“Shixiong, belakangan ini ada apa sih? Kenapa begitu banyak ahli dari sekte-sekte pada berangkat ke Double Dragon Manor?”
“Masih nanya juga? Kalau sampai semua ahli sekte dipanggil ngumpul darurat, jelas ada sesuatu yang besar terjadi di perbatasan wilayah kita. Western lands sebentar lagi nggak bakal tenang lagi, siap-siap berubah jadi lautan darah.”
“Terus… kita bakal kenapa? Soalnya sebagai kepala dari superior-three sects, Ultimate Clarity Sect kan pasti di barisan paling depan!”
“Humph, apa yang tahu bocah kayak kamu? Di western lands mungkin nama kita lumayan, tapi di luar sini, di wilayah lain, kita itu bukan apa-apa. Kalau bencana udah turun, makin besar sektanya, makin banyak juga mayatnya. Sisanya tinggal pasrah sama langit.”
“Segitu kejamnya?”
…
Langit cerah tanpa awan, sinar senja menyelimuti tanah yang tenang. Suara gemericik sungai kecil mengalun pelan, menenangkan hati. Di udara, sepasang orang—seorang pria dan seorang pemuda—melayang dengan wajah terus mengernyit, menelusuri tanda-tanda bencana yang akan datang. Keduanya hanya bisa menghela napas.
Suara pekikan tajam tiba-tiba mengoyak langit. Cahaya meredup, kawanan burung beterbangan panik, dan pusaran angin liar mengamuk, disertai bayangan raksasa berkepala tiga dan bersayap lebar menutupi langit.
Ledakan aura yang begitu dahsyat membuat semua binatang buas di hutan merunduk ketakutan di sarangnya, berlutut seperti sedang menyembah raja abadi mereka.
Pria dan pemuda itu menyipitkan mata, wajah mereka langsung pucat pasi. Si pemuda saking takutnya hampir ngompol, refleks meremas lengan pria di sebelahnya sambil merengek,
“S-Shixiong, itu barusan apaan? Auranya serem banget!”
“S-spiritual beast level sembilan, Three-headed Crow!”
Si pria tua pun menjawab dengan suara gemetar. Pemuda itu menelan ludah keras-keras,
“Shixiong… apa kau bisa menghadapi beast macam itu?”
“Lawan apanya! Spiritual beast level 9 itu raja para beast. Puluhan ahli Genesis puncak pun belum tentu bisa mendekat, apalagi aku yang cuma layer 5, bisa mati konyol di tempat! Jangan banyak gerak, diem saja. Jangan sampai bikin dia kesel!”
Sambil menyeka keringat dingin di dahinya, sang paman menarik tangan pemuda itu, memilih diam total, seolah takut gerakan sekecil apa pun bakal mengundang kematian.
Namun, bayangan raksasa itu justru berhenti tepat di atas mereka, angin yang dibawanya menembus tulang.
Pemuda itu menelan ludah lagi, wajahnya sudah seperti kiamat,
“Shixiong, kenapa dia berhenti? Apa dia menemukan kita? Apa kita bakal dimakan hidup-hidup?”
“Jangan panik dulu. Mungkin… mungkin saja dia cuma istirahat.”
Sudut bibir pria tua itu berkedut,
“Spiritual beast level 9 itu raja. Dia nggak perlu berburu sendiri, para beast di bawahnya yang bakal nyediain makanan. Ada yang aneh dari beast level 9 yang terbang-terbang di siang bolong gini. Pasti ada sesuatu yang bikin dia tertarik. Apa pun itu, selama kita nggak ganggu, harusnya aman.”
“Shixiong, jangan-jangan ini penyebab Double Dragon Manor manggil semua orang buat rapat?”
“Semoga bukan. Kalau betul, bahkan seratus ahli Genesis puncak pun cuma jadi cemilan pembuka buat makhluk ini.” Wajah pria tua itu bergetar memikirkan skenario tadi. “Manusia dan beast selama ini hidup lumayan rukun… kenapa sih kita harus saling bunuh terus? Cinta, itulah yang kurang di dunia ini!”
“Aku setuju, Shixiong. Semoga si burung gede itu juga punya hati penuh cinta seperti milikmu…” Pemuda itu mengangguk-angguk, walau jelas cuma refleks panik.
