“Kalau begitu, kamu bisa pergi dan bilang ke dia bahwa anaknya baik-baik saja, diperlakukan seperti pangeran. Dia bisa datang untuk pertukaran tanpa perlu khawatir. Soal harus melihat langsung atau tidak, ha-ha-ha, menurutku itu tidak perlu.”
Baili Jingwei tersenyum licik sambil menyesap teh.
Shangguan Feiyun mencibir, “Yap, bilang saja begitu. Memangnya dia punya mata dewa yang bisa tahu kamu benar-benar melihat anaknya atau tidak?”
“Aku berharap sesimpel itu.”
Shangguan Yulin menghela napas berat. “Kalian juga tahu anak itu lincahnya kayak monyet. Dia nggak bakal percaya cuma dengan omongan. Dia bilang dia dan anaknya punya sandi khusus. Aku harus melihat anak itu langsung dan menyampaikan sandi itu. Saat aku kembali dengan jawaban, dia akan memeriksa apakah sandinya cocok atau tidak. Kalau tidak cocok, dia akan menganggap anaknya sudah mati dan kesepakatan batal. Dia bakal ngasih pedang itu ke klan Shangguan dan memihak mereka…”
Shangguan Feiyun memekik, “Ada juga begituan? Jadi kamu cuma perlu melihat bocah itu?”
“Sepertinya begitu…” Sebenarnya Shangguan Yulin sama sekali nggak berniat ketemu Gu Santong kalau bisa menghindarinya—sayangnya, tidak bisa.
Dia selalu merasa ketakutan tiap berada di manor Flying Cloud, dan semakin cepat pergi dari tempat ini, semakin baik. Mustahil merasa aman bila Shangguan Feiyun ada di dekatnya sambil memamerkan tekanan auranya.
Shangguan Feiyun mengerutkan kening dan menoleh pada Baili Jingwei, tapi sang perdana menteri sedang tenggelam dalam pikirannya.
Hati Shangguan Yulin langsung drop, timbul firasat buruk. “J-jangan bilang… kalian benar-benar sudah membunuhnya? Kalian juga ingin Soaring Sword ‘kan? Kalau Gu Yifan nggak dapat kepastian, pertukaran batal. Kalian tidak akan mendapatkan pedangnya dan tubuhku akan hancur dimakan cacing. K-kenapa kalian membunuhnya begitu saja? Minimal tunggu sampai pedang ilahi itu dapat di tangan. Yang Mulia, Anda orang yang bijaksana, bagaimana bisa—”
“Diam!”
Shangguan Feiyun melotot, “Cukup ngocehnya! Dia belum mati.”
[Oh, jadi masih hidup.]
[Lalu kenapa kamu sensitif banget kalau topiknya ke situ? Tinggal biarkan aku melihat bocah itu, jangan bikin makin ribet. Tadi aku hampir kena serangan jantung gara-gara kebayang yang kulihat nanti mayat…]
Menghela napas, Shangguan Yulin menenangkan diri, menatap mereka dengan kembali penuh harapan sambil menunggu jawaban.
Baili Jingwei melirik dan mengangguk, “Baiklah, aku akan membawamu melihat bocah itu. Tapi soal kamu bisa mengeluarkan sepatah dua patah kata darinya atau tidak, itu tergantung hoki.”
“A-apa maksudnya? Kalian ngapain ke dia? Jangan bilang kalian sudah memukulinya sampai setengah mati sampai nggak bisa ngomong lagi?” Shangguan Yulin tersentak.
Tatapan mereka saja sudah cukup membuatnya kembali gemetar ketakutan.
[Monster brutal! Bocah kecil saja tidak kalian ampuni.]
Bukan berarti Shangguan Yulin jauh lebih bermoral. Hanya saja, paling tidak dia tidak akan mulai menyiksa perempuan dan anak kecil.
Sebagai master muda dari klan terkemuka, dia punya batas sendiri dalam kekejamannya.
[Berbeda dengan orang-orang ini…]
Shangguan Feiyun menggeram, “Tatapan apa itu? Kamu pikir kami yang membuat dia seperti ini? Kamu menyebut monster seperti dia ‘anak kecil’?”
“Itu…”
“Kemari, master muda Shangguan.”
Baili Jingwei memotong, berdiri dan berjalan di depan, diikuti dua Sword King. Shangguan Yulin menggaruk kepala dan ikut berjalan di belakang.
Keempatnya melewati beberapa area sebelum sampai di taman batu. Shangguan Feiyun membuat beberapa gestur, dan ruang di depan mereka bergetar, menyingkap sebuah lubang gelap.
Mereka turun ke dalam jurang gelap itu, lalu lampu-lampu menyala satu per satu. Saat turun, dua baris penjaga di tingkat Soul Harmony dan Genesis berdiri menyambut, seperti patung hidup—total lima puluh orang.
Tekanan aura mereka membuat Shangguan Yulin ketakutan setengah mati.
[Penjara rahasia manor Flying Cloud dijaga sedetail ini…]
Padahal, yang dikurung di tempat rahasia itu hanyalah seorang anak kecil. Ini menunjukkan betapa waspadanya Baili Jingwei dan para Sword King—entah terhadap anak itu, atau terhadap Gu Yifan.
Mereka akhirnya sampai di ujung, tapi tempat itu jauh dari bayangan Shangguan Yulin tentang penjara yang suram dan basah. Yang terlihat justru sutra dan lampu-lampu terang; meja ukir dan kursi batu yang elegan; semuanya mewah. Terutama ranjangnya, disangga pilar jade berukir rumit, mengkilap seperti baru dipoles.
[Ini penjara? Lebih mirip kamar raja!]
