Ch 1199 - Gambling Town’s Upstart

Novel: The Steward Demonic Emperor

“S—Senior Bibi Mei…”


Chu Qingcheng tersentak kaget, menoleh panik ke arah sumber suara, dan seketika kaku seperti anak kecil yang ketahuan berbuat nakal.


Seorang wanita berusia sekitar lima puluhan melangkah mendekat. Auranya jelas di tingkat mid-stage Empress, dengan sorot mata tajam, wajah dingin, dan pakaian sederhana. Ia menatap tajam ke arah mereka berdua, membawa tekanan seperti seorang penegak disiplin.


Sikap galaknya mungkin cukup menakuti para gadis, tapi bukan tipe iblis veteran seperti Zhuo Fan.


Mei Sangu masih hidup aja? Nyusahin banget… Zhuo Fan mengumpat dalam hati.


Mei Sangu berhenti di depan mereka. Matanya tak pernah lepas dari Chu Qingcheng. Di belakangnya berdiri Fang Min dan para junior lainnya, juga seorang pemuda tampan. Jari Mei Sangu teracung menunjuk ke wajah Zhuo Fan sambil membentak,


“Qingcheng, siapa laki-laki ini? Kau murid Ruby Cloud Sect, tapi malah jalan bergandengan dengan pria di tempat umum begini? Memalukan!”


“Senior Bibi, t-tadi dia…” Chu Qingcheng gelagapan, wajah memerah, bahkan untuk menjelaskan pun ia kesulitan.


Fang Min langsung menyambar, menambah keruh suasana, “Senior Bibi, dia itu preman yang kami temui di hutan waktu itu, yang katanya lagi nyari herbal. Cuma orang tak berguna. Entah rayuan macam apa yang dia pakai sampai bisa nempel ke junior kecil kita ini dan ikut sampai ke sini. Junior, kalau mau cari laki-laki pun, seleramu terlalu rendah. Ngapain jalan bareng sampah macam dia, ha-ha-ha…”


Para murid lain cekikikan, jelas menikmati momen itu.


“Senior Sister, bukan begitu, dia itu…” Chu Qingcheng buru-buru hendak menjelaskan, tapi lidahnya malah semakin belibet.


Mei Sangu menekan, “Qingcheng, apa yang sebenarnya terjadi? Jelaskan jelas. Kau tahu seberapa besar harapan yang gurumu titipkan padamu. Jangan hancurkan semuanya hanya karena satu kebodohan.”


“Senior Bibi, aku… aku…”


“Sudah, bilang saja!”


Karena Chu Qingcheng terus saja terbata-bata, Zhuo Fan maju mengambil alih. Ia menggenggam tangan Qingcheng dan berkata lantang,


“Maaf, tapi dia sekarang bersamaku. Lebih baik kalian semua memperlakukannya dengan baik. Kalau tidak…”


Semua orang tertegun, jantung mereka sama-sama berdebar. Mei Sangu bahkan sulit mempercayai telinganya.


“Qingcheng, k-kau sudah…?”


“Tidak! Kami tidak melakukan apa pun!” Chu Qingcheng langsung panik, wajahnya merah padam, sambil melotot ke Zhuo Fan, “Apa yang kau katakan? Aku bukan milikmu! Bisa tidak berhenti mengarang di depan orang banyak? Apa salahku sampai kau mempermalukanku begini?”


Zhuo Fan mengangkat bahu santai. “Aku tidak mempermalukanmu. Dari awal memang kau milikku. Sekarang, nanti, dan selamanya, tidak ada yang bisa merebutmu dariku.”


Tatapan Chu Qingcheng bergetar. Meski malu dan kesal, hatinya ikut terenyuh oleh pengakuan terang-terangan itu.


“Ha-ha-ha! Cuma bocah Bone Tempering berani-beraninya ngincer murid Ruby Cloud Sect? Bahkan murid paling biasa pun tak selevel denganmu! Dia jauh di luar jangkauanmu!” Fang Min tertawa sinis, lalu menoleh ke pemuda di sampingnya. “Ah’Sheng, di Sword Cloud Palace, murid laki-lakinya juga boleh menjalin hubungan dengan sampah semacam ini?”