Di bawah bayangan raksasa yang menutupi matahari, satu pria dan satu pemuda hanya bisa berdiri terpaku, menatap ke atas dengan harapan tulus: semoga makhluk itu segera pergi.
Sayangnya, waktu menunjukkan bahwa harapan mereka hanyalah harapan. Sebuah suara dingin tiba-tiba terdengar dari atas,
“Kalian berdua dari Ultimate Clarity Sect?”
“B-bisa bicara?!”
Pemuda itu ternganga,
“Shixiong, memangnya spiritual beast level sembilan bisa ngomong?”
Pria tua itu sama terkejutnya,
“Beast level setinggi itu sangat jarang. Jadi bisa bicara atau tidak… aku juga belum pernah dengar ada yang melihat langsung…”
“Hey, yang ngomong ini bukan spiritual beast-nya, tapi aku!”
Suara itu terdengar lagi, kali ini jelas dari punggung beast. Sebuah titik kecil muncul dari kepala tengah si burung dan perlahan terlihat sosok manusia, “Bisakah kalian jawab dulu, apa kalian dari Ultimate Clarity Sect?”
Keduanya melongo, mulut bergetar tapi nggak keluar suara.
[Ada orang yang bisa naik spiritual beast level sembilan?]
[Selevel apa orang ini sampai bisa mengendalikan raja para beast yang bahkan puluhan ahli Genesis pun belum tentu sanggup dilawan?]
Mereka benar-benar kehilangan kata-kata, membuat orang di atas sana hanya bisa tersenyum kecut,
“Kalau kalian terus diam begitu, nanti kupikir kalian mayat. Kalau begitu, beast-ku akan langsung memakanku… eh, maksudku memakan kalian.”
“Jangan, jangan, jangan, mohon jangan, Tuan! Kami benar dari Ultimate Clarity Sect! Ada yang bisa kami bantu?” Keduanya langsung mengibaskan tangan panik, keringat bercucuran.
Orang di atas melanjutkan dengan tenang,
“Kalau begitu, tolong beritahu aku, apakah wilayah ini sudah termasuk domain Ultimate Clarity Sect, atau masih jauh?”
“U-uhm, boleh tahu dulu Tuan mau ke sana untuk apa?”
Pria tua itu memberanikan diri bertanya, suara masih bergetar,
“Apakah sekte kami punya salah pada Tuan? Kenapa Tuan sampai datang membawa beast sedahsyat ini ke wilayah kami?”
Laki-laki itu tertawa ringan,
“Bukan begitu. Aku tidak ada masalah dengan sektemu. Malah sebaliknya, aku ini punya beberapa kenalan di sana, seperti Ye Lin, Wu Qingqiu, dan yang lainnya. Kalian kenal mereka? Burung ini cuma tungganganku. Tapi kalau kalian tidak mau bicara, berarti memang ada masalah di sana. Kalau begitu, jangan salahkan aku kalau… kalian dulu yang kujadikan cemilan pembuka, lalu kusembelih sektemu, dan setelah itu…”
“Tunggu, tunggu dulu, Tuan! Tenang, kami akan jelaskan!”
Pria tua itu langsung pucat, buru-buru memberi salam hormat,
“Sejujurnya, kami juga sedang dalam perjalanan ke sekte, tapi dengan kecepatanku, minimal masih butuh sepuluh hari untuk sampai. Sementara kalau dengan kecepatan spiritual beast Tuan…”
“Sejam cukup.”
Salah satu kepala Three-headed Crow menoleh ke kepala tengah dan berkata,
“Tuan, mari kita lanjut.”
Cahaya sore menyorot punggung Three-headed Crow, menampakkan wajah penunggangnya dengan jelas. Di sampingnya, seorang bocah delapan tahun berbaring lemah di punggungnya. Menatap Gu Santong kecil, Zhuo Fan mengangguk dan tersenyum tipis,
“Terima kasih. Aku pernah datang ke sektemu sebelumnya, tapi cuma sebentar, jadi sekarang aku agak lupa jalannya. Sampai jumpa lagi suatu saat, ha-ha-ha…”
Zhuo Fan memberi isyarat dan burung gagak berkepala tiga itu membentangkan sayapnya.
