Bayangan-bayangan bergerak memanfaatkan gelapnya malam, melintas di bawah sinar bulan dan menyebrangi lapangan terbuka dengan mudah sampai akhirnya berhenti di depan sebuah manor megah.
Papan nama besar yang tergantung di atas gerbang menunjukkan tempat itu: Flying Cloud Manor.
Para penjaga di tingkat Soul Harmony berpatroli bolak-balik, menjaga keamanan.
Shangguan Feixiong memperhatikan dari jauh saat mereka sedang pergantian giliran, tepat di depan gerbang, dengan nyaris tak ada kewaspadaan terhadap sekitar.
Whoosh~
Ratusan ahli klan Shangguan berbaju hitam melesat, sudah bersiap menunggu momen ini. Tanah bergetar oleh suara menggelegar ketika pasukan besar itu menyerang serentak, dengan kekuatan yang cukup untuk membelah gunung.
Para penjaga bahkan tidak tahu apa yang menabrak mereka. Suara mereka lenyap ketika gelombang kekuatan menerjang.
Mata mereka memerah, lalu satu per satu tubuh itu meledak seperti tomat busuk yang terlalu matang, menyemburkan darah dan potongan daging ke mana-mana.
Dua regu, lima puluh orang, lenyap hanya dalam hitungan detik.
Para ahli klan Shangguan bergerak cepat dan terarah, menganggap awal yang begitu mulus sebagai pertanda baik untuk kelanjutan operasi.
Mereka mengabaikan pemandangan mengerikan itu dan terus menembus ke dalam…
Rumble~
Gelombang serangan pertama sudah cukup untuk mengguncang seluruh manor dan membangunkannya.
Di sebuah ruangan kecil yang tenang, seorang pria duduk di meja, menahan cangkir teh yang bergetar, lalu menyesapnya pelan sambil menyembunyikan senyum aneh di sudut bibir.
Cahaya kuning pucat dari satu-satunya lilin memantul di wajahnya yang tenang, sementara para ahli Soul Harmony di belakangnya berdiri berbaris, jumlahnya mencapai ratusan.
“Perdana Menteri, mereka sudah datang!”
Pria yang memegang lilin itu menunduk hormat, aura Genesis Stage lapis akhir langsung menyebar.
Wajah Baili Jingwei mengembang dengan senyum,
“Biarkan saja mereka mendekat dulu, ha-ha-ha…”
Pria itu mengangguk dan mundur. Baili Jingwei menyeringai kecil dan kembali menyesap teh. Gerakannya pelan, tapi dinginnya sorot mata dan kerasnya ekspresi membuat hati semua orang bergetar setiap kali cangkir itu diletakkan kembali di meja…
“Manor diserang! Aktifkan formasi, lindungi Raja Pedang!”
Saat tanah bergetar, seluruh manor ikut mengguncang. Kapten penjaga berteriak memberi perintah panik.
Para penjaga mengangguk dan mulai membentuk tanda tangan.
Bukan karena mereka kaget dengan serangan mendadak—mereka sudah pernah mengalaminya sebelumnya.
Gambarannya masih membekas jelas di kepala: serangan sebelumnya, ketika para penyerang datang dan pergi sesuka hati. Yang menyusul setelah itu adalah murka Shangguan Feiyun yang mengamuk, menyapu ratusan penjaga Soul Harmony.
Dampaknya bahkan sampai ke pasar properti: harga rumah jatuh saat banyak rumah penjaga menjadi kosong, keluarga-keluarga penjaga yang dulunya terhormat kini tercerai-berai dan bangkrut.
Orang-orang sering bilang bahwa melayani pejabat tinggi itu berbahaya. Tapi bekerja di bawah seorang Raja Pedang jelas tidak lebih aman.
Dan sekarang giliran mereka lagi yang kena. Serangan kedua.
[Mereka bisa saja menyerang lebih cepat atau lebih lambat. Tapi tidak, kok ya pas giliran jaga malam gue? Emangnya gue salah apa ke kalian? Kita bahkan saling nggak kenal!]
Para penjaga marah terhadap para penyerang, tetapi juga sama-sama putus asa. Mereka tahu keberuntungan mereka sudah habis, dan menyalahkan orang lain tidak akan mengubah apa pun.
Yang bisa mereka lakukan hanyalah menjalankan tugas sebaik mungkin, mencoba menghentikan para penyerang di sini.
Hum~
Begitu para penjaga menyelesaikan rangkaian tanda, sebuah penghalang tipis muncul, menyelimuti inti area manor dan memisahkannya dari para penyusup.
Beberapa penjaga mulai tersenyum lega.
[Tugas kita sudah selesai. Mereka tidak akan bisa masuk.]
Namun kegembiraan itu hanya bertahan sekejap, karena tiga orang tua tiba-tiba muncul di depan mereka begitu saja.
Mata salah satu dari mereka berkilat.
“Masih gampang menembus sebelum formasi pertahanan benar-benar aktif.”
Mereka bertiga saling pandang dan tersenyum tipis, lalu mengangkat tangan membentuk tanda yang aneh. Jari-jari mereka saling bersilangan, hanya menyisakan telunjuk yang terulur dari tiap telapak tangan, dan dari sana meledak kekuatan yang sangat mengerikan.
“Tiga bersatu membelah langit, Soaring Cloud Luan Sword!”
Gelombang pedang yang buas menyapu ke depan, kekuatannya seperti tebasan dewa yang turun tangan. Semua itu diarahkan pada para penjaga dan formasi yang belum sempurna.
Boom!
Formasi yang terbentuk dari tiga ratus penjaga bertahan hanya sekejap—lalu hancur berkeping-keping.
