Takdir, nasib, kesempatan, keberuntungan—
banyak istilah digunakan manusia untuk menggambarkannya.
Setiap generasi bahkan menemukan istilah baru.
Namun ada satu hal yang disepakati semua orang:
Takdir menentukan masa depan seseorang.
Bagaimana cara kerjanya?
Lemparan dadu?
Tulang hewan?
Isi perut binatang aneh?
Gerakan bintang dan bulan?
Segala macam metode pernah dicoba umat manusia.
Selama sejarah panjang, manusia tak pernah berhenti mencoba melihat masa depan:
mengetahui apakah langkah berikutnya menuju surga…
atau jatuh ke jurang.
Kadang demi menyelamatkan diri.
Kadang demi jadi kaya dengan cepat.
Dan sebagian metode bertahan berabad-abad,
bukan karena akurat,
tapi karena secara kebetulan pernah benar sekali.
Lalu muncul seorang pria yang membuktikan takdir itu nyata.
Ia adalah Sovereign Yun, pemilik Star Path.
Ia membaca bintang, pola, pergerakan yang tak bisa dilihat orang biasa.
Dengan itu, ia melihat masa depan manusia.
Apa yang ia lakukan dengan kekuatan itu?
Ia berusaha menyelamatkan umat manusia dari kehancuran dan perang tak berujung—
perang yang dipicu oleh ambisi para elit.
Star Path tidak sempurna—
ia tidak bisa membaca takdir seseorang yang sama kuat atau lebih kuat darinya.
Namun itulah alasan ia bisa melihat bahwa Zhuo Fan membutuhkan bantuan.
Bersama delapan Sovereign lainnya, ia mencoba mencegah dunia mengikuti gambaran kehancuran Heavenly Sovereign.
Bantuan tersebut diwujudkan dalam sebuah harta: Worldbridge.
Menurutnya, benda itu akan menuntun Zhuo Fan menuju apa yang ia cari.
Dan memang,
Worldbridge memandu Zhuo Fan ke Chu Qingcheng.
Kini, di dalam gua, Zhuo Fan berusaha memahami takdir.
Ia memainkan Worldbridge siang dan malam,
karena waktu tak bisa ia sia-siakan.
Namun setelah seminggu fokus mendalami Star Path,
ia menyadari hal penting—
sesuatu yang jelas tapi tidak terpikir sebelumnya:
Ia hanya bisa membaca bintang pada malam hari.
Namun hasil pembacaannya baru terlihat pada siang hari.
Seperti saat mencari Chu Qingcheng—
jawaban selalu datang sehari setelah membaca bintang.
Akhirnya ia menyusun metode:
Malam: menggunakan Worldbridge untuk membaca bintang—siapa mereka, arah mereka, nasib mereka.
Siang: mencocokkan hasilnya, menganalisis, mempelajari pola—baru mengecek kemajuan saat malam berikutnya.
Proses ini panjang, melelahkan, dan penuh jebakan.
Terkadang jawaban ada tepat di hadapanmu,
namun kau buta karena sudah terlalu lama menganggap hal itu remeh.
Inilah tantangan terbesar Star Path:
melihat apa yang tidak pernah ingin atau berani kau lihat.
Worldbridge membantu menuntun fokusnya,
menjaga agar ia tidak tersesat dalam informasi nasib yang tak terhingga.
Namun bahaya lain muncul: godaan membaca takdir semua orang.
Star Path membawa godaan luar biasa.
Zhuo Fan mendapati dirinya ingin:
• membaca takdir semua orang di Luo Clan
• membaca takdir musuhnya
• membaca takdir dirinya sendiri
• mencari jalan pintas untuk keluar dari bencana Heavenly Sovereign
Ia ingin tahu apakah ada jalan tanpa pertarungan.
Ia ingin tahu apakah dirinya akan mati atau hidup.
Ia ingin tahu bagaimana semua ini berakhir.
Namun kenyataan menghantam:
Ia tidak bisa membaca Heavenly Sovereign.
Sosok itu sudah berada di luar jangkauan Star Path.
Lalu ia mencoba membaca nasib Luo Clan…
Dan nasib mereka menghilang.
Bintang mereka padam.
Satu detik bintang-bintang itu bersinar…
detik berikutnya hilang total.
Ia mencoba membaca nasib seorang penjaga Luo Clan—
hilang juga.
Ia mencoba membaca nasib banyak orang lain—
jadinya sama.
Bahkan binatang.
Semuanya menghilang di titik waktu yang sama.
Zhuo Fan terdiam.
Hanya ada dua kemungkinan:
Heavenly Sovereign berhasil “membersihkan” dunia.
Pertempuran terakhir begitu besar sehingga takdir seluruh dunia memasuki wilayah yang tidak dapat terbaca.
Ia menelan ludah.
Inilah titik kritis dunia.
Zhuo Fan menghela napas pelan.
[Apakah aku akan menyerah… jika aku tahu hasil akhirnya?]
Ia tertawa kecil, lalu menggeleng.
Tidak.
Sepanjang hidupnya, ia selalu menghadapi peluang mati yang lebih besar dari peluang menang—
dan tetap saja ia bertahan.
Nasib mungkin mempengaruhi dunia,
tapi bukan segalanya.
Ia akan tetap bertarung.
Sampai akhir.
BUM!
Tanah bergetar.
Cahaya prismatic menyinari mulut gua.
Zhuo Fan tersenyum.
“Bagus.
Perkembangannya berjalan sempurna…
meski sedikit terlambat.”
Satu lagi jalur Sovereign telah selesai.
Star Path—Sovereign Yun’s legacy—telah ia capai.
[Star Path ini benar-benar bikin merinding—konsepnya luas dan filosofis, tapi Zhuo Fan mempelajarinya dengan logika dan kegilaan khas dirinya. Dan bintang-bintang takdir yang padam? Itu foreshadowing kelas dewa. ⭐🔥]