Ch 901 - Twisted Reality

Novel: The Steward Demonic Emperor

Whoosh!


Di atas meja selebar setengah meter di antara Baili Jingwei dan Shangguan Feiyun, tersusun hidangan dan arak terbaik, menambah nikmat suasana danau tenang di dekat mereka.


Keduanya menikmati pemandangan, teman minum, dan anggur dengan santai, seolah dunia tak punya masalah.


Tiba-tiba terdengar suara lirih; Baili Jingwei mengulurkan tangan dan sebuah jade slip mendarat di telapaknya.


Mata Shangguan Feiyun berkilat,

“Ha-ha-ha, sudah datang?”


“Aku harus akui, Sword King, keponakanmu itu memang gesit sekali, ha-ha-ha…”

Baili Jingwei terkekeh.


Shangguan Feiyun melambaikan tangan seolah tak mau dipuji,

“Ah, bukan dia yang gesit, tapi kakakku yang terlalu terburu-buru. Atau seperti yang Perdana Menteri bilang: serakah. Kalau tidak, mana mungkin rencana disusun secepat ini?”


Tatapan mereka beradu, lalu sama-sama tertawa penuh cemooh.


Baili Jingwei memindai isi jade slip itu dengan saksama dan mengangguk sambil tersenyum. Namun, sesuatu di dalamnya membuat alisnya sedikit berkerut, rasa curiga muncul di hatinya.


“Ada apa, Perdana Menteri? Ada yang janggal?” tanya Shangguan Feiyun.


“Shangguan Feixiong akan menyerang tiga hari setelah kita pergi.”


“Bukankah itu bagus? Perangkap sudah dipasang, tinggal menunggu mereka menginjaknya. Perdana Menteri, apa yang membuat Anda ragu?”

Shangguan Feiyun awalnya penasaran, tapi setelah mendengar isi laporan, ia tampak tak begitu khawatir.


Namun keraguan Baili Jingwei belum surut.

“Shangguan Feixiong berencana menyerbu Jade Falls bersama para ahli, sementara tiga venerable akan menyerang kamar istirahatmu untuk membunuhmu. Kalau berhasil, bagus. Kalau tidak, mereka akan menahanmu agar yang lain bisa mencuri Soaring Sword.”


“Humph, mimpi di siang bolong!”


Shangguan Feiyun mendengus meremehkan.

“Mereka pikir bisa memutus gerakanku? Kalau begitu, aku akan pasang dua lapis jebakan: para ahli terkuat akan berjaga di kamarku bersamaku, dan sisanya kugerakkan ke Jade Falls, di mana Perdana Menteri akan memimpin dengan bantuan Brother Danqing. Mereka boleh masuk sesuka hati, tapi jangan harap bisa keluar hidup-hidup dengan dua Sword King di tempat yang sama, ha-ha-ha…”


Baili Jingwei mengangguk, tapi hatinya belum tenang.

“Rencana mereka memang bagus, tapi ada yang ganjil di detailnya…”


“Perdana Menteri, sekarang apa lagi? Ada yang tidak pas?”


“Rencananya kuat, yang aneh itu rinciannya.”


Mata Baili Jingwei berkilat. Ia menyodorkan jade slip itu pada Shangguan Feiyun.

“Sword King Feiyun, lihat peta yang disertakan Shangguan Yulin di dalamnya.”


Shangguan Feiyun mulai ikut curiga.


[Bukannya aku sendiri yang menyuruh Grandmaster Gu menyusun peta? Aku jelas tahu isi rumahku sendiri. Apa lagi yang perlu dilihat?]


“‘Tiga hari lagi, klan Shangguan akan membelah pasukan menjadi dua sebelum menyerang. Shangguan Feixiong memimpin orang-orangnya menyerang area paling timur dari manor, Jade Falls, untuk merebut Soaring Sword. Sementara tiga venerable akan menyergap kamar istirahat Sword King, area paling utara, untuk membunuh dan menahan musuh supaya Kepala Klan berhasil…’”


Awalnya Shangguan Feiyun membaca santai, tapi ketika matanya jatuh pada peta, wajahnya langsung berubah.

