Ch 977 - A Shrew’s Pep Talk

Novel: The Steward Demonic Emperor

Boom~


Di suatu ruang terpisah, api emas menjilat tiap sudut, panasnya sampai seolah kulitmu ikut dipanggang. Suara letupan dan gemeretak tak henti terdengar, seakan seluruh bumi sedang dipanggang di tungku raksasa.


Sinar petir ungu menyambar di segala arah, lalu tiba-tiba terhalang oleh kemunculan seekor burung raksasa sepanjang seratus meter. Burung itu melepaskan kilat yang ganas ke arah api emas, dan tabrakan keduanya meledak dengan dahsyat, saling meniadakan.


Namun begitu api emas di sekeliling lenyap, yang muncul menggantikannya adalah seekor naga sepanjang tiga ratus meter, menjulang seperti gunung, dengan mata raksasa yang memancarkan kebanggaan.


Whoosh~


Burung ungu itu mendarat, lalu berubah menjadi gadis kecil berusia sekitar tujuh tahun. Ia menatap penasaran ke arah naga besar itu.

“Dragon Ancestor, latihan hari ini sudah selesai? Cepet banget!”


“Ha-ha-ha, sudah, karena kita kedatangan tamu.” Naga itu tertawa berat, lalu salah satu cakarnya yang besar menyapu udara.


Ruang di depannya terkoyak, menampakkan pemandangan matahari terang di sisi lain, dengan angin sepoi-sepoi yang menggoyang pepohonan di tepi sungai kecil — dan juga sosok seorang pria yang sangat familiar.


Pria itu melangkah masuk dan tersenyum.

“Dragon Ancestor memang luar biasa. Aku baru datang sebentar, sudah langsung ketahuan.”


“Ayah!”


Gadis mungil itu langsung berseri-seri dan melompat ke pelukan pria itu dengan gembira.


Zhuo Fan sedikit terhuyung, tapi ia tertawa dan memeluk Qiao’er erat-erat.

“Qiao’er, sudah lama ya. Sepertinya selama ini kamu hidup cukup baik di sini.”


“Ayah datang mau jemput aku?” Mata Qiao’er berkilat penuh harapan kekanak-kanakan.


Zhuo Fan mengusap kepala putrinya dengan tatapan sedih dan menggeleng.

“Itu bukan keputusanku. Soal kapan kamu boleh keluar, Dragon Ancestor yang menentukan. Kalau dia sudah yakin kamu cukup kuat untuk bertahan di dunia luar, barulah kamu bisa pergi.”


“Dragon Ancestor, boleh nggak aku pergi bareng Ayah? Aku sudah belajar semua yang kau ajarkan…” Qiao’er langsung menoleh, memasang tatapan memohon ke arah naga raksasa itu.


Dua tahun berpisah dari Zhuo Fan terasa sangat lama baginya. Ia sangat merindukan ayahnya.


Dragon Ancestor justru menatap tajam ke arah Zhuo Fan.

“Bocah, jangan bilang kau datang jauh-jauh ke sini cuma buat nostalgia. Ada apa sebenarnya?”


“Dragon Ancestor memang hebat, aku nggak bisa nyembunyiin apa pun dari matamu.”


Zhuo Fan menunjukkan sedikit kesedihan. Ia mengibaskan tangan dan tubuh lemah Gu Santong muncul di udara.


Qiao’er langsung menjerit kaget saat melihat kondisi Gu Santong yang begitu parah.

“Kenapa Kakak bisa begini?”


“Qilin ya?”


Dragon Ancestor baru pertama kali melihat Gu Santong, tapi satu tatapan saja sudah cukup membuatnya mengenali asal-usul sang bocah.

“Ceritakan semuanya.”


Zhuo Fan menghela napas berat, lalu menjelaskan apa yang terjadi selama beberapa tahun terakhir. Di akhir ia berkata,

“Aku nggak tahu kalau senjata-senjata suci punya efek segila itu terhadap para sacred beast. Itu salahku. Sekarang setelah aku tahu Heaven Sealing Sea Ao ada di North Sea, Kunpeng bilang kalau kau dan dia sama-sama memasang seal di jiwa dan tubuh Sanzi, kondisinya bisa distabilkan sampai aku berhasil menemukan Sea Ao untuk menyembuhkannya.”


