sebelum dunia memaksanya menjadi monster.
Sekarang ia memanfaatkan hal itu untuk menyelesaikan Demonic Path.
Demonic Path: Menyelam ke hati manusia
Untuk memahami jalur ini, ia harus:
• menerima sisi baik dan buruk manusia
• menghapus rasa jijik, penolakan, atau bias yang menghalangi
• memahami bahwa manusia dapat menjadi malaikat… atau iblis
• melihat masa lalu, tujuan, kepalsuan, dan kejujuran dalam dirinya sendiri
• mempertanyakan setiap motivasi, termasuk keinginannya mengalahkan Heavenly Sovereign
Setiap jawabannya harus murni,
bukan alasan palsu yang disusun ego.
Ia menghabiskan hari dan malam hanya untuk menjawab satu pertanyaan sederhana seperti:
“Kenapa aku ingin Luo Clan hidup?”
Jawaban memang mudah.
Namun meyakini bahwa itu adalah jawaban yang benar?
Itu perjuangan.
Demonic Path bukan soal menjadi jahat.
Ia tentang memahami semua sisi manusia tanpa filter.
Dan jalur itu tidak pernah mudah.
Dua bulan berlalu.
Ia membuka mata.
Tidak ada fenomena prismatic seperti dua jalur sebelumnya.
Zhuo Fan tersenyum puas.
“Bagus… berarti Heavenly Sovereign juga belum berhasil menyatu dengan Demonic Path. Aku masih selangkah di depan.”
[Chapter ini dalam banget—Zhuo Fan seperti sedang menjalani terapi eksistensial sambil menyiapkan kekuatan untuk melawan dewa.
Dan fakta bahwa dia menyambut tidak adanya fenomena prismatic… berarti dia sengaja memainkan waktu dan perkembangan Heavenly Sovereign. Genius licik. 😭🔥]