Pemuda itu, Xu Zhensheng, tersenyum meremehkan. “Kami tidak sebodoh itu sampai harus menggunakan cara memalukan seperti ini. Atau jangan-jangan junior sister merasa dirinya hanya pantas untuk orang seperti dia?”


“Bagus sekali,” Fang Min terkekeh puas. “Junior kita harus tahu menilai diri, ha-ha-ha…”


Chu Qingcheng menunduk, penuh rasa bersalah dan sedih. Air mata mulai menggenang di pelupuk matanya.


Mei Sangu menghela napas, menepuk lembut bahunya. “Ikut aku, Nak. Kau sudah membuat sekte dipermalukan. Nanti kau harus merenung baik-baik setelah kita kembali nanti.”


Secara refleks, Chu Qingcheng mengikuti.


“Qingcheng, tidak apa. Kalau kau butuh sesuatu, carilah aku. Selama aku masih ada, tak akan kubiarkan mereka menyentuh sehelai rambutmu pun,” seru Zhuo Fan dari belakang.


Fang Min mendengus, “Dasar pengecut, cuma bisa koar-koar. Kau sebut itu kemampuan? Kalau memang laki-laki, ambil saja junior kecil itu dari tangan Senior Bibi Mei. Oh, lupa, kalau kau berani melakukan itu, kau pasti sudah jadi daging cincang karena temperamen Senior Bibi, hahaha…”


“Saudara, boleh tahu namamu?” Zhuo Fan mengabaikan Fang Min dan malah menatap ke arah pemuda itu.


Xu Zhensheng sedikit terkejut, lalu tersenyum tipis, “Namaku Xu Zhensheng. Memangnya kenapa?”


“Tak banyak. Aku cuma mau kasih sedikit saran.”


Zhuo Fan terkekeh, “Menaklukkan hati perempuan itu seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Kuncinya adalah tahu apa yang benar-benar ia pedulikan. Cara pendekatanmu sekarang tidak akan membuatmu mendapatkan apa pun, ha-ha-ha…”


Ia berbalik pergi meninggalkan mereka, menyisakan keheningan aneh.


Fang Min mengernyit. “Dia maksudnya apa?”


“Ehm, paling juga omong kosong,” Xu Zhensheng berusaha meremehkan, tapi pikirannya justru penuh kekaguman.


Pendekatan lewat hal yang ia hargai… Masuk akal juga!


Barusan, dia ikut menyudutkan Chu Qingcheng supaya gadis itu putus asa pada kedua pihak dan terpaksa memilih dirinya sebagai “pelarian”. Setelah kabur bersama nanti, barulah perasaan perlahan bisa dibangun.


Strateginya bagus…


Tapi percuma kalau dia tidak punya kemampuan untuk melawan Ruby Cloud Sect saat gadis itu dikejar nanti. Kalau tidak bisa melindunginya, buat apa repot menghasut? Dan orang ini sama sekali tidak tampak seperti tipe impulsif bodoh…


Xu Zhensheng benar-benar tak bisa membaca Zhuo Fan. Fang Min dan para gadis lain juga menatapnya heran.


Kenapa Ah’Sheng malah bengong hanya karena beberapa kalimat dari sampah itu? Aneh…


Mei Sangu membawa Chu Qingcheng ke sebuah penginapan di Mist City dan mulai menginterogasinya.


“Jadi, menurutmu kamu terluka parah, lalu dia yang membantumu dan menuntunmu sampai ke sini? Kau hanya memanfaatkan dia sebagai penunjuk jalan, dan tidak lebih dari itu?”


“Senior Bibi, untuk saat ini memang begitu.”


“Apa maksud ‘untuk saat ini’? Jangan bilang nanti kau berniat…”


“Tidak! Sama sekali tidak!” Chu Qingcheng menggeleng cepat. Mei Sangu baru menghela napas lega.


“Syukurlah. Qingcheng, kau adalah murid kesayangan Senior Sister-ku. Jangan lakukan sesuatu yang akan menodai nama sekte. Karena ini cuma salah paham, kita anggap selesai. Tapi lain kali, jangan terlalu dekat dengan pria. Mengerti?”


