Zhuo Fan mengamati bocah itu dan berseru,
“Aku pernah dengar di antara Sepuluh Sovereign, yang terakhir adalah Child Sovereign, yang menemukan jalannya saat masih muda. Apa mungkin Senior…”
“Hei, bagian akhirnya jangan disebut!”
Wajah Child Sovereign berkedut, lalu ia menyeringai sinis,
“Kami ini sama-sama Sovereign, tapi masih saja saling ngomongin di belakang? Terutama tiga orang itu, nggak tahu malu ngaku-ngaku paling hebat di antara para Sovereign. Giliran aku, malah dikasih gelar paling bontot. Kenapa nggak kepikiran nama kayak ‘Ultimate Talent’ gitu, hah? Kalian meremehkan aku cuma karena penampilanku?”
Zhuo Fan terkekeh dan membungkuk hormat,
“Maafkan saya, Sovereign. Tapi bagaimanapun juga, Senior tetap seorang Sovereign — ranah yang diidamkan semua orang dan hampir tak seorang pun bisa mencapainya, meskipun gelarnya kurang enak didengar.”
“Aku nggak suka dengar kau ngomong begitu.”
Child Sovereign mendengus, hidungnya mengembang.
“Aku nggak jauh lebih buruk dari sembilan Sovereign lainnya.”
Ia menatap tajam ke arah Zhuo Fan.
“Jadi, Sobat, kau datang untuk melewati ujian, ya?”
“Uh, iya!”
“Ya sudah, pulang saja. Kau nggak bakal lolos.”
“Kenapa? Coba saja belum…”
“Kau masih tanya kenapa? Karena kau barusan nyebut gelar itu. Hmph!”
Child Sovereign menjulurkan lidah.
“Kau bilang aku yang terakhir, jadi aku bakal nahan kamu di Nether Sea sampai busuk!”
Zhuo Fan menghela napas.
Child Sovereign memang tampangnya anak kecil, tapi dia sudah jadi Sovereign entah sejak berapa kalpa. Beda sama Gu Santong yang “anak kecil beneran”. Tapi kok kelakuannya masih bocil begini?
Gimana caranya dia bisa jadi Sovereign, sih? Jalannya kayak apa?
Yang jelas, dia sengaja mempersulit aku. Tapi aku sudah sering ngadepin Sanzi dulu, harusnya bisa “rayu” bocah Sovereign ini juga. Apa sih yang bikin mereka tetap kekanak-kanakan meski sudah hidup selama itu?
“Ehem, Sovereign, barusan itu cuma keceplosan. Sebenarnya, di mata semua orang, Senior justru yang paling dikagumi dan dihormati di antara para Sovereign.”
Zhuo Fan memasang wajah ramah dan mulai menjilat dengan penuh profesionalisme,
“Sepanjang sejarah, belum pernah ada talenta yang menandingi Senior! Sudah lama tidak ada pemuda yang bisa menemukan jalannya sendiri. Bahkan anak angkatku, Gu Santong, punya kekuatan besar karena dia sacred beast muda — dan pada akhirnya dia tetap tumbuh dewasa juga. Hanya Senior seorang yang selamanya muda, melampaui semua Sovereign lain. Mereka memberi gelar terakhir itu karena iri. Tapi di mataku, Senior adalah yang pertama!”
Child Sovereign menyengir lebar.
“Beneran?”
“Lebih nyata daripada kita berdua. Hanya dengan tampilan Senior yang selalu muda ini saja, nggak ada satu Sovereign pun yang bisa menandingi. Mereka pasti makan hati tiap hari. Ha-ha-ha…”
Zhuo Fan tersenyum licik.
Memang, menemukan jalannya di usia sekecil itu adalah prestasi yang luar biasa dan membuatnya unik. Tapi tidak ada orang waras yang mau seumur hidup terperangkap dalam tubuh bocah delapan tahun.
Bakat Child Sovereign luar biasa, tapi ia terjebak dalam bentuk ini dan cuma bisa menghibur diri sendiri. Mana mungkin Sovereign lain iri pada “bocil pendek”?
Bahkan Zhuo Fan pun ogah jadi seperti itu.
Child Sovereign mengangguk. Seperti namanya, pikirannya masih sederhana. Sedikit pujian saja sudah cukup.
“Betul, matamu bagus juga. Jadi kau mau lulus ujian? Baiklah, akan kubantu. Karena kau begitu mengagumiku, aku bisa meloloskanmu dengan mudah. Tapi sebelum itu, aku ini penjaga trial yang diamanahkan Nether Sovereign. Kalau tidak sedikit serius, dia bakal ngoceh terus nanti.”
“Silakan, Senior.”
Zhuo Fan senang bukan main. Dua ujian sebelumnya berbahaya, tapi masing-masing memberinya keuntungan besar. Ujian terakhir seharusnya tidak kalah penting. Dia jelas menantikannya.
Child Sovereign tersenyum ceria.
“Gini aja, aku permudah. Kita main kejar-kejaran. Tangkap aku, dan kau lulus.”
“Eh…”
Wajah Zhuo Fan berkedut.
“Sovereign, itu kedengarannya terlalu mudah. Apa permainan anak-anak ini punya makna yang lebih dalam?”
“Apa lagi? Bukannya kau cuma mau lulus?”
“Oh, cuma lulus…”
Zhuo Fan jadi agak kecewa.
Tadinya dia khawatir ujiannya akan mustahil dan dia bakal gagal. Sekarang malah terlalu gampang dan sepertinya tak ada yang bisa dia dapatkan.
Dasar, maunya serba pas — nggak mau susah, nggak mau juga terlalu gampang.
