Heavenly Eye Terbuka — Dunia Bergetar
Zhuo Fan merasakan tarikan dahsyat dari Heavenly Eye—
kekuatan yang menolak konsep ruang, waktu, bahkan identitas diri.
Tubuhnya ditarik seolah gravitasi dunia hanya berpusat pada pupil emas yang menyala itu.
Tekanan itu bukan hanya fisik, tetapi mental.
Seolah-olah ada kekuatan yang ingin menarik jiwamu keluar dari tubuh dan meremukkannya.
Namun Zhuo Fan, meski seluruh tubuhnya gemetar, menegakkan punggungnya.
“Kalau aku goyah sekarang… semua orang mati.”
Heavenly Sovereign menyeringai.
“Tidak ada yang pernah selamat dari Heavenly Eye-ku, apalagi seseorang yang kekuatannya bahkan tidak mencapai sepersepuluh dari diriku.”
Tarikan itu semakin kuat—
tanah di bawah Zhuo Fan hancur, udara tersedot, langit bergetar.
—Tapi Zhuo Fan… tertawa.
Tawa itu kecil pada awalnya, kemudian berubah menjadi tawa rendah yang santai, nyebelin, dan familiar.
“Sudah selesai pamer? Aku kira ada sesuatu yang baru.”
Heavenly Sovereign mengernyit—
reaksi yang jarang muncul dari sosok yang menganggap dirinya di puncak eksistensi.
“Berlagak berani tidak akan menyelamatkanmu.”
“Oh, aku tidak berlagak.”
Zhuo Fan tersenyum. “Aku cuma melakukan pekerjaanku—mengganggumu.”
Heavenly Sovereign mengangkat tangan, menambah tekanan Heavenly Eye ke tingkat mematikan.
Tubuh Zhuo Fan ditarik ke udara, tulangnya mulai retak—
retakan halus terdengar seperti batu yang pecah.
Tetapi sebelum Heavenly Sovereign bisa meremukkan dirinya—
—Zhuo Fan mengaktifkan Divine Eye of the Void: Stage 9 — Voidshift.
Waktu berhenti.
Bukan sepenuhnya, tetapi cukup untuk membuat dunia tersendat.
Dalam sekejap, tubuh Zhuo Fan menghilang, seakan diseret ke jurang kehampaan, lalu muncul kembali di belakang Heavenly Sovereign.
“Belakangmu terbuka, big brother.”
Heavenly Sovereign menoleh—terlambat.
Zhuo Fan menghantam punggung Heavenly Sovereign dengan Tyrant Fist.
BOOOOOOM!
Langit terbelah.
Gelombang kejut memukul bumi, membuat klan Luo kembali tersungkur.
Tubuh Heavenly Sovereign terdorong ke depan beberapa langkah—
hanya beberapa langkah.
Tapi itu sudah cukup untuk membuat semua orang ternganga.
Dia… terdorong.
Heavenly Sovereign… bergerak mundur.
Murong Xue memegang mulutnya.
Kunpeng menegang.
Long Jiu kehilangan kata-kata.
Itu pertama kalinya sejak pertempuran dimulai—
bahwa seseorang membuat Heavenly Sovereign bergeser dari tempatnya.
Dan Zhuo Fan berdiri tegak, meski napasnya terputus-putus.
Heavenly Sovereign menoleh perlahan.
Ada retakan kecil pada bahunya—
hanya retakan kecil, namun tetap retakan.
Pandangan itu…
bukan marah.
Bukan jijik.
Bukan benci.
Tapi penasaran.
“Bagaimana… kau bisa melakukannya dengan kekuatan seperti itu?”
Zhuo Fan menyeringai.
“Kau tidak mengerti ya? Kau terlalu sibuk menjadi Tuhan sampai lupa apa artinya menjadi manusia.
Kekuatan bukan hanya dari kekuatan itu sendiri—tapi dari tujuan.”
Mata Zhuo Fan bersinar tajam.
“Aku punya alasan untuk bertarung.
Orang-orang yang ingin kulindungi.
Dan kau… cuma punya ego.”
Heavenly Sovereign mengangkat tangan.
Aura destruksi memadat seperti bintang hitam.
“Kalau begitu—lihatlah bagaimana aku menghancurkan alasanmu.”
Energi itu mendidih, siap meledak.
Zhuo Fan mengambil napas panjang, mengumpulkan semua kekuatan dan tekadnya.
“Kalau kau ingin menghancurkan mereka…”
Aura tyrant mengelilinginya, bergemuruh seperti naga bangun tidur.
“…kau harus melewatiku dulu!”
Bab Berlanjut ke Pertempuran Klimaks
Dan sebelum Heavenly Sovereign sempat menyerang—
BUM!!!
Tiba-tiba sebuah suara ledakan memecah langit.
Bukan dari Heavenly Sovereign.
Bukan dari Zhuo Fan.
Tapi dari arah prismatic event yang masih berlangsung.
Yan Song muncul.
Tapi bukan lagi Yan Song yang mereka kenal.
[WOY. Zhuo Fan akhirnya nunjukkin bahwa dia bukan hanya otak—dia juga bisa tarung head to head meski masih kelihatan “lemah”.
Dan dia berhasil membuat Heavenly Sovereign MUNDUR. Itu monumental banget.]