“Ya, Senior Bibi…” jawabnya lirih.


Mei Sangu memberi isyarat agar ia mundur. “Pergilah istirahat. Dua hari ini gunakan untuk memulihkan diri. Tiga hari lagi, pertemuan pertukaran harta akan dimulai. Kita harus mendapatkan peta Nether Sea itu!”


“Baik.” Chu Qingcheng keluar dengan perasaan campur aduk. Mei Sangu menatap punggungnya dan menghela napas lagi.


“Gadis seusianya memang mudah tergoda cinta. Sebelum ia tertipu habis-habisan oleh pria yang egois dan penuh tipu muslihat, sebaiknya kita carikan saja tunangan yang pantas…”


Zhuo Fan berjalan di tengah kota sambil memegang selembar jade hijau, mengikuti peta yang terukir di dalamnya hingga sampai ke sebuah pekarangan besar di pusat kota. Di depan gerbang berdiri dua penjaga di tingkat Genesis.


“Ini tempatnya.”


Mata Zhuo Fan berkilat. Saat ia hendak melangkah, kedua penjaga segera menghalangi, “Berhenti! Hanya tamu kehormatan Mist City yang boleh masuk. Kuli macammu tidak punya urusan di sini!”


“Minggir, aku salah satu tamu kehormatan.”


“Kau?” Mereka menelusuri sosoknya dari atas ke bawah dan tertawa meremehkan. “Pernah lihat tamu kehormatan masih di tingkat Bone Tempering?”


“Aku dari klan Luo. Sekarang minggir.”


“Klan Luo?” Kedua penjaga itu sempat terkejut, lalu kembali mencibir. “Bocah, jangan main-main. Klan Luo baru diundang sebulan lalu, setelah menghamburkan miliaran sacred stone dan mendapat undangan langsung dari City Lord. Mereka membawa banyak ahli, lebih dari dua puluh Spirit King. Kau pikir di antara mereka ada sampah Bone Tempering sepertimu?”


Wajah Zhuo Fan mengeras. “Kalau begitu panggil saja orang dari klan Luo, nanti juga jelas.”


“Buat apa? Seekor serangga seperti kau tidak pantas memanggil tamu penting keluar hanya untukmu.”


“Steward Zhuo!”


Teriakan terdengar. Li Jingtian bergegas keluar begitu melihat Zhuo Fan.


“Steward Zhuo, akhirnya kau datang juga! Setahun penuh kau menghilang, jantungku hampir copot menunggumu!”


Kedua penjaga itu melongo.


“S-Sir Li, a-anda kenal dia?”


“Dia adalah kepala steward klan Luo. Perlakukan dia dengan hormat. Kalau kalian berani kurang ajar, anggap saja kalian menentang seluruh klan Luo. Dan hutang seperti itu akan kami tagih nanti!”


Li Jingtian menghardik mereka, lalu menggandeng lengan Zhuo Fan dengan penuh hormat.


“Steward Zhuo, kami mengikuti instruksi dari jade yang kau kirim. Kami hamburkan uang tanpa pikir panjang. Rasanya hampir seluruh kota ini kami beli, hahaha…”


“Bagus. Tiga hari lagi, di pertemuan harta karun, kita harus menang,” mata Zhuo Fan berkilat tajam saat ia masuk bersama Li Jingtian.


Kedua penjaga itu masih terpaku di tempat, wajah mereka kaku.


Sejak kapan klan kuat memilih kepala steward dari bocah Bone Tempering? Dan dari cara Sir Li memperlakukannya, kedudukannya jelas bukan orang sembarangan…




[Drama Ruby Cloud Sect makin kerasa: senior bitchy, bibi galak, cowok sok elit, dan Zhuo Fan datang langsung gaslighting semuanya dengan kepercayaan diri level dewa. Masuknya klan Luo ke Mist City juga pertanda panggung utama konflik besar bakal segera kebuka. 🔥]

Komentar

Untuk berkomentar, silakan login dengan Google .