BAM!
Ren Xiaoyun menjejak tanah dan melesat seperti meteor—seluruh kekuatan, niat membunuh, dan kekejamannya terkumpul di satu tinju.
Zhuo Fan mengangkat Qilin Arm untuk menahan.
BOOOM!!
Benturan itu membuat bumi terbelah—Zhuo Fan terpental sejauh seribu meter, sementara lengan Qilinnya berkedut hebat akibat hantaman.
Ia mengerutkan alis.
Ren Xiaoyun tertawa gembira, seolah baru menemukan mainan baru.
“Ha-ha-ha! Jadi memang benar yang mereka bilang. Tubuhmu adalah monster. Tapi dengar baik-baik—jiwaku adalah Cold Steel Sword Soul, yang paling keras dan paling tajam. Apa pun di bawah Soul Harmony Stage tidak mungkin menahan pukulanku.”
Ia menatap Qilin Arm yang bergetar.
“Kau… benar-benar abominasi. Tapi itu saja batasmu.”
Zhuo Fan menatap dingin.
“Itu pujian atau hinaan?”
Ren Xiaoyun tersenyum sinis.
“Tentu pujian. Kau manusia Ethereal Stage pertama yang bisa bertahan dari serangan penuh Soul Harmony. Tapi itu memang batasmu.”
Tinju keduanya melayang lagi—lebih cepat, lebih berat.
Zhuo Fan merasakan tekanan luar biasa, napasnya nyaris terhenti.
Namun… ROAAAR!!
Seekor ekor naga merah muncul dari belakang Zhuo Fan, menyambut tinju itu.
Ren Xiaoyun mendelik.
“Begitu ya. Ini heaven dragon soul-mu? Scarlet Dragon King. Sayang… sekuat apa pun, tetap tidak ada artinya melawan Soul Harmony!”
BOOOM!!
Benturan dahsyat.
Ekor naga terpental dan—PLAAK!—mendarat di wajah Zhuo Fan sendiri, mengirimnya terbang lagi, kali ini bermil-mil, menghancurkan bangunan yang ia lewati.
Semua murid terpaku ketakutan.
[Sect Leader terlalu kuat!]
[Sekali pukul langsung tamat!]
“Ayahku luar biasa! Ketua Sekte tak tertandingi!” Ren Cong bersorak histeris.
Para elder membungkuk hormat.
“Sect Leader, kekuatan Anda meningkat lagi. Selamat atas terobosan berikutnya!”
Ren Xiaoyun tertawa bangga.
“Kalian, periksa tubuhnya. Pastikan dia mati.”
Seorang elder angkat bicara penuh percaya diri.
“Tidak mungkin dia bertahan. Serangan kedua dari Ketua Sekte? Mustahil.”
Ren Xiaoyun mengangguk.
“Tetap periksa. Orang ini licik.”
Elder itu membungkuk.
“Kebijaksanaan Ketua Sekte tak tertandingi.”
Ren Cong tak mau kalah mencari panggung.
“Ayah, biarkan aku ikut memeriksa. Jika dia masih hidup, aku akan lindungi junior-juniorku.”
Murid-murid pun menyembahnya dengan mata berbinar.
[Sungguh pemimpin masa depan!]
[Betapa berani!]
Padahal jelas sekali… hanya ingin tampil.
Ren Xiaoyun bangga.
“Pergilah.”
Ren Cong melompat ke reruntuhan sambil cekikikan.
“Hahaha… kau pasti mati, Zhuo Fan. Tunjukkan, bagaimana mayatmu. Apa kepalamu pecah seperti semangka, atau tangan kakimu—”
KRAAAAK!!
Sebuah cakar naga merah menyembul dari bawah tanah dan mencengkeram kepala Ren Cong.
“AAAAAAHHHH!!”
Teriakan itu menggema ke seluruh sekte.
Semua menegang ketika sosok berdebu muncul dari reruntuhan—Zhuo Fan—berdiri tegak sambil memegang Ren Cong seperti memegang ayam kampung.
“Cong’er!”
Ren Xiaoyun membelalak ngeri.
“Z-Zhuo Fan… pukulanku seharusnya membunuhmu!”
Zhuo Fan menoleh perlahan—tatapannya seperti kematian yang menjelma.
Ia meludah darah.
“Aku kan hantu… bagaimana cara membunuh hantu dua kali?”
ROAAAR!!
Di belakang Zhuo Fan, kepala naga merah muncul—namun kemudian berubah…
…menjadi emas menyala, dipenuhi api yang memusnahkan apa pun.
Ren Xiaoyun gemetar.
“Itu… tidak mungkin! Bagaimana mungkin jiwamu masih utuh setelah menerima serangan Soul Harmony?! Jiwamu seharusnya tercerai-berai!”
Zhuo Fan mencibir.
“Kau bodoh. Kekuatan jiwa tak ditentukan usia… tapi teknik. Dragon soul ini takkan mencapai bentuk sejati tanpa mengganti intinya.”
Naga emas itu meraung—auranya melonjak puluhan kali lipat.
Decimating Golden Heaven Dragon King.
Satu-satunya jiwa naga yang bisa menekan Soul Harmony Expert.
Ren Xiaoyun dan semua elder terpaku ketakutan.
Ren Cong menjerit-jerit di cengkeraman.
Ren Xiaoyun akhirnya sadar.
“Lepaskan anakku atau—”
BRAK!
Zhuo Fan mencampakkan Ren Cong ke mulut naga emas.
Naga itu menggigit.
CRUNCH.
Darah menyembur, berceceran di wajah Zhuo Fan.
Ren Cong bergetar sekali… dua kali… lalu diam.
Jiwanya juga terkoyak berkeping-keping.
Ren Xiaoyun tidak bisa percaya.
Tubuhnya limbung.
Lalu—
ketika darah putranya menetes ke tanah…
Matanya memerah bagai iblis dan ia meraung:
“ZHUO FAN!!!”