“Oh, soal itu Kunpeng benar. Heaven Sealing Sea Ao memang bisa mengatasinya.”


Dragon Ancestor mengangguk, matanya berkilat. Cakarnya yang raksasa menyambar ke depan, dan api emas turun dari langit seperti gugusan bintang, menimpa titik-titik meridian utama di tubuh Gu Santong.


Dragon Ancestor menempelkan cakar di tubuh Gu Santong dan membiarkan api emas menyelimuti bocah itu, membiarkan kekuatannya meresap masuk ke dalam.


Tak lama, tubuh Gu Santong mulai memancarkan cahaya keemasan, menyelimuti seluruh tubuhnya. Pipi bocah itu pun tampak sedikit lebih berwarna, tidak sepucat tadi.


Dragon Ancestor menghela napas.

“Si Qilin kecil ini bakal baik-baik saja untuk sementara waktu. Bawa dia ke Sea Ao. Tapi hati-hati, kau harus ekstra waspada saat berurusan dengan makhluk itu. Dia membenci manusia setengah mati. Begitu kalian ketemu, sebelum sempat membuka mulut pun, si tua sinting itu kemungkinan sudah lebih dulu menepukmu sampai jadi noda darah di tanah. Qilin kecil ini pun bisa ikut mati.”


“Masih segitu liarnya? Dia bahkan nggak mau bicara?”


“Bukan nggak bisa bicara, dia hanya tidak percaya satu pun kata-kata manusia.”


Dragon Ancestor menghela napas panjang.

“Satu matanya hilang gara-gara manusia, dan menyembuhkannya hampir mustahil. Sejak saat itu, dia melihat manusia sebagai musuh bebuyutan. Setiap kali ketemu, langsung ngamuk.”


Mata Zhuo Fan bergetar.

“Manusia mengambil matanya? Siapa…”


“Sword Sovereign.”


Dragon Ancestor kembali menghela napas berat.

“Kamu harus bergerak cepat dan menjelaskan maksudmu, atau kalau perlu langsung lemparkan Qilin kecil itu ke hadapannya tanpa basa-basi. Karena jujur saja, rasanya kamu nggak bakal punya waktu mengucapkan kalimat pembuka sebelum dia menjadikanmu santapan.”


Zhuo Fan terdiam, lalu mengangguk pelan dengan wajah kelam.


Sacred beast adalah makhluk terkuat di dunia. Bahkan dalam kondisi tersegel sekalipun, mereka bisa membunuh manusia dalam sekejap. Mengingat Sea Ao menyerang semua manusia tanpa ampun, negosiasi terdengar hampir mustahil. Baru sekarang benar-benar terasa betapa gila berisikonya misi ini.


Qiao’er ikut menangkap betapa berbahayanya perjalanan itu.

“Dragon Ancestor, kalau begitu biarkan aku ikut saja dengan Ayah, biar aku bantu!”


“Jangan keras kepala. Kali ini terlalu berbahaya. Menghadapi sacred beast yang sudah setengah gila, apa pun bisa terjadi. Kondisi Sanzi saja sudah cukup parah, aku nggak mau kamu juga terluka.” Zhuo Fan menolak mentah-mentah.


Justru Dragon Ancestor yang membela Qiao’er.

“Kali ini biarkan dia ikut. Mungkin dia bisa benar-benar membantumu. Dia adalah sacred beast muda. Si tua Sea Ao itu mungkin masih mau menahan tangan sebentar karena keberadaannya, cukup lama untuk mendengar penjelasanmu. Selain itu, Qiao’er juga sudah cukup kuat untuk membantu bertarung. Anggap saja ini pengalaman pembelajaran untuknya.”


Qiao’er langsung bersorak kecil, senyum lebar di wajahnya. Zhuo Fan menatap mereka berdua, lalu baru mengangguk setelah berpikir lama.


Dia tahu Dragon Ancestor telah menghabiskan tenaga dan waktu dua tahun penuh untuk melatih Qiao’er. Kalau sekarang diizinkan keluar, artinya sang naga benar-benar yakin dengan kekuatannya. Kalau Dragon Ancestor sudah menilai Qiao’er siap, Zhuo Fan tidak punya alasan lagi untuk meragukan penilaian itu.


