Ch 830 - His Spirit Above

Novel: The Steward Demonic Emperor

“Sialan! Dasar Sekte Beast Taming! Uangku diembat, tapi kerjaan nggak ada hasilnya!”


Bam!


Xie Wuyue menghantam meja kayu mahoni di depannya sampai hancur jadi serpihan. Matanya menyala penuh amarah.


Venerable Shi duduk tak jauh darinya dengan dahi berkerut. Ia menghela napas.

“Memang aneh. Tidak mungkin sebuah sekte tiba-tiba membatalkan kesepakatan begitu saja. Pasti ada sesuatu yang terjadi.”


“Omong kosong, apanya ‘terjadi’? Mereka itu cuma sekumpulan bar-bar yang langsung ciut begitu kena batu sandungan!” Xie Wuyue mendengus.

“Yang lebih parah, mereka kabur sambil bawa lari batu-batu suci kita! Sialan! Belum lagi suap ke Sekte Pengekor Langit juga butuh biaya. Hasil kemenangan kita di Double Dragon Gathering hampir habis semua!”


Venerable Shi menggeleng sambil tertawa tipis.

“Ha-ha-ha, nggak rela ya? Kalau begitu seharusnya kau tidak merebut kursi Ketua Sekte dulu. Dengan begitu, Sekte Demon Scheming mungkin sudah berkembang jauh sekarang.”


“Venerable Shi, maksudmu apa?”

Mata Xie Wuyue menyipit, menyimpan niat jahat.


Venerable Shi menyilangkan kaki dengan malas dan menggeleng pelan.

“Bukannya jelas? Semua konflik internal ujung-ujungnya cuma bikin kekuatan inti hancur tanpa ada hasil. Tapi anehnya manusia tidak pernah kapok. Kenapa?

Karena mereka cuma ingin duduk di kursi paling tinggi. Ha-ha-ha…”


Ia melanjutkan,

“Itu yang terjadi pada Kaisar Tianyu, dan itu juga terjadi padamu. Kalau klan Luo tidak bangkit dan menggagalkan rencananya, Tianyu mungkin sudah kehilangan sepertiga wilayahnya dan kekuatannya anjlok. Sekarang, Yuwen masih memegang kendali di sana.”


“Adapun kita…

kalau dulu kita tidak terlalu keras mengejar Zhuo Fan, kita masih punya sepuluh ribu batu suci untuk mengembangkan sekte. Dengan Zhuo Fan sebagai Ketua Sekte, dikirim ke Double Dragon Manor, masa depan kita paling tidak sudah naik jadi sekte kelas menengah. Tapi, daripada menikmati masa depan itu, kau memilih menempelkan pantatmu di kursi Ketua Sekte.”


Venerable Shi terkekeh.

“Yah, ada harga yang harus dibayar. Sekte sekarang anjlok, tapi kita masih punya Ketua Sekte dan aku tetap Venerable pertama.”


Gigi Xie Wuyue bergemeletuk.

“Jadi kau mau bilang semua ini SALAHKU? Mau bilang Zhuo Fan lebih pantas jadi Ketua Sekte daripada aku?”


“Bukan begitu. Aku cuma menyatakan fakta.”


Venerable Shi menyipitkan mata.

“Lagipula, apa gunanya Sekte Demon Scheming jadi kuat kalau aku tidak duduk di atas? Ha-ha-ha. Aku cuma mau mengingatkan Ketua Sekte agar jangan terlalu stres memikirkan batu suci yang hilang. Yang penting, kita masih yang pegang kendali.”


Xie Wuyue sempat terdiam, lalu menghela napas.

“Benar juga. Selama kita masih di sini, menang atau kalah tidak penting. Semua ini tetap milik kita, bukan orang lain.”


Venerable Shi mengangguk puas, namun di dalam matanya terselip rasa muak.


[Xie Wuyue… betapa memalukan. High Venerable dulu begitu tajam dan bijak, memikirkan masa depan sekte. Tapi punya murid sebodoh ini.]


Rakus sudah menggerogoti hatimu, menjadikanmu bonekaku. Punya Ketua Sekte sebagai pion… lumayan juga. Ha-ha-ha…


Venerable Shi menyeringai pelan, namun tetap diam.


“Ha-ha-ha… murid tak tahu malu, bangga karena berhasil menghancurkan sekte sendiri. Kerja keras Elder Yuan selama seribu tahun, kalian hancurkan dalam sekejap. Arwahnya di atas sana pun tidak akan tenang melihat kalian.”


Suara dingin mendadak memotong suasana.


Keduanya tersentak kaget.

“Siapa di sana?! Berani-beraninya main-main di Sekte Demon Scheming! Cepat keluar!”


“Main-main? Ha-ha-ha, ini bukan main-main.”


Zhuo Fan keluar dari sudut ruangan yang remang dengan senyum mengejek.


Xie Wuyue dan Venerable Shi seolah melihat hantu.

“K-Kau… bukannya sudah mati?!”


“Tentu saja kalian mengharapkan aku mati.”


Zhuo Fan menatap mereka dingin.

“Tapi aku masih hidup. Kalau bukan aku… siapa lagi yang akan membalaskan dendam Elder Yuan? Sebagai muridnya, tugasku membersihkan sisa-sisa sampah dan tikus di sekte ini.”