“Jade Falls di timur? Itu kan adanya di sisi barat. Lalu kamarku dibilang di utara, padahal letaknya di tenggara. Apa lagi ini?”


Wajah Baili Jingwei mengeras, dipenuhi tanda tanya.

“Peta ini diserahkan Shangguan Yulin, dan seharusnya tidak dibuat untuk menipu kita. Setidaknya, terlalu terang-terangan kalau niatnya menipu. Dia juga jelas tak paham struktur Flying Cloud Manor sedetail kita. Penjelasan paling masuk akal adalah: peta ini sama persis dengan yang dia terima dari Shangguan Feixiong. Artinya, klan Shangguan yang pegang peta palsu.”


“Palsu?!”


Shangguan Feiyun terbelalak.

“Bagaimana bisa? Jadi Grandmaster Gu memberikan peta palsu pada mereka? Untuk apa dia melakukan itu?”


Baili Jingwei mengerutkan kening, tenggelam dalam pikirannya.


Secara logika, Gu Yifan bersandar pada klan Shangguan sebagai tumpuan, menumpang mereka untuk mencapai tujuan.


Kalau ia memberikan peta palsu, ia malah merusak rencana mereka. Itu sama saja mengkhianati pihak yang sedang menopangnya. Ia hanya akan merugi.


[Apa dia sudah mantap ingin menjadi alkemis khusus Sword Star Empire? Karena itu dia memutus hubungan dengan klan Shangguan?]


[Kalau begitu, harusnya dia sekalian saja memanfaatkan peta palsu ini untuk menjebak klan Shangguan sekaligus, lalu bergabung dengan kita secara terang-terangan.]


[Pengkhianatan itu harus tuntas, bukan setengah hati. Kalau begini, dia tak mendapat apa-apa dari kedua sisi.]


Klan Shangguan memang menambal kekurangan informasi mereka dengan peta ini, tapi kerusakan yang timbul juga tidak fatal. Setelah serangan kedua gagal, mereka kemungkinan besar sudah tak punya kesempatan lagi menyentuh manor. Di sisi lain, setelah tahu serangan itu gagal karena peta, mereka jelas akan membenci Gu Yifan setengah mati.


Sementara di pihak manor, karena tidak tahu sumber peta palsu itu, mereka juga tak bisa memberi Gu Yifan “kredit” atas kegagalan musuh.


[Dia tidak untung di kedua pihak. Jadi… apa maunya?]


Bahkan otak setajam Perdana Menteri Baili Jingwei sampai dibuat pening oleh teka-teki ini, apalagi Shangguan Feiyun.


Akhirnya Baili Jingwei membentak,

“Siapa yang berjaga dan mengawasi Grandmaster Gu selama ia berada di manor? Panggil mereka sekarang juga!”


“Baik, Yang Mulia!”


Tak lama, dua penjaga datang dan membungkuk,

“Perdana Menteri, Sword King, kami menunggu perintah.”


“Kalian berdua yang mengawal Grandmaster Gu selama ia menginap di manor?”


“Sesuai perintah tuan, kami bertanggung jawab menjaga keselamatan Grandmaster Gu!”


“Selama itu, ada yang aneh dari gerak-gerik Grandmaster Gu?”


Tatapan Baili Jingwei tajam, membuat kedua penjaga itu sedikit gugup.

“Ada cukup banyak hal yang membuat kami curiga. Misalnya, beliau terus bertanya tentang rute antara Jade Falls dan kamar Sword King, tentang area-area terlarang. Perdana Menteri dan Tuan mungkin belum tahu, tapi beliau juga menyuruh kami mengantar beliau berkeliling…”


“Aku tahu itu. Hal itu kami sengaja biarkan, supaya ia bebas menggambar peta,” Shangguan Feiyun menyela dengan acuh.


