Zhuge Changfeng tersenyum tipis. “Lucu juga, Perdana Menteri. Anda mau menukar kepala seorang pangeran dengan kepala Ketua Aliansi kami? Bukankah itu terlalu murah? Tidak seperti gaya megah Anda di masa lalu.”
“Megah?” Baili Jingwei terkekeh sinis. “Karena ANDA tahu gaya lamaku itulah yang membuatku kalah dulu, aku tak akan pernah pakai gaya itu lagi.”
Nada suaranya tajam seperti pisau.
“Sekarang aku sangat perhitungan—bahkan satu batu roh pun kuhitung. Pangeran itu? Tidak ada nilainya. Cuma babi dengan silsilah sedikit di atas rata-rata. Sisanya? Sampah.”
Ia menunjuk meja.
“Sementara Luo Yunhai—dia masih muda, dihormati, kata-katanya ditaati. Menukar seekor babi dengan seorang pemimpin masa depan? Itu keuntungan besar!”
Zhuge Changfeng terdiam, dan Leng Wuchang menyela.
“Perdana Menteri, mengapa sebenarnya Anda memanggil kami? Bukankah ini negosiasi?”
“Oh? Sir Leng, ya?”
Baili Jingwei menyeringai. “Aku dengar Anda dijuluki ‘Perencana Aneh’, mampu membaca hati musuh. Kalau menurut Anda aku memanggilmu untuk negosiasi… sebutkan syaratku. Kalau tepat, aku pertimbangkan. Hahaha!”
Leng Wuchang merengut.
“Bagaimana mungkin aku menebak pikiran Perdana Menteri? Mengapa tak Anda sendiri yang menyebutkan syaratnya?”
“Hah! Licik sekali—sama seperti Sir Zhuge. Tapi aku tak akan terpancing.”
Tatapannya menyipit tajam.
“Begini saja. Dari kalian bertiga, kalau tak satu pun bisa menebak syaratku, maka kalian ke sini hanya untuk kuberitahu kapan mengambil mayat Ketua Aliansi Luo. Silakan pulang setelah itu!”
Wajah tiga jenius strategi Luo Alliance menegang keras.
Leng Wuchang mencoba menebak.
“Perdana Menteri tidak mungkin meminta seluruh Luo Alliance diserahkan pada Kekaisaran, bukan?”
Semua menegang. Itu berarti mengkhianati Western Lands.
“Ohhh menarik!”
Mata Baili Jingwei berbinar. “Itu jawaban Anda? Baik, apakah itu terlalu tinggi… atau terlalu rendah?”
Leng Wuchang menggigit bibir.
Ia sadar, Baili Jingwei memang ingin Luo Yunhai, bukan untuk dibunuh, tapi sebagai alat untuk mengendalikan seluruh aliansi.
Namun menyerahkan Luo Alliance ke Kekaisaran? Itu seperti membakar warisan mereka sendiri.
Baili Jingwei melihat kecemasan mereka dan tertawa renyah.
“Tenang. Tidak sepadan menukar Luo Yunhai dengan kehancuran total klan Anda. Lagi pula, wilayah pusat sudah penuh. Memindahkan seluruh aliansi Anda ke sana hanya akan membuat masalah. Haha.”
Semua menarik napas lega.
“Selanjutnya!”
Ia menoleh ke You Ming.
“Sir You Ming, kepala intel. Coba Anda tebak. Kalau tepat, kita sepakat.”
You Ming berpikir lama.
“Perdana Menteri mengincar Western Lands. Tapi menyandera Ketua Aliansi tidak cukup untuk memaksa seluruh aliansi tunduk. Maka… Anda ingin garis pertahanan Western Lands dilemahkan?”
“Lanjutkan.” Baili Jingwei mencondongkan tubuh, tertarik.
“Luo Alliance telah menjaga perbatasan Western Lands selama bertahun-tahun. Jadi Perdana Menteri ingin mengetahui formasi, titik lemah, dan susunan pertahanannya. Kami serahkan semua itu, dan Anda bisa menembusnya sekali saja.”
Baili Jingwei menepuk meja keras.
“Luar biasa!”
Luo Yunchang menatapnya dingin.
“Itu syarat Anda?”
“Tidak!”
Tatapannya menusuk seperti jarum.
“Bagaimana bisa orang-orang seperti kalian pernah melawan Zhuo Fan? Jelas-jelas kalian tak paham sama sekali apa yang kuinginkan.”
Ketiganya mengernyit.
“Aku sudah umumkan eksekusi Luo Yunhai ke seluruh daratan. Kalau aku mencabutnya begitu saja, otoritasku runtuh. Jadi kalian harus memberiku ALASAN yang sangat kuat.”
“Baik…” Leng Wuchang bertanya, “Apa yang Anda inginkan, Perdana Menteri?”
“Aku ingin Luo Alliance bekerja sama denganku… untuk menaklukkan Western Lands.”
Semuanya menegang, darah seakan berhenti mengalir.
Itu bukan syarat. Itu pengkhianatan total.
Luo Yunchang membentak, “Tidak! Yunhai tidak akan pernah menyetujui ini! Menikam punggung teman-temannya adalah hal yang tak bisa ia terima. Dia… akan hancur kalau mengetahui kami jadi anjing Kekaisaran!”
Baili Jingwei tersenyum lembut—namun kata-katanya seperti belati.
“Yang menusuk punggung kalian BUKAN aku, tapi Western Lands sendiri. Siapa yang membiarkan Luo Yunhai ditangkap? Siapa yang membiarkan kalian dilupakan dan dibuang? Mereka.”
Ia mencondongkan tubuh, suara rendah namun kejam.
“Kalau aku memperpanjang eksekusinya, Western Lands pasti mencurigai kalian bekerja sama denganku. Mau atau tidak, kalian akan dicap sebagai pengkhianat.”
Wajah semua orang memucat.
“Jadi aku memberi kalian pilihan terbaik,” lanjut Baili Jingwei sambil terkekeh.
“Bekerja samalah denganku. Kita jajah Western Lands bersama. Setelah menang, kalianlah yang memerintah wilayah itu. Kalian bukan pengkhianat—tapi PAHLAWAN yang menyingkirkan rezim lama dan bersatu dengan pusat.”
Mereka semua menggigil ngeri.
Zhuge Changfeng mengangkat tangan, suara bergetar.
“Perdana Menteri… izinkan kami waktu untuk mempertimbangkannya.”
“Tentu.”
Baili Jingwei tersenyum puas.
“Aku di sini sepuluh hari lagi. Tapi ingat—Luo Yunhai hanya punya waktu satu bulan. Jangan sampai terlambat.”
Saat mereka pergi, ia menambahkan:
“Oh, para mastermind… kalian bilang pernah bertarung dengan Zhuo Fan?”
Mereka berhenti.
Baili Jingwei tersenyum sinis.
“Kalian bahkan tidak layak menjadi lawannya.”
Wajah ketiganya menghitam dan mereka keluar dalam diam yang menyesakkan jiwa…
[Gila… Baili Jingwei bener-bener final boss bidang diplomasi, tiap kata keluar selalu jebakan baru 😭🔥. Rasanya kayak nonton tiga jenius Luo Alliance dipasung pelan-pelan, dan yang makin kerasa: hanya Zhuo Fan yang bisa bermain di papan catur level iblis ini.]