“I-itu benar-benar bisa bicara!” Pemuda itu menunjuk spiritual beast itu dengan jari bergetar, mulut masih menganga. Pria tua itu pun masih syok, tak bisa berkata-kata.
Ini pertama kalinya ia mendengar sendiri suara spiritual beast.
Zhuo Fan tertawa kecil dari punggung beast,
“Yap, yang barusan itu memang bukan aku, tapi beast-nya, ha-ha-ha…”
“Tunggu sebentar, Tuan! Bolehkah kami tahu apa tujuan mulia Tuan datang ke sekte kami?” tanya pria tua itu lagi, belum tenang sebelum tahu maksud kedatangannya.
[Wajar saja. Dia sudah menunjukkan arah, tapi sama sekali tidak tahu siapa orang ini. Kalau ternyata tamu ini membawa bencana ke sekte, dia pasti akan dihukum. Kalau nanti Double Dragon Manor turun tangan, nama baik mereka juga ikut tercoreng.]
Mengerti kekhawatirannya, sorot mata Zhuo Fan berkilat,
“Belakangan ini ada beberapa orang jahat yang melukai salah satu sesama murid kami, dan Sect Leader kami menghancurkan lima sekte sekaligus karena marah. Kini dunia mulai bergolak lagi, dan orang-orang Devil Mountain akan kembali menimbulkan badai, ha-ha-ha…”
Three-headed Crow lalu melesat pergi bersama dua penumpangnya, meninggalkan pusaran angin yang meraung seperti suara iblis dari neraka.
Pria tua dan pemuda itu hampir terjengkang karena terjangan angin, batuk-batuk sambil memandang kehancuran di sekitar mereka dengan wajah terperangah.
“Gila… cuma dengan satu kali kepakan sayap spiritual beast level sembilan, dunia sudah kayak mau kiamat.”
Melihat pepohonan tumbang, batu-batu beterbangan, dan tanah terkelupas, si pemuda hanya bisa melongo.
Pria tua itu juga termangu, mencerna kata-kata Zhuo Fan barusan,
“Jadi… itu artinya salah satu murid Devil Mountain turun lagi ke dunia?”
“Shixiong, Devil Mountain itu apa sih?”
Pemuda itu bertanya ketika melihat wajah gurunya yang mengernyit.
“Kau belum dengar soal lima sekte yang dimusnahkan dua tahun lalu?”
“Maksud Shixiong…”
“Benar, itu ulah Devil Mountain.”
Alis pria tua itu bergetar saat menghela napas,
“Gara-gara konflik antar sekte, ada seorang murid luar biasa yang jadi korban. Saat itu tak ada yang tahu kalau murid itu berasal dari sekte misterius: Devil Mountain. Akhirnya, Sect Master mereka, Overlord Nine Serenities, turun tangan sendiri membalaskan dendam dengan memusnahkan lima sekte sekaligus, meninggalkan kekuatan yang mengguncang seluruh wilayah. Bahkan Double Dragon Manor pun tak berani macam-macam pada mereka. Dan sekarang, baru dua tahun berlalu, sekte misterius itu sudah mengirim muridnya lagi. Dan dia datang menunggangi spiritual beast level sembilan. Artinya… mereka sudah belajar dari kejadian sebelumnya. Dan untuk kita? Ini pertanda gejolak besar akan segera datang.”
Pemuda itu jadi makin terpana, tapi entah kenapa juga tampak bersemangat,
“Spiritual beast level sembilan jadi tunggangan? Keren banget. Devil Mountain benar-benar tiran di dunia kultivasi… tapi sebenarnya letaknya di mana, Shixiong? Aku jadi kepikiran pengen daftar jadi murid mereka.”
“Apa yang barusan kau bilang?”
“U-uh, nggak, nggak… cuma ngomong sendiri kok, ha-ha-ha…”
[Zhuo Fan literally dateng bawa Sanzi plus burung level 9 kayak lagi pesan ojek online, sementara semua orang di western lands langsung mode “kiamat sudah dekat”. Devil Mountain masih jadi urban legend, padahal bosnya barusan lewat di atas kepala mereka sambil santai ngobrol.]