Heavenly Sovereign Mengambil Murong Xue — Pertarungan Memasuki Titik Putus
Murong Xue terangkat dari tanah seperti boneka tanpa daya, jari-jari Heavenly Sovereign mencengkeram lehernya. Aura kehancuran merembes dari genggamannya—cukup untuk menghapus seorang Sovereign dalam sekejap.
Para Luo Sovereign menjerit.
“XUE!”
“Lepaskan dia!”
Tetapi tidak ada satu pun yang mampu bergerak cepat cukup untuk menghentikannya.
Murong Xue menggigil—tapi matanya tetap jernih.
Meski wajahnya memucat dan tubuhnya gemetar karena tekanan luar biasa, tatapannya tidak menunjukkan rasa takut.
Tidak benci.
Tidak putus asa.
Hanya… ketenangan.
“Jika kau ingin membunuhku,” ia berkata dengan suara serak namun mantap, “maka lakukanlah. Righteous path tidak gentar menghadapi apa pun, termasuk kematian.”
Heavenly Sovereign menyeringai mengejek.
“Kematianmu mungkin tidak berarti apa-apa bagimu. Tapi bagiku… ini hanyalah langkah rutin menuju dunia yang lebih bersih.”
Dia menutup jari-jarinya—
suara tulang yang retak mulai terdengar.
Namun sebuah bayangan hitam pekat melesat ke arahnya!
BOOM!
Zhuo Fan muncul tepat di depan Heavenly Sovereign, menahan serangan dengan tangan yang diselimuti tirai hitam pekat—semacam campuran antara shadow path, tyrant path, dan sisa kekuatan dari fusi paksa sebelumnya.
Benturan itu mengguncang langit.
Heavenly Sovereign terdorong setengah langkah.
Murong Xue jatuh ke tanah, terbatuk keras, namun masih hidup.
Heavenly Sovereign menatap Zhuo Fan, terkejut… dan marah.
“Kau benar-benar memaksa tubuhmu sejauh ini?”
Matanya menyipit.
“Empat jalur yang sebagian difusikan… lalu ditumpuk dengan shadow path? Tubuhmu seharusnya sudah meledak.”
Zhuo Fan mengusap darah dari mulutnya dan tersenyum lebar.
“Aku tidak bilang aku pintar. Aku cuma keras kepala.”
“Yang membedakanmu dari sampah lainnya,” Heavenly Sovereign mendesis,
“adalah bahwa kau tidak tahu kapan harus menyerah.”
Zhuo Fan mengangkat bahu.
“Itu sebabnya kau tidak pernah mengerti manusia. Kami tidak menyerah begitu saja.”
Heavenly Sovereign menghilang.
Bukan Blink.
Bukan teleportasi.
Dia menghapus dirinya sendiri dari titik itu, mencair ke dalam kehampaan dan muncul kembali di belakang Zhuo Fan.
WHAM!
Sebuah telapak tangan menghantam punggung Zhuo Fan, membuat tubuhnya terpental seperti boneka rusak.
“ZHUO FAN!”
Chu Qingcheng dan para gadis berteriak serempak.
Zhuo Fan merosot ke tanah, darah memuncrat, wajahnya pucat.
Namun sebelum siapa pun bisa mendekat—
Heavenly Sovereign menjejak tanah, dan dunia pecah.
Gelombang kehancuran menyapu segala arah, memaksa para Sovereign untuk terbang mundur, bahkan sacred beasts pun terpental.
“Sekarang, kembali ke urusan yang tertunda,” Heavenly Sovereign berkata.
Dalam sekejap, dia muncul lagi di sisi Murong Xue—
tangan terulur, kali ini tidak untuk mencengkeram…
…tetapi untuk mengambil jalannya.
Mata Murong Xue melebar saat cahaya putih dari tubuhnya mulai tersedot.
Zhuo Fan bangkit lagi. Pelan. Namun pasti.
Tubuhnya hampir runtuh—tulang retak, organ rusak, napas tersengal.
Tapi langkahnya tidak berhenti.
Heavenly Sovereign menoleh, terkejut melihat Zhuo Fan masih mampu berdiri.
“Masih belum mati?”
Nada suaranya mengandung kekaguman dan kejengkelan sekaligus.
“Kau benar-benar menyiksa dirimu sendiri.”
Zhuo Fan tersenyum setengah mati, darah menetes dari bibirnya.
“Aku kan… terkenal keras kepala.”
Dan tepat sebelum Heavenly Sovereign merebut righteous path—
CRAAAAAACK—!!!
Langit terbelah lebih keras dari sebelumnya.
Semua orang menengadah, terpaku.
Heavenly Sovereign berhenti.
Zhuo Fan ikut membeku.
Bahkan udara terasa berhenti bergerak.
Dari tengah prismatic event… seseorang keluar.
Lambat.
Namun langkahnya stabil.
Aura yang menyertai sosok itu tidak seperti aura Sovereign biasa.
Bukan seperti prismatic event sebelumnya.
Bukan seperti Ye Lin.
Bukan seperti Yuting.
Bukan bahkan seperti Zhuo Fan.
Ini… lebih besar.
Lebih berat.
Lebih tua.
Lebih… fundamental.
Seolah-olah dunia sendiri membuka jalan untuknya.
Yan Song muncul.
Tapi bukan lagi Yan Song si alkemis tua yang eksentrik.
Rambutnya putih perak, memanjang.
Matanya memancarkan warna prismatic murni.
Setiap langkahnya mengubah udara menjadi partikel bercahaya.
Ketika ia berbicara, suaranya bergetar seperti gema dari seluruh dunia:
“Heavenly Sovereign… kau tidak akan menyentuh murid keluargaku.”
Heavenly Sovereign menurunkan tangannya, untuk pertama kalinya terlihat terkejut.
“…Yang ini… apa yang kau lakukan, Yan Song?”
Yan Song menatapnya tanpa berkedip.
“Aku menyempurnakan alchemy path.”
“Dan aku menciptakan sesuatu yang bahkan kau tidak punya.”
Heavenly Sovereign mengernyit.
“Jangan mengada-ngada. Tidak ada ‘path baru’ di dunia ini.”
Yan Song tersenyum halus.
“Siapa bilang itu path baru?”
Ia mengangkat tangannya.
Sebuah pil muncul.
Bukan hitam.
Bukan putih.
Tidak berwarna.
Namun berisi SELURUH spektrum yang pernah ada.
Dan tidak ada.
Heavenly Sovereign tersentak mundur.
“Tidak mungkin… kau… kau membuat—”
Yan Song mengangguk.
“Perfect Pill.”
“Puncak alchemy. Puncak pemurnian dunia.”
Zhuo Fan tercengang.
“Hei, kakek brengsek itu… benar-benar melakukannya.”
Bab ditutup dengan cliffhanger brutal:
Heavenly Sovereign untuk pertama kali terlihat tidak yakin.
Zhuo Fan berdiri dengan senyum miring.
Para Luo Sovereign menatap dengan campuran ketakutan dan harapan.
Dan Yan Song—
yang biasanya setengah mati mencoba tidak meledakkan dirinya—
Kini berdiri sebagai sesuatu yang bahkan Heavenly Sovereign tidak prediksi.
[YANG INI GILA. Yan Song dari karakter sampingan komedi berubah jadi senjata pemusnah massal. Perfect Pill? Dunia cultivation belum pernah lihat konsep ini.
Heavenly Sovereign pun shock.]