Xie Wuyue mundur selangkah refleks, namun segera memaksakan diri bersikap tegas.

“Kau mau membunuh kami? Huh! Kau bahkan belum mencapai Ethereal Stage selama sepuluh tahun di sini…”


Whoosh—


Cahaya emas melintas. Zhuo Fan sudah berdiri tepat di depan mereka.


Aura yang menyelimuti ruangan membuat keduanya langsung tercekik kata-kata sendiri.


[Cepat sekali!]


“Sejujurnya, aku baru saja menembusnya,” kata Zhuo Fan dengan senyum iblis.

Lalu ia mengayunkan tinjunya ke arah Xie Wuyue.


Sss—


Bahkan sebelum pukulan itu mendarat, tekanan kekuatannya sudah membuat napas mereka sesak. Xie Wuyue dan Venerable Shi terpaksa meloncat mundur, tepat ketika pukulan itu menghantam.


Boom!


Hembusan panas menerpa wajah Xie Wuyue, kulitnya seperti terbakar. Dinding di belakang mereka jebol seketika, menyisakan lubang raksasa. Sisa tenaga pukulan itu bahkan menembus langit, membuat langit sekte seakan terbelah.


Xie Wuyue terhuyung, tubuhnya gemetar penuh keringat.


Begitu ia kembali tegak, ia baru sadar bagian dadanya robek—jubahnya koyak dari hantaman angin pukulan tadi.


Wajahnya semakin pucat saat menatap Zhuo Fan.


Ini pertama kalinya ia benar-benar berhadapan dengan Zhuo Fan.

Sayangnya, ini juga momen ketika Zhuo Fan berada di puncak kekuatannya.


Dulu saat Zhuo Fan baru datang ke sekte, ia masih di Profound Heaven Stage. Bahkan saat memasuki Radiant Stage dan membangkitkan jiwa naga, kekuatannya belum sampai level ini.


Sekarang, dengan basis Ethereal Stage, dua soul, ditempa oleh leluhur naga, plus lengan Qilin…

Zhuo Fan sudah menjadi wujud “sempurna” dari dirinya.


Bahkan seorang ahli Soul Harmony pun mungkin tidak sanggup menahan satu serangan penuh darinya—apalagi Xie Wuyue yang “hanya” puncak Ethereal Stage.


Xie Wuyue terpental dua langkah. Venerable Shi pun ikut mundur dan berdiri di sampingnya.


Dalam satu pukulan asal-asalan, Zhuo Fan memaksa Ketua Sekte mundur.


Zhuo Fan tidak peduli reaksi mereka. Ia tahu mereka bahkan tidak berada di level yang bisa mengancamnya.


Ia hanya tersenyum sinis.

“Tadi sengaja kulewatkan. Xie Wuyue, kau selalu menyangkal keberadaanku. Kau selalu bertanya-tanya kenapa Elder Yuan memilihku sebagai Ketua Sekte, bukan kau.”


“Aku akan biarkan kekuatanku menjawab semuanya.

Antara kau dan aku, jaraknya seperti langit dan bumi.

Kau bahkan tidak pantas disebut Ketua Sekte.

Bahkan untuk menjilat sepatuku saja… kau tidak layak.”


“Zhuo Fan!”


Tubuh Xie Wuyue bergetar. Ejekan itu menusuk tepat di luka terdalamnya.


Penyesalan terbesarnya adalah saat gurunya memilih murid lain sebagai Ketua Sekte.


Ia ingin membuktikan bahwa ia lebih baik dari Zhuo Fan. Bahwa gurunya salah.


Namun saat ini, berhadapan langsung dengan Zhuo Fan… Kepercayaan diri itu hancur.

Satu pukulan barusan saja sudah menunjukkan jurang kekuatan di antara mereka.


Venerable Shi melirik Xie Wuyue.

“Ketua Sekte, kita tidak bisa melawannya. Aku akan cari bantuan. Tahan dia sebentar.”


Venerable Shi bergetar, lalu buru-buru lari menuju pintu.


Xie Wuyue hanya terpaku. Ia menatap Zhuo Fan dengan panik.


Melawan?

Atau kabur?


Ia ingin bertarung demi membuktikan dirinya…

tapi naluri mengatakan, kalau ia melawan dengan kekuatan sekarang, hasilnya hanya satu: mati.


Zhuo Fan tidak menoleh sama sekali pada Venerable Shi.


“Kita berdua sama-sama murid Elder Yuan. Arwahnya sedang melihat kita dari atas sana. Xie Wuyue, hari ini kita buktikan… apakah pilihan master benar atau tidak.”


“Kalau kau menang, berarti kaulah yang benar.

Kalau aku yang menang… aku akan menebus nama master.”


Tangan Xie Wuyue mengepal. Api menyala di matanya.

“Guru, lihatlah! Aku akan membuktikan… akulah yang benar! Zhuo Fan bukan apa-apa di hadapanku!”


“Kita serahkan semuanya pada fakta.”


Zhuo Fan tersenyum miring, lalu menatap langit sekilas—tatapannya untuk seseorang yang sudah tiada.


[Elder Yuan…

Aku dan Xie Wuyue akan bertarung hari ini.

Ini pertarungan antar murid, tapi juga demi Anda.

Silakan Anda nilai sendiri, Master…]

Komentar

Untuk berkomentar, silakan login dengan Google .