Shangguan Feiyun menepuk bahunya dan menunjuk ke arah seorang anak pucat yang tengah berbaring di ranjang. “Itu bocah yang mau kamu lihat. Kelihatan aku menyentuhnya?”
[Itu anak Gu Yifan?]
Shangguan Yulin hampir bersorak.
[Dia masih hidup!]
“Young Sanzi!”
Di Kota Flying Cloud, di sudut gelap dekat batas manor, sebuah bayangan duduk membuat serangkaian tanda sambil berseru pelan.
Dia menyusup ke Kota Flying Cloud tepat di belakang Shangguan Yulin, lalu bersembunyi menunggu waktu yang tepat.
Keluar dari jangkauan persepsi siapa pun, kawanan belatung yang tadi memenuhi perut Shangguan Yulin ikut mundur, memperlihatkan bayangan merah darah berbentuk bayi.
Tujuan Zhuo Fan memompa begitu banyak Bloodworms ke tubuh Shangguan Yulin bukan sekadar untuk mengancamnya. Dia punya banyak cara lain untuk itu. Bloodworms memang efektif untuk menyiksa tubuh kultivator di bawah tingkat Ethereal, tapi hampir tidak mengancam jiwa.
Korban hanya bisa memilih menghancurkan tubuhnya sendiri, dan setelah itu tak bisa lagi dimanfaatkan.
Zhuo Fan memasukkan Bloodworms semata-mata untuk menutupi keberadaan Blood Infant.
Dia sengaja membuat Shangguan Yulin pingsan selama proses itu, agar lelaki itu tak menyadari apa yang sebenarnya dimasukkan ke dalam tubuhnya. Blood Infant adalah yang utama, Bloodworms cuma kamuflase. Di saat yang sama, Zhuo Fan juga menyegel pancaindra Yulin. Jadi ketika Shangguan Feiyun memeriksa, yang dia lihat hanya kawanan Bloodworms, tanpa menyadari ada Blood Infant yang bersembunyi di bawahnya.
Ini cara paling sempurna untuk memaksa Shangguan Yulin membantu mencarikan Young Sanzi untuknya.
Seluruh rencana itu disusun hanya untuk menemukan Young Sanzi secepat mungkin. Upaya penyelamatan baru bisa dimulai setelah posisi target benar-benar dipastikan.
Alis Zhuo Fan bergetar saat melihat melalui mata Blood Infant, menatap tubuh mungil yang lemah di balik tirai sutra. Tinju tangannya mengepal, dadanya terasa sakit.
Namun ketenangannya segera kembali.
Belum saatnya bergerak, sekarang saatnya menahan diri…
Shangguan Yulin mendekat ke sisi Gu Santong dan memeriksa kondisinya. Ia menoleh ke Shangguan Feiyun dengan kaget. “Bagaimana keadaannya?”
“Dia melemah karena kehilangan terlalu banyak darah,” jawab Shangguan Feiyun sambil memutar bola mata.
Shangguan Yulin memeriksa lagi dan menyadari lengan Gu Santong terluka parah. Meski dibalut, darah masih terus merembes turun, mengalir sepanjang lengan dan menetes ke dalam sebuah mangkuk.
Kaget, Shangguan Yulin bertanya, “Kalian mengeluarkan darahnya? Untuk apa?”
“Ngomong apa kamu?!”
Shangguan Feiyun mendengus, “Aku memang bukan orang suci, tapi aku juga bukan sampah yang tega menguras darah bocah kecil. Aku sama sekali tidak menyiksanya. Bahkan aku pakai ruang latih pribadiku untuk mengobatinya. Dan kamu tanya, apa aku sengaja mengeluarkan darahnya?”
“Ini… ruang pribadimu?”
“Kalau bukan, kamu pikir apa, sel penjara?”
Shangguan Feiyun menghela napas kasar dan menatapnya kesal, lalu menoleh pada Gu Santong. “Anak ini aneh. Awalnya kupikir bisa kupakai untuk mengancam si Gu itu setelah ditebas pedangku, jadi kupanggil para alkemis untuk menyembuhkannya. Tapi anehnya, tidak ada obat yang bisa menghentikan pendarahannya. Itu sebabnya aku ragu mengizinkanmu melihat dia. Meskipun belum mati, umurnya tidak lama lagi. Belum tentu dia bisa hidup sampai hari pertukaran, apalagi cukup sehat untuk memastikan pedang itu benar-benar muncul di hadapan kita.”
Alis Shangguan Yulin bergetar.
[Jadi itu alasan mereka dari tadi banyak muter. Bocah ini sudah satu kaki di liang lahat. Bisa jadi dia bahkan nggak bertahan sampai dua minggu ke depan saat pertukaran dimulai.]
[Kalau Gu Yifan tahu, dia tidak akan pernah menerima kesepakatan ini. Dia akan berbalik ke klan Shangguan, membangun keluarga… tapi tanpa anaknya…]
Zhuo Fan yang mengamati lewat Blood Infant langsung tersentak oleh kenyataan itu, dipenuhi kecemasan.
[Young Sanzi tidak bisa sembuh? K-kenapa…]
[Ini makin kelihatan betapa gilanya rencana Zhuo Fan: nyimpen Blood Infant di dalam tubuh orang lain cuma buat jadi kamera CCTV hidup, sementara Yulin dijadikan kurir plus tameng. Di sisi lain, kondisi Young Sanzi yang sekarat bikin tensi emosinya naik gila-gilaan; ini bukan lagi sekadar permainan politik, tapi balapan sama waktu dengan taruhannya jiwa anak sendiri. Arc-nya makin berat, tapi justru di situ nagihnya.]