[Elang Agung di Langit!]
Falcon Emperor mengibaskan tangan dan seekor elang emas melesat keluar dari tubuhnya, terbang tinggi, lalu terus membesar hingga menutupi langit. Dengan kepakan sayapnya, bulu-bulu emas meluncur turun bak hujan meteor.
Dalam radius ribuan li, tanah berlubang-lubang, bumi bergetar, udara terdistorsi. Apa pun yang tersapu serangan itu berubah menjadi kehancuran total di bawah kekuatan yang menindas segalanya.
Kedua kubu yang bertempur sudah cukup waras untuk menarik pasukan mereka lebih dulu, menghindari kematian jutaan orang secara sia-sia. Bahkan seorang raja roh (Spirit King) pun takkan bisa selamat jika terseret serangan itu.
Semua hanya bisa menatap dengan mulut ternganga dan penuh ketakutan pada kehancuran yang begitu sembrono, bersyukur dalam hati karena masih hidup.
Mereka juga dibuat terperangah oleh kekuatan Delapan Kaisar—jelas jauh di atas para Kaisar biasa.
[Senior sister…]
Mei Sangu menatap dengan cemas. Suara tawa aneh tiba-tiba bergaung, menusuk telinga mereka.
“Ha-ha-ha, Falcon Emperor, langsung keluarin Imperial Mark di awal? Serius banget, rupanya!”
Whoosh~
Angin berputar muncul entah dari mana, menyapu bersih debu di udara.
Di tengah medan perang yang hancur, menjulang batang bunga setinggi ratusan meter, dipenuhi cahaya keemasan dan kelopak yang memancarkan wangi samar. Batang itu melilit naik ke langit, mekar jadi bunga raksasa di tengah neraka dunia ini. Di atasnya, Enchanting Empress duduk dengan anggun, memancarkan pesona menggoda dengan senyum tipis di bibirnya.
“Imperial Mark, Heavenly Jasper?”
Falcon Emperor tersenyum tipis.
“Jiwa Elang Ilahi Pendaki Langit milikku menguasai angkasa, sementara Heavenly Jasper-mu berakar di bumi tanpa batas. Seperti pertarungan antara langit dan bumi.”
Enchanting Empress menjawab,
“Langit dan bumi saling melengkapi, sebagaimana yin dan yang. Meski berseberangan, keduanya tetap saling butuh. Berbeda dengan kita… karena di sini pasti ada yang jatuh.”
“Hmph, sejak dulu, langit selalu luhur dan bumi selalu rendah. Yang jatuh jelas kau, bukan aku!”
“Yah, mari kita buktikan saja.”
Enchanting Empress mengangkat alisnya dan berteriak,
“Teknik bela diri tingkat tinggi bumi — Flower Bloom, Heaven Piercing Forest!”
Boom~
Tanah terbelah. Dari dalamnya, merambat keluar sulur-sulur emas raksasa, tak terhitung jumlahnya, melesat ke langit.
Desingan mereka mengoyak udara, seolah hendak merobek langit. Falcon Emperor memasang wajah serius di atas elang emasnya, mengendalikan tunggangannya untuk menghindari hantaman sulur-sulur itu.
Enchanting Empress mendengus pelan.
“Seorang penguasa langit tidak mau turun menginjak bumi, begitu?”
“Enchanting Empress, kau terlalu percaya diri. Mencabuti rumput liar begini bukan masalah bagiku!”
Falcon Emperor membentuk serangkaian mudra.
“Teknik bela diri tingkat tinggi bumi — Divine Elusive Falcon, Airborne Hunt!”
Elang emas di langit itu meledak jadi cahaya menyilaukan, memecah menjadi serpihan-serpihan berkilau yang berhamburan. Serpihan itu bergetar, kemudian berubah menjadi elang-elang emas mini, jumlahnya mencapai jutaan.
Tak ada satu pun sudut langit yang bebas dari mereka.
