Ch 967 - Lone Survivor

Novel: The Steward Demonic Emperor

Mata berkedut, Wu Ranze menatap ayahnya,

“Apa gunanya kita mati-matian melawan Baili Jingwei? Itu cuma bikin kita mati lebih cepat. Ayah, ini bukan Ayah banget!”


“Ya, ini bukan aku… ini lebih mirip kakakmu.”


Wu Jiangtao tersenyum tipis,

“Meski aku sering marah dan memaki kakakmu, aku tidak pernah benar-benar membencinya. Bahkan aku enggan mengubah sifatnya.”


Wu Ranze tertegun, menatap ayahnya dengan kaget.


Dengan tawa kecil yang getir, Wu Jiangtao menghela napas,

“Kita semua pernah muda dan nekat. Tapi seiring waktu—setelah lihat terlalu banyak—sudut-sudut kita tergerus dan berganti jadi kelicikan. Dunia memaksa Ayah menjadi seperti sekarang agar bisa bertahan, dan Ayah membentukmu supaya tidak menimbulkan masalah. Tapi Ayah selalu suka bagaimana kakakmu berani ‘merusak skenario’—dia mengingatkanku pada diri Ayah dulu. Karena cara kita yang sekarang saja tidak cukup untuk menyelamatkan kita… lebih baik kita kembali ke jati diri: pemuda yang nekat. Dengan begitu, setidaknya kita bisa membeli waktu untuk Randong…”


“Membeli waktu?”


“Kita ini pedagang sampai ke tulang, dan Baili Jingwei takkan membiarkan kita hidup. Tapi tidak seperti kita, Randong mungkin bisa selamat karena sifatnya yang meledak-ledak. Politisi seperti Baili mungkin akan meremehkan orang seperti dia.”


Wu Jiangtao menarik napas panjang, lalu mengembuskannya pelan,

“Waktu muda, Ayah selalu bermimpi punya dua putra: satu yang cemerlang untuk meneruskan bisnis, satu lagi yang galak dan diabaikan—untuk hari ketika klan menghadapi kehancuran, agar masih ada satu yang tersisa. Serangga bisa bertahan hidup bukan karena mereka kuat, tapi karena tak ada yang peduli. Biarlah Randong menjalani hidup penuh makna menggantikan kita. Itu tugas ayah dan kakak baginya. Lagi pula, kita juga tak mungkin lari dari ini…”


Sebuah hantaman rasa perih menjalar di dada Wu Ranze. Pada akhirnya ia menghela napas,

“Benar… aku tidak pernah melakukan apa-apa untuknya. Kalau sekarang aku bisa membantu dia bertahan hidup, setidaknya ada sesuatu yang bisa kuserahkan. Semoga saja dia bisa hidup melewati hari ini…”


Wu Jiangtao mengangguk dalam-dalam.


Di saat itu, ayah dan anak itu tak lagi bertarung demi uang. Tatap mata mereka menghangat, meski di sekeliling mereka mayat dan darah memenuhi tanah.


Mereka tidak lagi takut—justru merasa paling tenang, karena akhirnya punya alasan untuk bertarung…


Murong Xue menghela napas pelan.


[Kenapa manusia baru benar-benar menghargai hidup… saat hidup itu tinggal sedikit tersisa?]


Di ruang bawah tanah Serene Shores Trading, seorang pria muda duduk sendirian di kursi, dikelilingi banyak barrier, menatap kosong.


“Aneh… apa maksudnya tadi?”

Wu Randong masih memikirkan kata-kata Zhuo Fan.


Bam!


Suara ledakan mengguncang, menyentakkannya. Seorang tetua yang berlumuran darah menerobos masuk.


“E-Elder Yu, ini…”


“Second young master, jangan banyak tanya—lari!”


Tetua itu membentuk segel, membuka barrier, menggenggam tangan Randong dan mengajaknya kabur.


“Elder Yu, ada apa sebenarnya?”

Wu Randong makin gelisah dibawa lari seperti itu.


