Di tengah malam yang sunyi, Shangguan Feixiong membawa Shangguan Yulin berjalan melewati lorong-lorong menuju sebuah ruangan sederhana. Ia membungkuk sopan.
“Venerable, aku sudah membawanya.”
“Masuk.”
Shangguan Feixiong mengangguk dan masuk bersama keponakannya. Di dalam, tiga tetua paling senior dari klan Shangguan duduk tegak dalam keheningan penuh wibawa.
Shangguan Yulin langsung sadar ini urusan besar. Ia membungkuk dalam-dalam sambil bergetar… namun bukan karena takut.
[Tugas penting lagi! Aku memang luar biasa!]
“Hormat saya, Venerable!”
“Bangkitlah.”
Para tetua tersenyum—kemudian sama-sama melirik aneh pada wajahnya.
[Ini bengkak apaan?]
“Feixiong… w–wajahnya itu… apa terjadi?”
Feixiong merasa malu. Ia mendekat dan berbisik menjelaskan.
Ketiga tetua itu mengangguk bijak.
“Ah, jadi begitu. Dia sedang menyelidiki demi klan lalu bertarung sengit.”
“Benar sekali, hahaha…” Shangguan Yulin memasang senyum kepahlawanan. “Apa pun demi klan, biarpun harus mati!”
Ketiga tetua menarik napas panjang, penuh simpati.
“Pertarungannya pasti sengit sekali. Babak-belur sampai ibunya pun tak akan mengenali.”
Mulut Shangguan Yulin berkedut.
Feixiong menahan tawa sambil menggeleng.
“Yah… semua luka luar kok. Beberapa hari juga sembuh, hahaha…”
Namun setelah itu para tetua langsung mengerutkan alis, tatapan mereka tajam.
“Shangguan Yulin, kau adalah kebanggaan generasi muda klan. Kali ini, ada tugas besar—berbahaya—dan sangat penting. Sukses, kau mendapatkan jasa luar biasa. Gagal… mungkin mati. Apa kau mau menerimanya?”
Shangguan Yulin langsung membungkuk keras.
“Untuk klan yang telah membesarkan saya, saya tak akan gentar menghadapi bahaya apa pun!”
“Bagus, kau punya keberanian!”
Venerable mulai menjelaskan.
“Kau tahu bahwa Flying Cloud Manor sedang merekrut alkemis. Dalam beberapa hari mereka akan membuka pintu bagi para kandidat. Kami ingin kau berpura-pura menjadi alkemis dan menyusup. Kau akan menyelidiki tata letak dan pertahanan untuk persiapan serangan kedua.”
Shangguan Yulin langsung melotot.
“Venerable ingin saya… menjadi alkemis? T–tapi saya tidak bisa alkimia…”
“Kami tahu. Klan Shangguan memang tidak berbakat dalam alkimia. Karena itu hanya kamu yang bisa kami kirim.”
Seorang Venerable menatapnya iba.
“Alchemy membutuhkan tiga hal: kultivasi, keahlian, dan seni. Keahlian kita kurang… tapi kultivasimu tinggi. Kau berada di tahap Soul Harmony, maka secara teori kamu bisa mencapai grade 9. Dengan bimbingan kami beberapa hari ini—setidaknya kami berharap kamu bisa pura-pura menjadi grade 8. Itu mungkin cukup untuk masuk.”
Wajah Yulin menegang.
“Menjadi alkemis grade 8 dalam hitungan hari?! Mana bisa?! Saya bahkan jarang membuat pil rumahan!”
“Kalau begitu… kenapa tidak mengirim saudara Gu saja? Dia alkemis, bukan?”
Yulin cepat-cepat mengusulkan.
Dia tahu betapa berbahayanya menyusup ke manor itu.
Kalau ketahuan, mati langsung.
Tentu lebih baik mendorong Zhuo Fan ke jurang.
Namun para Venerable menggeleng tegas.
“Tidak bisa. Seperti yang kami katakan: Radiant Stage → maksimal grade 7. Hanya grandmaster yang bisa memaksa sampai grade 8, tapi Gu Yifan masih muda. Dia hanya alkemis tingkat tinggi, tapi bukan grandmaster. Di wilayah kecil dia mungkin hebat. Di kerajaan pusat? Tidak akan lolos.”
“Lagipula, dia outsider. Belum sepenuhnya kami percaya. Tugas sebesar ini… hanya untuk anggota keluarga.”
Shangguan Yulin:
[Busyeeet… jadi lebih baik aku yang mati daripada outsider?]
[Kalau begitu kenapa kalian sendiri nggak pergi?!]
Yulin putar otak cepat, mencari alasan.
Ia mengangkat dada.
“Venerable, menurut saya Anda menilai Gu Yifan terlalu keras. Memang dia mencurigakan sebelumnya, tetapi hari ini dia menunjukkan kesetiaannya. Dia membantuku, menemaniku mencari jejak musuh. Dia layak dipercaya, bukan begitu, Paman?”
Shangguan Feixiong mengangguk mantap.
“Benar. Hari ini, Yifan tidak diawasi tetapi dia tidak berbuat hal yang merugikan kita. Itu bukti loyalitas. Menurutku tak perlu lagi menahan dia dan anaknya. Kita terima mereka sebagai keluarga. Dia berani, dan cocok dengan karakter Shangguan clan.”
Para Venerable saling pandang, mengangguk perlahan.
“Kalau begitu kami percaya pada penilaianmu, Feixiong. Namun soal infiltrasi…”
“Venerable, tolong beri Saudara Gu kesempatan,” desak Yulin sambil menunduk—diam-diam bersorak dalam hati.
[Masuk perangkap, bocah!]
Feixiong tersentuh oleh ‘kedekatan’ mereka.
Aneh, padahal baru pergi sekali bersama. Benar-benar bonding lewat tragedi—begitulah anak muda…
Feixiong melanjutkan,
“Venerable, Yifan ini alkemis sungguhan. Walau grade 7, dia tetap aset berharga. Bisa jadi dia juga lolos screening. Menurutku, kirim keduanya saja. Asal salah satu berhasil menyusup, itu sudah cukup.”
Para Venerable tenggelam dalam pikirannya.
Yulin tambah semangat.
“Benar! Beri dia kesempatan!”
“Tapi… menyerahkan tugas ini pada outsider membuat kami tidak tenang.”
“Tapi dia bisa diawasi. Kirim seseorang bersamanya.”
Yulin tertawa dalam hati.
[Siapa pun asal bukan aku. Kirim wanita saja, biar urusan selesai.]
Shangguan Feixiong menghela napas.
“Tapi kalau kita mengirim orang untuk mengawasinya—dia mungkin tersinggung. Kenapa bukan Yan’er saja? Dia bisa mengawasi sambil pura-pura mendukung. Mereka sudah akrab dan Yifan tidak akan curiga.”
“A–apa?! Cousin Yan’er?! N–no, tidak boleh—”
“Benar! Itu sangat tepat.”
“Feixiong memang bijak!”
“Tugas diserahkan pada Yan’er.”
Keputusan bulat.
Shangguan Yulin menatap kosong, jiwanya melayang pergi.
[Aku… apa yang baru saja kulakukan?]
[Bukannya menjauhkan Yan’er dari bocah itu… malah mengirimnya langsung ke pelukannya?!]
Ia ingin menjerit.
Pa!
Yulin menampar pipinya sendiri.
Keempat senior itu menatap bingung.
“Kenapa kau memukul dirimu sendiri?”
“Uh… gigi saya… sakit…”