Enchanting Empress merasakan tekanan yang nyata. Ia menggerakkan tangan, membuat rimba sulur-sulur itu menutup dan melindungi dirinya.
Bang~
Ledakan bertubi-tubi menggemuruh di sekelilingnya. Sulur-sulur yang begitu kuat pun tak sanggup bertahan di bawah tabrakan para elang emas mini itu—putus, pecah, dan hancur satu per satu.
Falcon Emperor menyeringai puas.
Saat seluruh hutan sulur runtuh, Enchanting Empress tak tampak di mana pun. Imperial Mark Heavenly Jasper pun lenyap tak berbekas.
Barulah ia menyadari adanya sebuah lubang gelap berdiameter sekitar satu meter di tanah.
Falcon Emperor bergumam,
“Bunga berakar di tanah… jangan-jangan dia bersembunyi di bawah…”
Bam!
Tanah memuntahkan debu saat sebuah akar raksasa menghantam dari bawah, langsung mengarah ke tubuhnya. Niat membunuh yang menyelimuti serangan itu membuat Falcon Emperor refleks melompat turun dari elangnya.
Dengan suara berat yang tercekik, elang raksasa itu menjerit ketika tubuhnya tertembus.
Falcon Emperor menoleh dan terbelalak. Setengah tubuh elang raksasa itu lenyap, dan hujan darah mengguyur medan perang saat bangkai raksasa itu terjun menghantam bumi.
Di tempatnya kini menjulang batang bunga yang jauh lebih besar, dengan kelopak yang mekar sempurna di ujungnya. Tapi bunga ini bukan bunga biasa—di tepiannya tumbuh duri-duri tajam, dan di tengahnya menganga rahang berdarah penuh gigi yang mencabik-cabik sisa tubuh elang itu. Darah mengalir deras melalui “pembuluh” di sepanjang batang, memberi tampilan mengerikan yang membuat bulu kuduk merinding.
Enchanting Empress masih duduk di atas “kursi bunga pemangsa”-nya, menatap Falcon Emperor dengan senyum menghina.
“Tak kusangka Heavenly Jasper ternyata jenis yang suka makan daging.”
Falcon Emperor mengepalkan tinju. Dengan satu gerakan, ia memanggil cahaya emas yang berkumpul di belakangnya, membentuk seekor elang emas sepanjang tiga ratus meter.
“Enchanting Empress, kau membunuh tungganganku. Hari ini aku akan mencabik habis tubuhmu dan mempersembahkan jiwamu kepada Elang Ilahiku.”
Enchanting Empress menjawab datar,
“Kalau kau telat sedikit saja, bukan cuma spiritual beast level 10 yang mati tadi. Kau justru yang sudah jatuh duluan. Kau jelas kalah, tapi kok masih bisa sombong begitu?”
“Tutup mulutmu, Enchanting Empress! Hari ini kelopakmu akan kupetik satu per satu!”
“Apa katamu?!” wajah Enchanting Empress mengeras.
“Aku bilang, kau akan dipetik habis.”
“Matilah!”
Enchanting Empress membentuk mudra dengan marah, dan kursi bunga pemangsa itu melesat ke langit seperti monster yang lepas dari kandang.
Tanah berguncang mengikuti gerakannya. Ribuan, puluhan ribu sulur muncul lagi dari dalam bumi, semuanya menancap ke arah Falcon Emperor.
Falcon Emperor jelas bukan lawan sepele. Ia bergetar tipis, lalu letusan pekik elang menggema ketika ia menyatu dengan elang emas di belakangnya. Bersama-sama, mereka menyelam turun, sementara matahari di atas seolah ikut turun tangan—cahaya matahari terurai menjadi burung-burung api tak terhitung jumlahnya.
Langit seakan melengkung dan bumi memyusut, tertindas oleh tekanan dari kedua serangan itu. Bahkan sebelum benar-benar bentrok, aura kehancuran yang menguar sudah cukup untuk membuat orang merasa seolah kematian mencengkeram leher mereka.