“Second young master, Baili Jingwei datang dengan pasukannya untuk melenyapkan kita. Klan Wu sedang dibantai!”


“Bagaimana bisa sampai separah itu?!”


“Semua gara-gara demon spirit stone itu! Aku takut Ketua dan Eldest young master… sudah…”


Suara sang tetua melemah, penuh duka.


Wu Randong limbung. Kata-kata “iblis” dari Zhuo Fan terus terngiang di kepalanya.


[Kalau nanti kamu nyesel, ya urusanmu sendiri…]


“Jadi dia yang menghancurkan kita…”


Tatapan Wu Randong mengeras, tubuhnya menegang. Elder Yu masih menggenggam tangannya dan berlari.


Bam!


Tembok di depan ambruk saat mereka keluar. Dan di sana, neraka sudah menunggu.


Jeritan kesakitan, darah berhamburan, dan ribuan orang saling bunuh. Nyawa melayang tiap detik, tubuh jatuh berguguran di atas genangan darah.


Wu Randong terpaku.


Elder Yu berteriak,

“Second young master! Sadar! Lihat, jalur komersial masih aktif karena tadi dipakai tamu itu. Gunakan teleportation array dan pergi! Aku akan memutusnya setelah kamu masuk!”


“Tidak, Elder Yu! Aku tidak bisa meninggalkan Ayah, Kakak… atau kau. Aku tidak sanggup hidup sendirian!”


“Second young master, ini bukan waktunya keras kepala! Aku akan bukakan jalan!”


Elder Yu menggertakkan gigi dan menarik Wu Randong terbang menuju formasi teleportasi. Di tengah jalan, dua ahli Genesis menghadang. Ia memaksa keduanya mundur dengan serangan bertaruh nyawa, dan ikut terluka parah karenanya.


Tanpa memedulikan lukanya, ia menyeret Wu Randong sampai ke array dan membentuk segel khusus klan Wu. Sinar dan gemuruh memenuhi udara, menciptakan portal hitam di tengah formasi dengan bayangan samar di dalamnya.


Elder Yu mendorong Wu Randong ke arah portal.

“Second young master, cepat masuk!”


“Tidak, Elder Yu! Kita pergi bersama!”

Wu Randong menahan tangannya, tidak mau melepaskan.


Elder Yu tersenyum lebar, puas, tapi sosok-sosok lain sudah berjatuhan dari langit.


“Lihat! Ada yang mengaktifkan jalur komersial buat kabur! Tangkap!”


“Kakek bau tanah, siapa bocah itu?! Jangan harap bisa lari!”


“Atas perintah Perdana Menteri, jangan biarkan satu pun hidup! Tak ada yang boleh lolos!”


Suara penuh niat membunuh menggema ketika mereka menyerbu. Elder Yu mengeraskan hati dan menggunakan Yuan Qi-nya untuk melempar Wu Randong masuk ke portal.


“Elder Yu!”


Wu Randong meraung ketika sosok tetua itu menjauh, tapi Elder Yu hanya tersenyum hangat,

“Second young master, kau memang tidak secerdas Eldest young master. Tapi kami, para tetua, selalu menyukai sikapmu. Kau mengingatkan kami pada diri kami sendiri. Dan Ketua… dia tidak pernah membencimu. Jadi jangan menyimpan dendam. Kau adalah harapan terakhir klan Wu—kau harus hidup.”


“Cepat! Mereka kabur ke dalam formasi!”


Para pengejar bergerak lebih cepat. Tapi senyum hangat Elder Yu mendadak mengeras. Darah menetes dari bibirnya saat ia tertawa,

“Ha-ha-ha! Kalian tidak akan pernah menyentuh young master kami!”


Tubuhnya mulai bergetar hebat. Para pengejar langsung tersentak,

“Dia mau meledak!”


Boom!


Tubuh Elder Yu meledak sebelum mereka sempat bereaksi. Gelombang energi dan debu menyapu area.


Para pengejar memuntahkan darah dan terlempar jauh. Begitu mereka kembali berdiri dan debu mereda, jalur komersial sudah runtuh—tak ada lagi jejak portal.