Zhuo Fan mengulurkan tangan, suaranya kali ini terdengar sungguh-sungguh.

“Senior Dragon Ancestor, masalah ini benar-benar penting. Bisakah senior memberi sedikit bantuan tambahan untuk tujuan mulia ini?”


“Ada apa lagi denganmu?”


“Bisa nggak… senior kasih aku, katakanlah, sepuluh Dragon Breath Pill lagi?”


Dengan mata yang dibuat sepolos mungkin, Zhuo Fan memohon tanpa rasa malu.

“Mengingat gila-nya Sea Ao, aku butuh jaminan ekstra. Menghadapi sacred beast tanpa bantuan apa pun dari Dragon Ancestor, rasanya nyawa kecilku bakal habis dicabik-cabik. Demi tujuan akhir kita nanti, kumohon senior bantu sebisanya. Kalau sepuluh kebanyakan, lima pun jadi…”


Mata besar Dragon Ancestor berkedut hebat, ia menghela napas dengan senyum miris.

“Bocah, lucu juga kau ngomong soal tujuan akhir, padahal satu Dragon Breath Pill saja sudah kau pakai buat urusan remeh di mortal domain. Apa kau lupa kalau setiap pil itu sama saja seperti satu serangan penuh-ku? Dengan aku terkurung di mortal domain begini dan nggak bisa memulihkan energi, kau pikir aku bisa bikin Dragon Breath Pill kayak bikin permen? Tiga pil terakhir itu sudah batas simpananku. Dan kau, dasar manusia tak tahu diri, malah…”


“Oke oke, aku ngerti kok…”


Zhuo Fan langsung mengibaskan tangan santai dan menyengir.

“Aku tahu senior terjebak di sini, tapi pikirkan masa depan Sanzi. Masak senior tega membiarkan masa depan Qilin sekecil itu kandas? Lagipula, kalau pun nggak peduli soal perasaannya, paling tidak lihat dia sebagai calon ujung tombak tim sacred beast di pertempuran terakhir nanti. Jelas dia aset penting. Masa mau dibiarkan mati begitu saja? Humph, Kunpeng yang katanya licik saja, meski tahu Sea Ao berbahaya, tetap mengirim beast level sembilan untuk membantuku di perjalanan. Sementara senior, yang selalu menuduh dia menghianati kalian, justru sampai sekarang belum memberikan bantuan yang sepadan… Kalau dipikir-pikir, bukankah itu justru membuat senior… ya, kelihatan lebih pelit dari Kunpeng?”


Zhuo Fan menatapnya dengan ekspresi mengejek, membuat Dragon Ancestor mendengus kesal.

“Berani-beraninya kau bilang aku lebih buruk darinya? Humph! Dia memang menguasai Allbeast Mountain Range dan cuma mengirim satu spiritual beast level sembilan. Kalau di sini masih ada pasukan beast, sudah kukirim satu legiun penuh menemanimu!”


“Omongannya sih manis. Tapi ujung-ujungnya tetap ‘nato’: no action, talk only.” Zhuo Fan kembali menyindir.


Dragon Ancestor mendengus keras, lalu menggertakkan gigi. Pada akhirnya, ia pun menyemburkan sepuluh bola emas sebesar kepalan tangan dari mulutnya.


Begitu keluar, ia langsung terengah-engah,

“Bocah, jangan pernah bilang aku nggak membantu. Ini semua Dragon Breath Pill ukuran kecil yang tersisa. Mereka tidak cukup kuat untuk menghadapi monster tua itu, tapi setidaknya bisa membantumu membuka jalan. Inilah batas bantuanku, humph!”




[Zhuo Fan mode “sales asuransi”-nya kebangetan sih: nge-gas Kunpeng, nge-nyerang mental Dragon Ancestor, ujung-ujungnya dapet 10 pil lagi. Dragon tua udah ngos-ngosan, tapi yang penting stok ultinya Zhuo Fan keisi full dulu…]

Komentar

Untuk berkomentar, silakan login dengan Google .