Kekuatan serangan menyapu area itu habis-habisan, memukul jantung para penjaga dan melempar tubuh mereka ke segala arah. Dari ratusan orang, yang tersisa hidup hanya sekitar seratus.
Para ahli Genesis Stage yang tersisa pun dalam keadaan babak belur.
Mereka menatap ngeri pada kehancuran yang terjadi. Dalam radius puluhan mil di sekitar manor, tak ada yang tersisa. Kebun-kebun, pepohonan, danau, kolam—semuanya lenyap.
Di kejauhan, arah yang tadi ditebas gelombang pedang kini menjadi garis kosong lurus sepanjang kira-kira lima puluh kilometer, seakan dunia terbelah di sana.
Sss~
Para penjaga menghirup napas dingin, dipenuhi ketakutan akan kekuatan tiga tetua itu.
[Siapa mereka sebenarnya?]
[Mereka juga di Genesis Stage, tapi kok serangan gabungan mereka bisa segila itu? Bahkan Raja Pedang pun belum tentu kuat menahan langsung!]
Sosok-sosok lain mulai bermunculan, memenuhi area sekitar. Ratusan ahli Genesis Stage klan Shangguan melompati tiga tetua itu dan langsung menerjang para penjaga yang tersisa.
Para tetua membiarkan para junior menyelesaikan sisa musuh.
Secara level, para penjaga itu juga Genesis Stage. Tapi setelah dihantam serangan tadi, mereka tidak lagi punya kemampuan untuk melawan kekuatan penuh klan Shangguan.
Tak lama kemudian, jeritan dan rintihan memenuhi udara, lalu satu per satu suara itu padam. Keheningan kembali menyelimuti.
Shangguan Feixiong menyeringai. Ia memang kehilangan sekitar sepuluh orang, tapi di sisi musuh yang gugur jauh lebih banyak.
Fokus dari serangan ini adalah kecepatan, dan hasilnya terlihat jelas dari seberapa cepat mereka menghancurkan gerbang depan dan lapis pertahanan kedua.
Bahkan Shangguan Feixiong sendiri merasa takjub melihat betapa lancarnya semua berlangsung, senyum puas menyungging di bibirnya.
[Dengan kecepatan seperti ini, kita bisa masuk dan keluar dari Jade Falls sambil membawa Soaring Sword sebelum Shangguan Feiyun sempat sadar apa yang terjadi, ha-ha-ha…]
Shangguan Feixiong mengangkat tangan.
“Terobos terus!”
“Siap, Paman!”
Para ahli menjawab dengan semangat. Wajar saja mereka begitu bersemangat. Sejauh ini semuanya berjalan terlalu mulus. Di mata mereka, peluang misi berhasil sekaligus selamat semua tampak sangat tinggi.
Mereka pun mempercepat langkah, merasa seolah tidak ada yang bisa menghalangi.
[Kita tak terkalahkan!]
Tanpa menyadari bahwa semua ini hanyalah umpan megah yang menarik mereka masuk… dan sebentar lagi jaring raksasa akan menutup rapat yang tak mungkin mereka lepaskan.
Shangguan Qingyan tiba di depan manor dan hanya bisa menatap pemandangan neraka. Keheningan yang menakutkan adalah bukti jelas bahwa ayahnya sudah lewat sini.
Melihat kadar kehancuran seperti itu, bagaimana mungkin seorang anak kecil bisa selamat?
Bisa saja para ahli sengaja menahan diri untuk tidak menyentuhnya, tapi gelombang serangan saja sudah cukup untuk meremukkan tubuh kecil itu…
Kening Shangguan Qingyan berkerut dalam-dalam, penuh kekhawatiran. Tapi tatapannya tetap tegas, langkahnya cepat memasuki area manor.
“Yan’er, jangan!”
Shangguan Yulin memotong jalannya, memegang kedua pundaknya dengan wajah cemas.
“Paman ada di dalam sedang bertarung! Para ahli Soul Harmony saja tidak ada apa-apanya, bahkan banyak Genesis Stage yang bisa mati di sana. Dengan kultivasi Ethereal Stage lapis delapan, kamu bisa apa? Kamu cuma akan mati percuma! Jangan buang nyawa sendiri!”
Shangguan Qingyan menggigit bibir.
“Justru karena aku dalam bahaya seperti ini, Sanzi pasti jauh lebih parah.”
“Biarkan saja. Sudah resikonya kalau dia nekat. Anak bandel begitu memang suka bikin masalah.”
Nada suara Shangguan Yulin penuh kesal, tapi Shangguan Qingyan tak tergoyahkan.
“Yan’er, kalau bukan demi dirimu sendiri, pikirkan Paman. Paman tidak akan berlama-lama di dalam Flying Cloud Manor. Para ahli Genesis Stage masih mungkin kabur, para Soul Harmony juga bisa. Tapi kamu? Kamu tidak akan semudah itu pergi dan malah akan jadi beban. Kamu hanya akan menyulitkan Paman dan bahkan bisa membahayakan nyawanya. Setelah itu, apa kamu bisa hidup tenang?”
Shangguan Qingyan terdiam sesaat, tapi matanya kembali mantap.
“Aku tahu. Karena itulah aku tidak akan membiarkan Ayah menemukanku. Aku hanya akan mencari Sanzi, lalu pergi. Kalau aku mati di tengah jalan… yah, itu sudah termasuk dalam tugas seorang bibi.”
Shangguan Qingyan mendorong tangan Shangguan Yulin dan melesat masuk ke dalam manor.
Shangguan Yulin menghela napas panjang lalu ikut mengejar.
Tak lama kemudian, sebuah bayangan merah kecil juga melintas, mengikuti dari belakang.
Yang tersisa di sana hanyalah tanah berlumuran darah dan pecahan anggota tubuh—jejak bahwa dunia ini tak punya belas kasihan…