Para penonton hanya bisa gemetar menyaksikan dua serangan yang sama-sama berniat menghabisi lawan atau mati bersama.
“Berhenti!”
Satu teriakan memecah langit, memaksa keduanya menghentikan serangan.
Whoosh!
Orang itu hanya butuh sekejap untuk membaca situasi. Ia tahu dua serangan itu tidak mungkin dihentikan oleh pemiliknya sendiri.
[Kalau kalian tidak bisa berhenti, maka aku yang akan menghentikannya.]
Dua ledakan menggelegar, mengguncang seluruh medan perang. Dari puncak langit, turun dua gelombang pedang putih sepanjang ratusan meter, menebas lurus ke arah dua Emperor itu.
Hutan sulur yang meroket ke langit langsung terpangkas sampai ke akarnya; sementara elang emas raksasa yang menyelam dibelah jadi dua bagian sebelum pecah menjadi kilatan cahaya yang tidak berbahaya.
Lalu muncul sosok bayangan raksasa setinggi tiga ratus meter, menyerupai seorang pria yang memanggul delapan belas pedang di punggungnya. Tangan besarnya menjulur turun, menjepit bunga pemangsa Enchanting Empress dan elang emas Falcon Emperor sekaligus.
“Ini…”
Keduanya serempak berseru,
“Spirit body soul… Seorang Saint!”
“Aku adalah Saint dari Gunung Suci ke-6, He Xiaofeng!”
Di tengah dahi bayangan raksasa itu, tampak seorang pemuda yang duduk bersila—tatapan matanya dingin menatap ke bawah.
“Aku mendengar kabar Delapan Kaisar berperang, membawa kekacauan dan kehancuran bagi rakyat, jadi aku datang untuk menghentikan kebodohan ini. Menyerahlah. Dua serangan barusan hanya diarahkan ke Imperial Mark kalian. Kalau aku niat, pedang itu sudah memotong jiwa dan tubuh kalian sekaligus.”
Dua Kaisar itu terbelalak, lalu buru-buru membungkuk hormat di udara.
“Terima kasih atas kemurahan hati Saint, kami berutang hidup padamu.”
“Sudah, simpan basa-basinya!”
He Xiaofeng mengibaskan tangannya.
“Kami datang ke sini atas perintah, untuk berdiskusi dengan Delapan Kaisar. Tapi begitu tiba… yang kami lihat hanya segerombolan orang tolol yang bertarung rebutan harta!”
He Xiaofeng mengumumkan,
“Kalian semua harus datang ke tempat Sword Emperor dalam waktu satu bulan. Di sana kita akan bicara.”
Saint itu melepaskan cengkeramannya dan menghilang begitu saja. Kedua Kaisar itu tetap terpaku di tempat, saling berpandangan dan melihat ketakutan yang sama di mata satu sama lain.
[Saint ini biasanya selalu bertapa dan tidak ikut campur. Kalau sampai dia turun tangan, pasti ada sesuatu yang besar. Terakhir kali dia muncul adalah karena Nine Serenities Secret Records. Apa kali ini juga karena…]
Hati Enchanting Empress mencelos.
[Sial. Satu drama perebutan harta belum selesai, sekarang datang lagi Gunung Suci ikut nimbrung. Jangan sok suci, semua sama saja rakusnya…]
Di sisi lain, Sword Emperor dan Wraith Emperor yang sedang saling menghajar juga dipaksa berhenti oleh kedatangan seorang lelaki tua. Dengan enteng, ia memutus duel mereka dan menyampaikan kabar yang sama: Delapan Kaisar harus berkumpul.
Begitulah tirai perang lima Kaisar diturunkan—tanpa satu pun pihak benar-benar puas. Begitu “bos besar” di balik layar turun langsung ke panggung, para aktor kecil tak lagi bisa seenaknya mengamuk dan menguasai panggung sesuka hati…