Child Sovereign melirik dan bisa menebak isi kepalanya.
“Kenapa? Kau suka disiksa, ya? Bisa diatur. Permainannya tetap sama, tapi kali ini akan kubuat sampai kau terjebak di sini selamanya.”
Jantung Zhuo Fan langsung turun satu tingkat.
Setelah dua trial, dia paham bahwa para Sovereign tidak pernah bertingkah aneh tanpa alasan.
Mungkin permainannya sama, tapi levelnya bukan main-main.
Zhuo Fan mengangguk serius.
“Mohon bimbingannya, Senior.”
Ia langsung menerjang untuk menangkap Child Sovereign.
Whoosh~
Child Sovereign lenyap di tempat, muncul lagi di belakang Zhuo Fan, duduk santai di atas kuda-kudaan kayu.
“Masih merasa ini gampang, padahal kau bahkan belum bisa menyentuhku?”
Whoosh!
Zhuo Fan berpindah juga dan meraih pundak Child Sovereign.
“Aku tahu, bahkan kalau Senior menahan kekuatan, mustahil aku bisa menang begitu saja,” kata Zhuo Fan muncul di belakangnya. Mata kanannya bersinar dengan lingkaran emas, tangannya hanya beberapa jengkal dari bahu sang bocah.
Ada rasa tak enak di hatinya, dan ia melanjutkan,
“Tentu saja, kalau Senior menggunakan teknik misterius, aku nggak akan sanggup menangkap Senior bahkan dalam sejuta tahun.”
“Pakai psikologi terbalik, ya?”
Mata Child Sovereign berkilat geli.
“Tenang saja, aku ini orangnya fair kok waktu main. Aku nggak bakal curang. Walau begitu, nggak bakal ngaruh juga — kau ini licik, tapi tetap saja… ha-ha-ha…”
Zhuo Fan memperhatikan sang bocah yang masih di atas kuda kayu yang bergoyang pelan. Tangannya sudah hampir menyentuh, namun—
Tangan itu menembus ruang kosong.
Bahkan sedekat ini pun aku masih nggak bisa menyentuhnya?
Zhuo Fan tertegun.
Child Sovereign tetap di atas kuda goyang itu, tertawa cekikikan.
“Aku barusan nggak gerak sama sekali, tapi kau tetap nggak bisa menyentuhku. Ha-ha-ha…”
Ia lalu melompat ke sebuah ranjang kayu, lari-lari kecil sambil tertawa.
Zhuo Fan makin serius.
Gerakan Child Sovereign… aneh. Seolah dia memanfaatkan ayunan kuda kayu itu untuk menghindar. Presisi yang halus begini jelas level Sovereign. Meski kekuatannya dibatasi, pengalaman dan pemahamannya jauh di atas semua orang.
Alis Zhuo Fan bergetar. Mata kanannya memancarkan lingkaran emas.
“Beku!”
Hum~
Ruang di sekitar Child Sovereign mengeras. Zhuo Fan muncul lagi, mencoba menyentuhnya — dan sosok bocah itu kembali lenyap.
Ilusi?
Hati Zhuo Fan berdesir.
“Aku nggak pakai teknik apa pun. Aku cuma sudah pergi sebelum kau sempat menyentuhku.”
Suara Child Sovereign terdengar di belakangnya lagi. Kali ini ia duduk di atas ayunan, kakinya mengayun, senyum jahil tak hilang dari wajahnya.
Secepat ini…
Zhuo Fan menghela napas berat.
Kekuatan Sovereign jelas beda kelas. Bahkan saat ‘ditahan’, perbedaan pengalaman, intuisi, dan cara memanfaatkan ruang masih membuat jurang yang besar.
Zhuo Fan justru semakin terpacu.
Ia mengejar lagi dengan Divine Eye of the Void menyala terang, tubuhnya berkedip-kedip, membentuk jaring pergerakan untuk menjepit Child Sovereign.
Sosok bocah itu berubah-ubah seperti kabut — kadang kecil, kadang besar — dan selalu bisa menyelinap keluar dari celah paling kecil sekalipun, sambil tertawa-tawa.
Seluruh taman bermain jadi arena kejar-kejaran. Dua sosok itu melesat ke sana kemari — satu mengejar mati-matian, satu lagi menghindar seenaknya.
Empat jam kemudian, Zhuo Fan terengah-engah, napas memburu.
Child Sovereign masih santai di atas ayunan, tertawa lebar.
“Capek, ya, Nak? Lihat aku, sama sekali belum ngos-ngosan.”
Ya jelas lah! Kau Sovereign! Perbandingan macam apa ini…
“Itu cuma kejar-kejaran, tapi kau dari tadi cuma pakai akal dan trikmu. Jelas saja kau habis tenaga.”
Child Sovereign menghela napas pura-pura bijak.
“Kawan, kau tahu hewan terbaik untuk menangkap tikus di sarangnya?”
Zhuo Fan menjawab,
“Kucing?”
“Bego, ya? Jawabannya: tikus itu sendiri.”
Child Sovereign mencibir,
“Kau cuma ingin menangkap aku, bukan bermain denganku. Kalau kau tidak ikut mengalir dalam permainan, bagaimana bisa menangkapku? Kau bahkan tahu nggak aku menghindar ke mana dan bagaimana?”
Tubuh Zhuo Fan bergetar. Kepalanya seperti disambar petir.
[Ini trial kelihatan kekanak-kanakan, tapi justru paling “dalem”: Child Sovereign basically bilang, selama Zhuo Fan cuma mau menguasai permainan dan bukan menghayati permainan, dia nggak akan pernah bisa menyentuh level seorang Sovereign.]