Tak ada lagi cara untuk mengejar Wu Randong.


Pertempuran di gerbang kota pun mulai berakhir dalam lautan darah. Para petarung klan Wu hampir habis; sebagian besar tewas, sisanya tertangkap. Wu Jiangtao dan Wu Ranze dengan mudah dibawa ke hadapan Baili Jingwei.


Setelah memberi perintah, Baili Jingwei menepuk tangan. Para prajurit dan ahli Genesis pun menuju jalur resmi untuk kembali ke ibukota.


Baili Jingwei lalu berjalan ke arah Murong Xue yang sejak awal hanya menyaksikan semuanya dengan tatapan dingin. Ia tersenyum,

“Salam hormat, Nona Murong. Maafkan aku, terlalu sibuk urusan negara sampai lupa menyambutmu dengan pantas.”


“Tidak masalah. Aku hanya menyaksikan bagaimana Perdana Menteri menyelesaikan masalah, dan harus kuakui… Anda memang pantas dengan reputasi Anda,”

kata Murong Xue datar.


Baili Jingwei tertawa kecil dan menggeleng,

“Ha-ha-ha, tak perlu sindiran seperti itu, Nona. Aku yakin kau sudah mendengar keputusanku tadi. Hari di mana kekaisaran menguasai seluruh wilayah sudah dekat. Tolong sampaikan pada kakakmu—lebih baik dia berhenti melawan.”


“Aku tidak pernah ikut campur urusan kakakku. Perdana Menteri silakan bicara langsung saat ada waktu.”

Murong Xue tersenyum tipis.


Baili Jingwei terdiam sesaat, lalu menghela pelan.


Ia paham betul: dengan sepertiga pejabat ibukota mati, ia bahkan tak punya waktu bernapas. Ajakan “ngopi santai” dengan Murong Lie jelas hanya akan dijawab dengan penolakan halus seperti ini.


Tapi ia tidak marah; sudah biasa menghadapi orang-orang kuat seperti itu. Dalam urusan mereka, kesabaran adalah kunci.


“Kalau begitu, boleh kutahu apa tujuan Nona datang ke Goldbough? Ada yang bisa kubantu?”


“Ha-ha-ha, tadinya aku ingin memakai jalur komersial Serene Shores Trading untuk kembali ke southern lands. Tapi karena Perdana Menteri baru saja melenyapkan semua orang mereka… sepertinya aku harus jalan kaki.”


“Itu tidak bisa dibiarkan. Hal kecil begitu tidak pantas membebanimu. Aku akan menyediakan jalur resmi untukmu,”

Baili Jingwei melambaikan tangan seolah itu bukan masalah besar.


Alis tipis Murong Xue terangkat, lalu ia tersenyum miring,

“Itu tidak pantas, Perdana Menteri. Mencampur urusan pribadi dengan jalur resmi negara bukan hal baik…”


“Membantu Nona murni urusan resmi. Kalau kakakmu bersedia menghargai niat ini dan mau berbicara denganku suatu hari nanti, itu malah akan membuat tindakanku ini makin… tanpa pamrih,”

jawab Baili Jingwei dengan dada tegak.


Murong Xue balas tersenyum,

“Jadi yang ingin Anda sampaikan pada kakakku adalah konsep ‘semua orang bisa dikorbankan, hidup itu murah’, begitu?”


“Silakan, Nona.”


Wajah Baili Jingwei menegang, kata-katanya diputar balik mengenai dirinya sendiri. Ekspresinya mengeras.


Murong Xue tak mengindahkannya lagi. Ia kembali ke kereta, dan Zhui’er segera mengarahkan kereta keluar dari Goldbough City…





[Part ini sad banget: klan Wu literally dikorbanin buat nutup dosa politik, sementara satu-satunya harapan mereka cuma Randong yang “tidak dianggap penting”. Sisi gelap Baili Jingwei makin kelihatan, tapi di balik itu, Zhuo Fan yang nyalain sumbu semuanya.]

Komentar

Untuk berkomentar, silakan login dengan Google .