[Itu semua atas izinku, supaya Gu Yifan bisa menyelesaikan peta.]


Namun alis Baili Jingwei bergetar, dan ia langsung memotong,

“Tunggu. Kalian bilang dia terus-menerus bertanya? Untuk apa?”


“Perdana Menteri, apa salahnya? Semua mata-mata juga akan menanyakan hal-hal seperti itu…”


“Kita sudah mengantarnya mengelilingi manor. Kenapa dia masih harus tanya ke orang lain? Dan bukan sekali, tapi berkali-kali.”

Baili Jingwei menatap tajam.


Shangguan Feiyun ikut terdiam.


[Benar juga… kenapa? Takut tidak ketahuan kalau lagi memata-matai? Kita sudah mengajaknya keliling sendiri, apa dia masih khawatir? Atau…]


Shangguan Feiyun melirik Baili Jingwei, yang kini fokus pada para penjaga.


Salah satu penjaga akhirnya angkat bicara,

“Grandmaster Gu memang sangat mencurigakan. Beliau berkali-kali bilang mau pergi ke Jade Falls, tapi entah kenapa selalu saja berakhir di barak. Katanya, manor ini terlalu besar dan membingungkan…”


“Baik, cukup. Kalian boleh pergi.”


Baili Jingwei melambaikan tangan.


Para penjaga itu menunduk hormat lalu pergi, masih bingung.


Baili Jingwei terkekeh tipis.

“Sword King, sekarang mengerti?”


“Tentu. Orang itu ternyata bermasalah dengan arah mata angin.”


Wajah Shangguan Feiyun sedikit berkedut lalu ia menghela napas panjang.

“Siapa sangka, seorang alkemis agung tingkat 11 justru nggak bisa baca arah. Dan lebih parah lagi, dia mata-mata! Ha-ha-ha, ini pertama kalinya aku dengar ada klan yang menugaskan orang dengan masalah orientasi arah untuk menggambar peta. Pantas saja petanya berantakan, utara-selatan-barat-timur semua ketuker. Kalau Shangguan Feixiong sampai tahu peta yang ia andalkan digambar oleh orang yang nyasar mulu, aku jamin dia bisa semprot darah setinggi beberapa meter, ha-ha-ha…”


Baili Jingwei tersenyum.

“Tak ada manusia yang sempurna. Karena direkrut sebagai mata-mata, dia berusaha menjalankan tugas—tapi dengan kualitas yang… ya begitulah. Bocor di sana-sini, ha-ha-ha…”


“Bukan bocor lagi, itu namanya cacat parah!” Shangguan Feiyun menimpali, tapi kemudian ikut mengerutkan kening.

“Tapi, apa kau yakin dia cuma ‘buta arah’? Seorang alkemis tingkat 11?”


Kelopak mata Baili Jingwei sedikit bergetar, ia pun terdiam sejenak.

“Dengan informasi yang kita punya, itu penjelasan paling masuk akal. Untuk saat ini, anggap saja begitu dulu.”


“Kalau begitu, rencana kita…”


“Kita lanjutkan seperti biasa. Satu-satunya penyesuaian adalah: kita akan mengikuti peta palsu ini.”


Senyum licik muncul di bibir Baili Jingwei.

“Meski realitas di lapangan akan bergeser gara-gara peta palsu, klan Shangguan tetap akan terperangkap. Hasil akhirnya sama—mereka hancur di bawah skenario yang mereka kira milik mereka sendiri, ha-ha-ha…”


Shangguan Feiyun mengangguk.

“Aku tadinya berencana memindahkan Soaring Sword untuk berjaga-jaga, tapi kalau peta yang mereka pakai saja palsu, rasanya tidak perlu…”

Komentar

Untuk berkomentar, silakan login dengan Google .